REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasib pembalap Rio Haryanto di balapan Formula One (F-1) terancam cuma setengah musim. Tunggakan sisa pembayaran manajemen kepada tim balapan menjadi sebab terancamnya nasib Rio di sisa seri balapan musim ini.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku sudah menyerah untuk mencarikan dana sisa pembayaran agar Rio tampil penuh pada balapan F-1 2016. Menpora Imam Nahrawi mengatakan, seperti habis akal mencari sumber pendanaan agar pebalap 23 tahun itu bisa tetap tampil sampai seri balapan akhir tahun ini.


"Kalaupun kami gagal (mencari dana), kami mohon maaf. Saya kira manajemen Rio sudah memaklumi," ujar Imam di Kemenpora, Jakarta, Kamis (19/5).


Dia menjadikan pengetatan anggaran instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alasan gagalnya Kemenpora menjadi sumber dana terakhir pembayaran uang balapan untuk Rio. Tenggat waktu pelunasan pembayaran untuk Rio akan berakhir dalam dua pekan ini.


Manajemen Rio, Kiky Sport, diharuskan membayar dana sebesar 15 juta euro (sekitar Rp 228 miliar) kepada Manor Racing selaku tim balapan yang membawa Rio ke ajang F-1 2016. Dari jumlah tersebut, Kiky Sport baru menyetor sekitar 8 juta euro.


Uang setoran itu berasal dari bantuan Pertamina sebesar 5 juta euro. Sedangkan sisanya, 3 juta euro berasal dari uang pinjaman keluarga Rio kepada pihak bank. Sisanya, 7 juta euro sampai hari ini belum ada yang menalangi.
Menpora pernah menjanjikan bantuan antara Rp 50 miliar sampai Rp 100 miliar untuk menutup sisa tunggakan tersebut.

m.republika.co.id/berita/olahraga/pit-stop/16/05/19/o7f99g336-menpora-menyerah-carikan-dana-rio-haryanto-terancam-tak-bisa-lanjutkan-f1


Rep: Bambang Noroyono / Red: M Akbar
#rio haryanto #imam nahrawi #manor racing
#formula one #f1
BERITA TERKAIT



1. Start di urutan 22, mobil rusak dan gagal finish di GP Australia,
2. Start di posisi 20 dan finish di urutan 17 di GP Australia,
3. Start di posisi ke-20 sempat ke posisi 8 dan akhirnya finish di urutan 21,
4. Apes dan kembali gagal finish setelah start dari posisi 21 mobil ditabrak hingga rusak di lap pertama di GP Rusia,
5. Berhasil finish di urutan ke-17 setelah start dari posisi ke-21 di GP Spanyol,
6. Start dari posisi ke-19 dan finish di posisi ke-15 di GP Monako. Tapi setelah Rio tidak ada pembalap lain.
7. Start dari posisi ke-21 dan finish di urutan ke-18, penggantian ban di pit yang lambat membuat Rio melorot di GP Kanada
8. Kualifikasi yang bagus membuat Rio start dari posisi ke-17 di GP Baku, Azerbaijan. Ia finish di urutan ke-18
9. Di GP Austria Rio finish di posisi ke-16 setelah memulai balapan dari posisi ke-19. Namun seperti di GP Monako, Rio adalah pembalap terakhir yang menyetuh finish.
10. GP Inggris mungkin menjadi balapan terburuk Rio. Setelah start dari posisi ke-19, Rio gaal mencapai finish karena mobilnya terjebak di gravel.
11. Di Hungaria saat masih berlomba di GP3 Rio menjadi juara. Tetapi ini arena F1, Rio yang start dari posisi ke-22 finish di posisi ke-19 GP Hungaria,
12. Di GP Jerman Rio start dari posisi ke-20 dan finish di urutan ke-20. Masih yang paling terakhir.
(Bobotoh.id/RCK)