BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Ada faktor yang berpotensi membuat Ahok kalah di Pilkada DKI 2017

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama perwakilan partai politik dan Teman Ahok menghadiri Halal Bihalal di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tetap diunggulkan dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 nanti. Sejumlah lembaga survei selalu menempatkan Ahok di posisi teratas, meskipun ada juga faktor yang berpengaruh sehingga berpotensi mengalahkan mantan Bupati Belitung Timur ini.

Hasil sigi lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang dirilis Kamis (18/8/2016), menyatakan elektabilitas Ahok mencapai 44,5 persen, jauh di atas pesaingnya, Tri Rismaharini 23,75 persen, Sandiaga Uno 3,75 persen, Rizal Ramli 2,25 persen. Adapun tokoh lainnya di bawah satu persen, yaitu Budi Waseso, Yusril Ihza Mahendra, Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Adhyaksa Dault.

Survei dilaksanakan 11-13 Agustus 2016 dengan wawancara tatap muka kepada 400 responden yang tersebar secara proporsional di 40 kelurahan di Jakarta. Pemilihan sample dilakukan secara acak menggunakan metode sample acak bertingkat dengan margin of error 4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dari sisi popularitas maupun elektalibilitas, Ahok masih belum terkalahkan. Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI dan dosen Universitas Paramadina, Hendri Satrio, melalui rilis, mengatakan ada faktor yang berpengaruh sehingga petahana dapat kalah dalam PIlgub DKI 2017.

Sebagian responden (74 persen) meyakini calon alternatif berpeluang mengalahkan petahana. "Hingga saat ini nampaknya masyarakat masih menimbang-nimbang calon alternatif selain petahana. Sehingga nama-nama seperti Tri Rismaharini, Rizal Ramli, Budi Waseso dan Sandiaga Uno masih memiliki peluang," kata Hendri.

Dilihat dari sisi karakter calon alternatif, sebagian besar responden (25,3 persen) menyatakan sosok tegas dan berani sangat berpeluang mengalahkan petahanan. Karakter lain yang dapat berpotensi mengungguli Ahok adalah bersih atau tidak korupsi (21 persen), merakyat (20,8) dan berpengalaman menjadi kepala daerah.

Munculnya tokoh alternatif pun tidak serta merta mengadang Ahok karena elektablitasnya masih terpaut jauh. Lalu, faktor apa yang berpengaruh mengalahkan petahana?

Berdasarkan hasil survei, sebagian besar responden (34,8 persen) percaya Ahok berpotensi akan kalah bila tersandung kasus hukum. Faktor lain yang berpotensi mengalahkan Ahok adalah koalisi antara PDI Perjuangan dan Gerindra yang diyakini 13,3 persen responden.

Partai Gerindra telah resmi mengusung Sandiaga Uno sebagai bakal calon gubernur DKI. Untuk mengajukan calon gubernur dan wakilnya, Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain. Perpaduan Gerindra dan PDI Pejuangan bisa menjadi batu sandungan bagi Ahok meneruskan masa jabatannya.

Di sisi lain, Ahok pun masih membuka peluang terhadap dukungan dari PDI Perjuangan meski telah cukup dukungan dari Partai NasDem, Hanura, dan Golkar. Pada Rabu (17/8/2016), Ahok bertemu dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan diyakini membahas Pilkada DKI.

Ihwal gangguan terhadap elektabilitas Ahok juga diungkapkan peneliti lembaga survei SMRC, Sirojudin Abbas. Dilansir Kompas.com, Sirojudin mengatakan meski elektabilitas dan kepopuleran Ahok cukup tinggi jelang Pilkada DKI 2017, namun sejumlah faktor bisa menurunkan elektabilitas tersebut.

Sejumlah faktor yang bisa menurunkan elektabilitas Ahok yaitu isu SARA, isu ketidakberpihakan terhadap masyarakat, serta isu kasus korupsi yang saat menyeret nama Ahok.

Sirojudin menambahkan, berdasarkan hasil survei, masyarakat menilai bahwa sejumlah kebijakan-kebijakan Ahok tidak pro rakyat. Bahkan, ada juga pemilih yang menilai kalau pemerintahan Ahok dianggap kurang bersih dari korupsi.

Di samping itu, masalah-masalah kemacetan juga menjadi isu yang dipermasalahkan masyarakat selama pemerintahan Ahok. Sirojudin menilai, jika lawan politik Ahok memakai isu tersebut, besar kemungkinan kalau masyarakat bisa terpengaruh bahkan berbalik menolak Ahok.

"Kalau itu isu-isu itu 'dikipas-kipas' terus oleh lawan politiknya, orang bisa percaya. Kadang benar atau enggak, enggak penting, kadang image saja yang bisa menurun," ujar Sirojudin.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...lkada-dki-2017

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
5K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan