Metrotvnews.com Jakarta: Kemacetan masih menjadi salah satu masalah bagi warga Jakarta. Penerapan sistem ganjil genap ditawarkan sebagai solusi mengurangi kemacetan. Warga Jakarta dipaksa untuk meninggalkan kendaraan pribadi di rumah.


"Ini salah satu cara untuk memaksa pengguna kendaraan pribadi berpindah menggunakan trasportasi umum," ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah kepada Metrotvnews com, Rabu (20/7/2016)




Ilustrasi pelat nomor--Antara/Fiqman Sunandar.


Kebijakan ganjil genap berlaku sesuai tanggal. Kendaraan berpelat nomor ganjil boleh lewat saat tanggal ganjil, dan kendaraan berpelat nomor genap diizinkan melintas saat tanggal genap.


Jam pemberlakukan uji coba sistem ganjil genap di jalan protokol yakni pada pagi mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB, dan sore hari mulai pukul 16.00 WIB sampai 20.00 WIB.


"Sanksi yang diterapkan untuk pelanggar ganjil genap hampir sama dengan sanksi sterilisai TransJakarta, sebesar Rp500 ribu," terang Andri.


Sosialisasi pembatasan kendaraan bermotor ganjil genap dimulai pada 28 Juni-26 Juli 2016. Kemudian dilanjutkan uji coba pada 27 Juli-26 Agustus 2016, dan berlaku efektif pada 30 Agustus 2016.


Ruas jalan yang digunakan uji coba adalah Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sisingamangaraja, dan Jalan Medan Merdeka Barat. Serta sebagian Jalan Jenderal Gatot Subroto, dengan total panjang jalan sekitar 12,3 kilometer.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...-angkutan-umum

---

Kumpulan Berita Terkait 3 IN 1 :

- Sistem Ganjil Genap akan Paksa Warga Gunakan Angkutan Umum

- Sistem Ganjil Genap Diprediksi Kurangi 20-30% Kemacetan di Jalan Protokol

- Polda Metro Persiapkan Sosialisasi Kebijakan Ganjil Genap