TRIBUNMANADO.CO.ID - Orangtua Liliyana Natsir yang tinggal di Bengkel Korona Motor di Jalan 14 Februari Lingkungan II Kelurahan Teling Atas Kecamatan Wanea Manado pun ikut menjadi saksi sejarah emas olimpiade untuk Indonesia yang dipersembahkan putrinya bersama Tontowi Ahmad.

Sembari mengunyah camilan, ayahanda tercinta Benno Natsir (60) dan ibunda tercinta Olly Maramis (59) sejak awal meyakini Owi/Butet bakal mudah mengalahkan Peng Soon/Liu Ying.

"Pertandingan tadi malam tak menegangkan. Yang paling menegangkan itu waktu melawan China," ujar Benno kala ditemui di ruang keluarga kediamannya itu, Kamis (18/8).

Benno pun menyaksikan anaknya melalui televisi ukuran 36 inchi hingga penyerahan medali.

Kala lagu Kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan, suasana jadi haru, Benno dan Olly saling berpelukan di ruang yang dihiasi puluhan trofi yang ditinggalkan Liliyana itu.

"Sangat mengharukan, karena kebetulan momen 17 Agustus, Bendera Merah Putih berkibar di negeri orang, itu kado terbaik untuk Republik Indonesia," kenang pria asal Makassar ini.

Ia kemudian langsung meneleponnya lalu mengucapkan perasaan bangga mereka yang sudah mengharumkan nama Indonesia di olimpiade.

"Dia (Liliyana) bilang, kemenangannya berkat doa Mama dan Papa serta seluruh rakyat Indonesia," tutur Benno.

Terakhir kali Liliyana pulang kampung kala diundang Sinyo Harry Sarundajang saat menjabat Gubernur Sulut, menerima bantuan uang pembinaan sebesar Rp 100 juta, pada peringatan HUT ke-49 Provinsi Sulut, 23 September 2013 silam.

Ia sempat menginap sementara di kediaman orangtuanya di bengkel kecil itu yang disebut Benno, apartemennya.

Benno juga terkenang kunjungan putri tercintanya sehingga menghidangkan makanan kesukaan Liliyana, yakni babi putar dan ayam rica-rica Manado.

http://manado.tribunnews.com/2016/08...-manado?page=2

babi gan