BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Paus Fransiskus: terorisme tidak terilhami ajaran islam

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik sekaligus kepala negara Vatikan.
Tanah Eropa seakan tengah menjadi target serangan sporadis secara individu atau berkelompok. ISIS, kelompok bersenjata garis keras yang mengaku berideologi Islam, acap kali mengaku bertanggung jawab terhadap pelbagai serangan berdarah.

Contoh terakhir atas kejahatan termaksud berlaku di Prancis, pertengahan pekan lalu. Korbannya seorang padri berusia 86 tahun, Jacques Hamel. Pelaku seorang remaja berusia 19 tahun, Adel Kermiche. Seperti layaknya serangan lain yang dianggap sebagai perwujudan teror, pelaku meneriakkan frasa sakral Allahu Akbar--yang secara literal berarti Allah Mahabesar--sebagai bagian aksinya.

Namun, seakan tidak ingin tenggelam dalam arus kecurigaan terhadap Islam, pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, 79 tahun, justru mengatakan bahwa terorisme bukan terinspirasi dari ajaran-ajaran Islam. Dilansir The Wall Street Journal, banyak aksi teror mengemuka karena perekonomian dunia sudah menjadikan uang sebagai berhala.

"Terorisme tumbuh ketika (orang-orang) tak lagi punya pilihan. (Terorisme pun tumbuh) selama perekonomian dunia berpusat pada pemberhalaan uang, bukan kemanusiaan," ujarnya, Minggu (31/7), dikutip The Wall Street Journal. "Inilah terorisme fundamental. (Lawannya) manusia (sedunia).'

Pernyataan Sri Paus itu menyembul setelah kepala negara Vatikan itu mendapatkan pertanyaan mengenai kaitan antara Islam dengan pelbagai serangan teroris belakangan. Salah satu yang disebut adalah eksekusi terhadap Hamel di Prancis.

Lebih jauh, Fransiskus menengarai kondisi para muda-mudi Eropa yang secara sosial dan ekonomi terpinggirkan menjadi salah satu pemicu hasrat untuk bergabung dengak kelompok garis keras.

"Berapa banyak pemuda Eropa yang tak lagi punya mimpi? Mereka menganggur, kemudian menjadi pecandu narkoba dan minuman keras. Mereka lantas (bertolak ke luar negeri) dan bergabung dengan kelompok fundamentalis," ujarnya.

Pria kelahiran Buenos Aires, Argentina, itu menegaskan tentang kesalahkaprahan dalam menyamakan Islam dengan kekerasan. "Pandangan itu tidak patut dan tidak benar,' kata Sri Paus dikutip CBC. Menurutnya, semua agama selalu memiliki kelompok fundamentalisme masing-masing. "(Katolik) pun punya," ujarnya.

Lagipula, sambung Paus Fransiskus, "Orang tidak saja bisa membunuh dengan pisau, tapi juga dengan (kata-kata).'

Sejak daerah kekuasaannya di Timur Tengah kian tergerus, ISIS seakan meluaskan pengaruh teror ke banyak kota di Eropa. Target utama serangan adalah negara-negara yang--seperti Prancis--ikut serta dalam serangan udara menggempur basis militernya.

Pada tahun 2016 sendiri, Prancis telah mengalami lima serangan teror:

- 1 Januari: Seorang pria dua kali menabrakkan mobilnya ke arah empat serdadu militer yang menjaga sebuah masjid di Valence. Sang pelaku mengaku memang berniat membunuh tentara. Gambar-gambar propaganda jihad ditemukan di komputernya.

- 7 Januari: Seorang mujahid mengenakan sabuk bom palsu dan menyerang polisi di salah satu wilayah Paris dengan menggunakan pisau daging. Dalam aksinya, ia meneriakkan frasa Allahu Akbar. Pelaku ditembak mati. Di bajunya, tersimpan bendera ISIS.

- 13 Juni: Seorang polisi dan istrinya ditikam hingga tewas oleh seorang mujahid. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

- 14 Juli: Seorang pria mengendarai truk dan mengarahkannya ke tengah kerumunan manusia yang tengah memperingati Hari Bastille. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...i-ajaran-islam

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
25.2K
258
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan