Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

komunitasjalan2Avatar border
TS
komunitasjalan2
Dulunya Dikenal Hotel Termewah di India, Kini Jadi Sebuah Perkampungan Super Kumuh


Di Indonesia, sangat banyak bangunan tua bersejarah yang pada akhirnya berubah fungsi menjadi sebuah pemukiman kumuh dan bahkan beberapa di antaranya sudah hilang tak berbekas. Namun kondisi seperti ini tak hanya terjadi di Indonesia. Di negara lain pun hal tersebut cukup banyak terjadi. Terlebih di negara India yang notabene kondisinya tak jauh berbeda dengan di tanah air.


Kondisi Hotel Watson dalam sebuah lukisan (sumber gambar: victorianweb)

Di kota Mumbai, ada sebuah bangunan yang dulunya dikenal dengan nama Hotel Watson dan merupakan salah satu hotel termewah di India. Namun siapa sangka, selang beberapa puluh tahun kemudian, bangunan Hotel Watson tersebut berubah 180 derajat menjadi sebuah pemukiman kumuh dan kini dikenal dengan nama Esplanade Mansion.


Salah satu foto jadul tampilan Watson Hotel di masa lalu (sumber gambar: oldindianphotos)

Bangunan ini terletak di area Kala Ghoda di Mumbai dan dikenal sebagai bangunan dengan besi tuang tertua yang ada di negara India. Bangunan ini difabrikasi di negara Inggris pada rentang waktu antara tahun 1867 hingga 1869 menggunakan komponen frame besi tuang dan selanjutnya dirakit sekaligus didirikan di Kala Ghoda di India.


Kondisi Watson Hotel saat ini (kredit: Schels Lanz)

Bangunan Hotel Watson ini pun memiliki kemiripan sangat tinggi dengan Crystal Palace di London. Terutama karena bangunan ini menggunakan frame besi tuang pada bagian luarnya. Bahkan arsitekt yang mendesain bangunan ini, Rowland Mason Ordish merupakan sosok yang berlibat dalam pembangunan bangunan St. Pancras Station di London.

Gedung Hotel Watson ini pun benar-benar telah menjadi sebuah bangunan super kumuh. Bahkan sempat terjadi kecelakaan akibat dua balkon yang runtuh, mengakibatkan satu orang korban meninggal dan enam lainnya terluka. Hal ini pun memperlihatkan bagaimana buruknya kondisi bangunan yang pernah menjadi ikon dari kota Mumbai di masa lalu ini.

Hotel ini didirikan oleh pria asal Inggris bernama John Watson yang menginginkan untuk membangun hotel mewah di kota Mumbai. Hotel ini pun dikenal sebagai sebuah hotel 'white only'. Sebuah fenomena rasis yang sangat biasa terjadi di masa lalu. Terlebih India merupakan daerah koloni Inggris, jadi tidak mengherankan kalau praktek tersebut pun dianggap cukup normal.

Namun kebijakan hotel 'white only' ini juga cukup kontradiktif dengan kondisi bangunan tersebut saat ini. Konon di masa lalu, Jamsetji Nusserwanji Tata yang dikenal sebagai pendiri Tata Group pernah ditolak masuk hotel. Alhasil, dia pun membangun sebuah hotel sendiri yang tak kalah mewah, yakni Taj Hotel yang hingga kini masih berdiri dengan megah.

Pada masa kejayaannya, Hotel Watson ini memang dikenal sebagai hotel ekslusif untuk orang kulit putih. Bahkan para waiter yang bekerja di hotel ini pun merupakan orang-orang kulit putih. Namun pada akhirnya, hotel ini mengalami kemunduran drastis seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan pada tahun 1960an, hotel ini akhirnya tutup.


Suasana di dalam Watson Hotel di tahun 2010 (kredit: Schels Lanz)

Hotel ini mempunyai total lima lantai dengan jumlah kamar mencapai 130 ruangan. Pada area ground level, hotel ini mempunyai lobi, restoran serta bar yang diperuntukkan bagi para tamunya. Tak hanya itu, terdapat pula sebuah atrium berukuran 30 x 9 meter yang menggunakan pencahayaan berupa atap kaca.

Bangunan hotel ini pun berubah menjadi petak-petak kecil yang ditujukan untuk pemukiman warga setempat. Meski digunakan sebagai pemukiman, ternyata bangunan ini mengalami kondisi yang terus memburuk. Bahkan atrium mewah yang pada awalnya berguna sebagai area ballroom, sudah berubah fungsi menjadi petak-petak kecil yang menjadi kantor pengacara.


Atrium Hotel Watson (kredit: Flickr/Ben Lepley)

Sepeninggal John Watson, bangunan ini pun berulang kali berpindah kepemilikan. Saat ini, total terdapat 130 tenant di bangunan tua unik tersebut. Dari total 130 tenant tersebut, 45 di antaranya adalah difungsikan sebagai rumah tempat tinggal. Sementara sisanya difungsikan untuk kepentingan komersial, baik berupa toko ataupun perkantoran.


Plakat yang terpampang di Watson Hotel (kredit: Flickr/Lecerce)

Ekonomi menjadi alasan utama kenapa pihak pemilik gedung enggan memperhatikan kondisi bangunan bersejarah ini. Sempat pula ada beberapa aksi agar pihak berwenang memperhatikan nasib bangunan ini. Bangunan ini pun pernah dimasukkan dalam daftar 100 Monumen Terancam Punah Dunia oleh World Monument Fund. Meski begitu, ada banyak kendala yang dihadapi. Terutama adalah mereka yang menghuni tenant-tenant di dalam bangunan ini.

Padahal kalau bangunan ini masih bisa terjaga dengan baik, bakal menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi para traveler. Terlebih bangunan ini juga menyimpan nilai sejarah yang cukup menarik, dan merupakan sebuah bangunan hotel termewah di zamannya.

SUMBER
zharki
zharki memberi reputasi
1
7K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan