Selamat malam kaskuser sekaluan. Ane pengen share tentang anak ane ney.
RENATA namanya.

Poto si kakak sama adenya.. .

Kak Ata memang tak henti2 membanggakan ayah-bundanya. Sejak Tulang Seven-nya yang jadi panitia 17an di RW bilang akan ada panggung gembira Kak Ata secara meyakinkan bilang mau nyanyi di panggung. Sayangnya info dari Tulang Seven tak ada acara menyanyi di panggung tuk anak2. Tapi Kak Ata tetep aja bilang mau nyanyi.
Selaku orangtua sih saya kira ini Kak Ata lagi asal ngomong aja, sipanggaron kata orang Batak mah. Usianya baru 3 tahun 3 bulan apa mungkin berani nyanyi di panggung ditonton ratusan orang yang mungkin hadir.
Sejak panggung didirikan tadi siang Kak Ata ngebet banget bilang mau nyanyi. Bundanya akhirnya mencoba menanyakan ke panitia dan dijawab tak ada acara menyanyi.
Hari pun mulai malam, pukul 20.00 panggung gembira dimulai. Tapi karena lama kata sambutan dll kami pun pulang.
Dalam perjalanan pulang kami pun berputar2 di kampung untuk menidurkan Ade Gisel. Eh Si Bunda ada ide tuk balik ke lapangan.
Ada lomba tari tradisional dan fashion show anak2. Kak Ata yang sudah mengantuk segar kembali melihat aksi anak2 di panggung. Kak Ata ternyaya masih saja bilang mau nyanyi. Akhirnya saya memberanikan diri pergi ke belakang panggung.
Saya katakan memberanikan diri karena saya tak aktif di lingkungan saya. Cukup tercatat dan punya KTP saja aktivitas saya di lingkungan. Panitianya yang karang taruna juga tak ada yang saya kenal. Jadi modal nekat saja deh. Kalau nanti ditolak panitia ya sudah.
Ternyata saya beruntung. Panitia di belakang panggung di antaranya adalah murid2 saya di sekolah. Panitia mengizinkan Kak Ata menyanyi setelah yakin dengan anggukan Kak Ata saat ditanya kesediaannya.
Dibantu Kak Yunita dan Kak Andre-murid ayahnya-Kak Ata pun naik ke panggung menanti gilirannya setelah penampilan modern dance.
Akhirnya MC mempersilakan Kak Ata menyanyi. Dengan sigap Kak Ata menerima mic dari MC dan mulai menyanyikan lagu gubahan WR supratman yang jadi lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya".
Baris demi baris syair lagu dinyanyikan secara acapela oleh anak balita dengan lancar di ayas panggung itu membuat suasana riuh mendadak tenang. Masyarakat RW 07 Kelurahan Limo, Depok mulai memperhatikan dan turut menyayi bersama si balita yang jadi pusat perhatian sesaat.
Tibalah lagu di pengujung. Kak Ata hanya lupa mengulang reff dan menutup lagu. Ayahnya yang pegang kamera mulai menunggu gemuruh yang ditunggu oleh seniman manapun di dunia. Yah... tepuk tangan dan sorakan membahana untuk Kakak Ata atau Sheilaura Cantika Renata kami. Serasa jadi juara dunia deh hati ayahnya melihat aksi si kakak.
Ayahnya saja butih waktu puluhan tahun untuk dapat bicara atau tampil di hadapan banyak pasang mata seperti tadi. Well, ayah bangga bingitsz..
Turun dari panggung Kak Ata biasa saja, sementara ayahnya sibuk berlagak tak tersanjung diperhatikan orang2 se-RW yang memuji dan pengen nyubit pipi si kakak.
Mungkin banyak orang lain yang punya momen lebih membanggakan dari yang saya dan bundanya rasakan tuk sesaat tadi, tapi buat saya momen ini penting makanya saya catat dan posting buat mengingatkan saya kelak betapa Kak Ata membanggakan saya hari ini. Buat yang sakit mata dan merasa rugi telah capak2 baca tulisan ini mohon maaf yah. Tapi sebagai orangtua saya bangga, itu saja.
Kak Ata hebat. Ayo terus makin pintar yah, Tuhan berkati anak2ku. Semoga kelak betul2 jadi dokter yah Kak.


Salam.