Bentrokan yang terjadi antara warga dan pihak kepolisian Polres Karo, Jumat (29/7/2016) menjelang malam tadi mengakibatkan seorang warga meninggal dunia.

Bentrokan berawal dari pengerusakan lahan relokasi korban Erupsi Sinabung mandiri tahap dua di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, oleh warga Desa Lingga. Dimana ratusan massa sempat merusak beko/eskavator dan tenda pos polisi.

Guna mengantisipasi bentrok antara pengembang, masyarakat Desa Gurukinayan, Desa Brastepu dengan masyarakat Desa Lingga, polisi pun melakukan penjagaan ekstra ketat.

Namun warga yang sudah tersulut emosi langsung membakar alat berat dan sejumlah barang yang ada disitu. Pasalnya warga Desa Lingga mengklaim kalau lahan yang nantinya diperuntukan bagi pengungsi adalah jalan pemotongan menuju desa Lingga.

“Jadi mereka datang ke lokasi dan meblokir jalan tepatnya di depan tenda pos polisi yang mengakibatkan Jalan Simpang Empat menuju Kabanjahe Lumpuh total,” kata R Tarigan warga Berastagi yang dihubungi wartawan.

Emosi warga semakin tak terbendung saat polisi mengamankan Edi Sitepu, James Sinulingga, Nahason Sinuraya, Modal Sinulingga, dan Sugiarto Meliala diamankan ke Polres Karo karena dianggap sebagai provokator dalam insiden pengerusakan.

Sekitar 200 warga pun langsung melakukan penyerangan ke Polres Karo dan melempari dengan batu kemudian dibalas dengan tembakan peringatan dan gas air mata.

“Massa bubar setelah polisi melepaskan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata, setelah bubar barulah diketahui ada warga yang meninggal dunia diperkirakan berusia 40 tahun,” ungkap Tarigan lagi.

Hingga malam ini 200 personil polisi gabungan polres dan polsek jajaran masih standby di Polres Karo. Hingga berita ini diturunkan suasana di kawasan Polres Berastagi masih dijaga ketat.

SUMBER

Sepertinya, yang berantem itu POLISI sama WARGA deh
pihak pengembang gak ada yang luka sedikitpun, malah dilindungi oleh aparat
Apa jangan-jangan dapet jatah kali ye, polisinya dari Pengembang...!!!
hemmmm