OkTerus.com – Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menjelaskan bahwa oknum polisi Aiptu JS sedang melakukan pengaturan lalu lintas.

Selanjutnya, Ia melihat di dalam Warnet Bloody banyak anak sekolah yang bermain game dan membuat Aiptu JS masuk ke dalam untuk bisa memberikan imbauan supaya para pelajar tersebut masuk ke sekolah.

“Namun ada beberapa anak sekolah yang tidak mengacuhkan, penjaga warnet MS juga mengacuhkan imbauan Aiptu JS sehingga terjadilah penganiayaan. Saya selaku Kapolresta Medan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan korban juga,” tukasnya dikutip OkTerus.com.

Ia menyatakan bahwa pada hari itu kedua belah pihak telah berdamai di Polsek Medan Area. Ia melanjutkan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh anggotanya tersebut punya tujuan yang mulia.

“Tujuan anggota kita ini cukup mulia. Kita ketahui, warnet-warnet ini juga rawan tindak pidana, seperti download-download pornografi, judi online. Biasanya warnet juga dijadikan tempat mangkal pelaku begal sebelum dan sesudah aksi. Dengan kejadian ini, kita harus melihat hikmahnya,” tegasnya.

Kejadian yang menyita perhatian dari publik itu menjadi momen yang tepat untuk dapat mengundang dinas-dinas yang terkait untuk bisa berdiskusi soal masalah ini.

“Kami juga akan mencari solusi bagaimana mengantisipasi warnet-warnet ini menerapkan aturan, ketika jam-jam sekolah tidak menerima para pelajar,” tutup Mardiaz.



http://www.okterus.com/5245-aniaya-o...l-tukang-begal

hmm