Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

acabindonesiaAvatar border
TS
acabindonesia
Noraknya kelakuan orang kaya Jakarta di jalanan


Merdeka.com- Punya banyak uang dan mampu membeli mobil mewah tidak menjadikan kelakuan sejumlah orang kaya di Jakarta punya etika dan tertib. Banyak kasus pelanggaran lalu lintas dan sikap tak terpuji ditunjukkan mereka di jalan raya.

Publik di Jakarta tentu masih ingat saat seorang netizen bernama Elisa membagikan pengalamannya saat antre di gerbang tol. Di depannya Toyota Camry kehabisan saldo saat hendak tap di gerbang E-Toll.

Petugas pintu tol meminjam kartu milik Elisa. Namun begitu masuk tol, tak ada kata terima kasih atau pun ucapan lainnya. Pengemudi Camry itu langsung tancap gas.

Parahnya, pemilik mobil Camry hanya memberikan ganti rugi berupa uang koin sebesar Rp 3.200,-. Tentunya, jumlah ini tidak cukup menggantikan tarif tol yang sudah digunakan.

Yang lebih parah adalah aneka pelanggaran lalu lintas yang dilakukan di jalan dan membahayakan orang lain.

Beberapa kali terjadi pengemudi mobil memutar balik di jalan tol dan menerobos arus lalu lintas. Tindakan yang sulit dipahami dengan akal sehat. Bagaimana jika terjadi tabrakan atau kecelakaan fatal.

Sosiolog Musni Umar mengkritik kaum elite di Jakarta cenderung hanya tertarik untuk bergonta-ganti mobil, tapi tak diikuti dengan sikap yang positif.

"Fenomena memiliki mobil yang banyak telah menjadi tren kehidupan masyarakat kelas menengah atas sebagai simbol kemewahan. Gonta-ganti mobil telah menjadi budaya hidup masyarakat kelas menengah atas yang hedonistik," kritik Musni Umar beberapa waktu lalu.

Seringkali juga mobil-mobil mewah ini menempel stiker TNI atau Polri atau malah menggunakan pelat nomor palsu TNI. Mereka berlaku arogan di jalan. TNI dan Polri sudah berkali-kali merazia mobil berpelat nomor palsu ini. Tapi tetap saja ada yang nakal.



Terakhir, baru kemarin terjadi, uji coba sistem ganjil genap dilakukan pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya. Pemberlakuan kebijakan ini masih dalam tahap sosialisasi.

Pengemudi Toyota Land Cruiser dihentikan karena kedapatan memiliki tiga pelat nomor polisi berbeda yang terpasang secara bertumpuk di kendaraan untuk mengakali petugas. Diduga tiga pelat nomor itu agar bisa lolos sistem lalu lintas ganjil genap.



Staff Sekretariat Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Intan Berlian mengatakan, pengungkapan kepemilikan tiga pelat untuk satu kendaraan berawal saat ia mendapati mobil melintas kawasan Bundaran HI dengan nopol B 1541 SJO, sekitar pukul 08.00 WIB. Mendapati nopol yang tidak sesuai dengan tanggal genap, maka kendaraan itu dihentikan.

"Saat dicek pelatnya kita melihat ada keganjilan. Benar saja begitu kita coba angkat ternyata ada dua pelat nopol lain yang terpasang bertumpuk," ujar Intan.

Memalukan memang.

sumur: http://www.merdeka.com/jakarta/norak...i-jalanan.html

Njiiirrr...ni orang kaya stress keknya...emoticon-Ngakak (S)
0
24.8K
172
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan