Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
Sekolah-sekolah di Tanah Air Sanggah Berafiliasi dengan Gullen


Metrotvnews.com, Tangerang: Eskalasi politik di Turki merembes ke Indonesia. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta semua fasilitas yang berkaitan dengan Fethullah Gullen dihentikan. Sekolah-sekolah di Tanah Air yang berkaitan dengan Gullen diminta ditutup.


Gullen dianggap sebagai teroris yang terlibat kudeta gagal beberapa waktu lalu. Pemerintah berkuasa menyebut organisasi Gullen sebagai teroris, yakni Fethullah Terrorist Organisation (FETO).


Kedutaan Besar Turki di Indonesia merilis sembilan sekolah yang berafiliasi dengan FETO. Mereka meminta sekolah itu segera ditutup.


Beberapa sekolah yang masuk daftar, menyanggah. Saat ditemui Metrotvnews.com, Jumat, 29 Juli 2016, mereka rata-rata mengaku sekolahnya sudah tak berafiliasi dengan organisasi milik Gullen. 


Sekolah Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, Banten, misalnya. Sekolah ini diresmikan pada 6 April 2011 oleh Presiden ke-11 Republik Turki Abdullah Gul. 


Kepala SMP dan SMA Kharisma Bangsa, Sutirto, membantah sekolah yang dipimpinnya terkait dengan Turki. Dia tak menampik kalau di awal pendirian bekerja sama dengan Turki melalui organisasi nirlaba Pasiad.


"Kerja sama itu berlangsung dari awal berdiri hingga 2014. Sejak saat itu, tidak ada kerja sama dengan lembaga formal dari Turki," tegas Sutirto.




Plakat peresmian Sekolah Kharisma Bangsa Tangerang Selatan. (Metrotvnews.com/Farhan Dwitama)


Kini, katanya, sekolah yang berada di Jalan Terbang Layang No 21, Pondok Cabe Udik, Tangsel itu dikelola Yayasan Kharisma Bangsa. "Secara formal-informal kami tidak ada kaitannya dengan Gullen," kata Sutirto. Tapi dia mengakui ada guru berkebangsaan Turki.


Bantahan serupa dilontarkan pengelola Sragen Bilingual Boarding School (SBBS) di Sragen, Jawa Tengah. Kerja sama dengan Pasific Countries Social and Economy Solidarity Association (Pasiad) telah dihentikan sejak November 2015. Malah, lembaga pendidikan ini berstatus sekolah negeri.


"Sejak itu kami tidak bekerja sama lagi," tutur Arie Mayang, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMP dan SMA Negeri SBBS.


Setali tiga uang dengan Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School Yogyakarta. Pihak sekolah mengaku tidak punya hubungan dengan Turki sejak 3 Juni 2015.


"Sejak awal sekolah didirikan Yayasan Pendidikan Kesatuan Bangsa Mandiri yang diketuai oleh orang Indonesia bernama Suharyadi," kata Ahmad Nurani, selaku Kepala Sekolah Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School, Yogyakarta.


Dari Aceh, ratusan siswa masih mendatangi Fatih School. Sekolah ini juga masuk daftar tutup dari Kedubes Turki. "Tidak ada alasan pemerintah menutup Fatih School. Pendanaan sekolah berasal dari Yayasan Fatih yang merupakan yayasan lokal, dari Indonesia," kata Kepala Sekolah Fatih School Aceh, Nur Wijayanto.




Fatih School di Aceh. (Metrotvnews.com/Nurul Fajri)


Berikut daftar sekolah yang diminta Kedubes Turki untuk tutup:


- Pribadi Bilingual Boarding School (Depok dan Bandung). 


- Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School (Tangerang Selatan).


- Semesta Bilingual Boarding School (Semarang).


- Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School (Yogyakarta).


- Sragen Bilingual Boarding School (Sragen),


- Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School (Aceh)


- Banua Bilingual Boarding School (Kalimantan Selatan).

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...-dengan-gullen

---

Kumpulan Berita Terkait INDONESIA-TURKI :

- Sekolah-sekolah di Tanah Air Sanggah Berafiliasi dengan Gullen

- Diminta Ditutup, Fatih School di Aceh Tetap Berjalan

- Kemenlu: RI Tak Campuri Urusan Negara Lain

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7.3K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan