- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Cina akan mendeklarasikan Zona Identifikasi Pertahanan Udara di LCS
TS
Suzuki88
Cina akan mendeklarasikan Zona Identifikasi Pertahanan Udara di LCS
BEIJING, July 13 (Xinhua), Cina pada hari Rabu mengatakan bahwa ia memutuskan akan mendeklarasikan Zona Identifikasi Pertahanan Udara/Air Defense Identification Zone (ADIZ) di Laut Cina Selatan sesuai dengan tingkat ancaman.
"ADIZ bukanlah penemuan Cina, melainkan bahwa dari beberapa kekuatan besar. Jika keamanan kita terancam, tentu saja kita memiliki hak. Hal ini tergantung pada penilaian komprehensif," kata Wakil Menteri Luar Negeri Liu Zhenmin pada konferensi pers di Kantor informasi Dewan Negara.
Sebuah kertas putih berjudul "Cina Mentaati Posisi Perkenalan Melalui Negosiasi Perselisihan relevan antara China dan Filipina di Laut Cina Selatan" diterbitkan pada Rabu, setelah keputusan arbitrase dikeluarkan pada hari Selasa secara sepihak diprakarsai oleh mantan pemerintah Filipina .
Liu mendesak negara-negara lain untuk tidak "mengambil kesempatan untuk mengancam Cina," dan menyerukan negara-negara lain untuk bekerjasama dengan China untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan.
Liu menegaskan bahwa menyelesaikan sengketa yang relevan antara China dan Filipina di Laut Cina Selatan melalui negosiasi adalah tema dari kertas putih, serta kebijakan dari pemerintah Cina.
"Kami berharap untuk bekerja dengan negara-negara sekitar Laut Cina Selatan, termasuk anggota ASEAN, mematuhi Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak/Declaration on the Conduct of Parties (DOC) di Laut China Selatan, menjaga perdamaian dan stabilitas serta kebebasan navigasi di Laut China Selatan, "kata Liu.
Dia mencatat kebijakan seperti itu tidak berubah dan tidak akan berubah.
Adapun keputusan arbitrase, wakil menteri luar negeri menegaskan bahwa Cina tidak akan menganggap keputusan tersebut. Dan ia meminta Filipina untuk kembali ke trek negosiasi bilateral.
Source: Xinhua | 2016-07-13
Makin Tegas
"ADIZ bukanlah penemuan Cina, melainkan bahwa dari beberapa kekuatan besar. Jika keamanan kita terancam, tentu saja kita memiliki hak. Hal ini tergantung pada penilaian komprehensif," kata Wakil Menteri Luar Negeri Liu Zhenmin pada konferensi pers di Kantor informasi Dewan Negara.
Sebuah kertas putih berjudul "Cina Mentaati Posisi Perkenalan Melalui Negosiasi Perselisihan relevan antara China dan Filipina di Laut Cina Selatan" diterbitkan pada Rabu, setelah keputusan arbitrase dikeluarkan pada hari Selasa secara sepihak diprakarsai oleh mantan pemerintah Filipina .
Liu mendesak negara-negara lain untuk tidak "mengambil kesempatan untuk mengancam Cina," dan menyerukan negara-negara lain untuk bekerjasama dengan China untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan.
Liu menegaskan bahwa menyelesaikan sengketa yang relevan antara China dan Filipina di Laut Cina Selatan melalui negosiasi adalah tema dari kertas putih, serta kebijakan dari pemerintah Cina.
"Kami berharap untuk bekerja dengan negara-negara sekitar Laut Cina Selatan, termasuk anggota ASEAN, mematuhi Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak/Declaration on the Conduct of Parties (DOC) di Laut China Selatan, menjaga perdamaian dan stabilitas serta kebebasan navigasi di Laut China Selatan, "kata Liu.
Dia mencatat kebijakan seperti itu tidak berubah dan tidak akan berubah.
Adapun keputusan arbitrase, wakil menteri luar negeri menegaskan bahwa Cina tidak akan menganggap keputusan tersebut. Dan ia meminta Filipina untuk kembali ke trek negosiasi bilateral.
Source: Xinhua | 2016-07-13
Makin Tegas
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
3.5K
26
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan