Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zaros87Avatar border
TS
zaros87
Penting!!! lakukan pemeriksaan sejak dini jika anda sudah melakukan sex

Di era seperti ini sudah selayaknya jika pembicaraan mengenai seks dan aktivitas seksual tak lagi tabu untuk dibicarakan.

Sebab sebenarnya masih banyak hal abu-abu tentang seks yang membutuhkan pencerahan agar tidak menimbulkan pemahaman yang salah kaprah.

Salah satu hal yang sangat penting untuk dibicarakan mengenai seks adalah kesehatan.

Anda pun tahu bahwa seks yang melibatkan tubuh manusia ini bisa menjadi ajang penularan virus yang mampu berujung dengan munculnya berbagai macam penyakit jahat. 

Nah, sebelum terlambat tentunya bagi Anda yang sudah aktif melakukan hubungan seksual, Anda harus tahu pemeriksaan kesehatan apa saja yang sebaiknya Anda lakukan.


1. Pap Smear

Pap smear adalah tes yang dilakukan untuk melihat adanya perubahan yang tidak wajar di serviks (benda berbentuk tombol di rahim yang menaungi bayi ketika kehamilan) dan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah berpengalaman.

Sampel cairan atau lendir di serviks diambil dengan memasukkan sebuah batang olesan berujung kapas, dan memutarnya di permukaan serviks. Pap smear digunakan untuk mendeteksi apakah ada kanker mulut rahim/serviks atau infeksi


2. VDRL

Serologi uji untuk sifilis (VDRL) adalah suatu pemeriksaan untuk mengetahui infeksi Treponema pallidum, penyebab penyakit Sifilis.

Positifnya hasil pemeriksaan ini apabila terjadi secara akut, selain disebabkan infeksi virus, bakteri, imunisasi, parasit malaria, dan kronik juga dapat disebabkan oleh SLE, penyakit kardiovaskular dan gangguan autoimun. Karena 70% penderita penyakit ini adalah wanita, maka seluruh hasil pemeriksaan positif harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan TPHA

3. Hepatitis C

Kematian akibat infeksi hepatitis C kini terus meningkat, bahkan melebihi kematian akibat HIV. Faktor penyebabnya adalah karena kebanyakan orang tidak menyadari dirinya terinfeksi virus hepatitis C. Hepatitis C menular melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dari transfusi darah, serta hubungan seksual.

Pada beberapa kasus, penularan juga bisa terjadi dari ibu ke janin. Bagaimana pun deteksi dini dan intervensi penyakit Hepatitis Kronis lebih murah dan menyelamatkan nyawa

4. Herpes Simpleks

Infeksi virus herpes simpleks (HSV) tipe II adalah infeksi virus yang umumnya dapat terlihat pada kemaluan seseorang, dan ditularkan melalui hubungan intim atau seksual. Setelah infeksi primer, HSV akan menjadi laten (menetap) di sel saraf dan apabila kondisi Anda sedang drop atau kekebalan tubuh menurun, maka HSV dapat kambuh kembali.

Dan hingga saat ini belum ada terapi yang dapat memberikan kesembuhan total terhadap infeksi virus herpes simpleks. Akan tetapi pemberian obat antivirus tertentu (seperti asiklovir, valasiklovir, famsiklovir) dapat membantu memendekkan durasi penyakit dan memperpanjang interval kekambuhan


5. HIV

HIV (Human Imunodeficiency Virus) merupakan suatu infeksi virus yang dapat melemahkan sistem pertahanan tubuh dengan mengahancurkan sel darah putih khusus untuk pertahanan tubuh. AIDS merupakan penyakit akibat virus HIV.

HIV umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara membran mukosa atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI.

Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Gejala awal umumnya tidak spesifik berupa demam, sakit kepala, penurunan berat badan, gejala mirip sakit flu. Namun pada tahap lanjut akan terjadi infeksi pada berbagai organ seperti otak, paru dan organ lain.

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita HIV diperlukan adanya data wawancara medis secara lengkap, pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksan darah.

HIV dapat terdeteksi dengan tes darah dengan cara mendeteksi adanya antibodi HIV di dalam sample darahnya. Tes darah yang dilakukan adalah Tes ELISA dan Western Bolt.

"Biasanya, saat pemeriksaan fisik dokter pun juga memastikan tidak adanya kondiloma (kutil di kelamin), infeksi saluran kemih atau penyakit lainnya.

Dan tentunya hampir semua rumah sakit di Indonesia dapat melakukan prosedur pemeriksaan tersebut," terang dr. Deffy Leksani Anggar Sari.


ga ada salahnya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh gan sis, karena penanganan awal akan lebih baik untuk mencegah penularan dan melakukan pengobatan dengan efektif. emoticon-Toast

sumber : merdeka
image : google
0
3.2K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan