Puluhan WNA China berhasil dicokok tim Buru Sergap Polda Metro Jaya di Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat saat tengah melakukan aksi penipuan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono membenarkan penangkapan tersebut. "Memang betul kejadiannya pukul 18.00 WIB ada di dua tempat kejadian perkara (TKP)," ujar Awi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (5/8/2016).

Dijelaskannya TKP pertama di Green Garden Blok M Nomor 5 ditangkap ada 28 WNA 18 warga China 10 warga Taiwan, kemudian TKP ke dua di Apartemen Taman Anggrek, Tower 8.



"Nah di Apartemen Taman Anggrek itu ada tiga WNA Taiwan ini berkat ada ya laporan dari Interpol kemudian anggota kami dari Subdit Ranmor dari Jatanras melakukan penyelidikan ternyata betul disana terjadi (yang) kita duga ya terjadi tindak pidana internasional (cyber) crime dengan modus penipuan," beber Awi.

Saat ditanyakan seperti apa rincian penipuan tersebut? "Penipuannya begini, jadi modusnya mereka-mereka itu memang korban-korban, ini memang warga China dan warga Taiwan modusnya yang bersangkutan mengaku sebagai anggota kepolisian, sebagai anggota kejaksaan terkait dengan kasus-kasus money laundring yang korbannya diduga melakukan money laundring ditipulah pada intinya begitu," paparnya.

Awi menambahkan cara kerja para penipu melakukan pemerasan. "Namun penipuan ya kemudian juga termasuk juga masalah terkait dengan hutang piutang nasabah bank, kartu kredit yang belum dibayar sehingga yang bersangkutan itu seakan-akan tadi sebagai anggota kepolisian, anggota kejaksaan kemudian melakukan pemerasan, ujung-ujungnya pemerasan," ungkapnya.

Mengenai siapa saja korbannya? Awi menerangkan para korban adalah WNA juga yang berada di luar negeri.



"Korbannya semua di luar negeri di China di Taiwan. Kita duga mereka melakukan pelanggaran keimigrasian ya disamping tadi internasional crimenya yang kena sehingga mereka nanti rencana kita akan serahkan ke imigrasi untuk dilakukan deportasi, karena memang Interpol dari Taiwan juga China sudah menunggu," pungkas Awi.

Sementara itu para penipu yang kebanyakan idak bisa berbahasa Indonesia ini mulai didata, untuk kemudian diserahkan ke pihak Imigrasi.
http://megapolitan.harianterbit.com/...-Taman-Anggrek