Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

auskarmanAvatar border
TS
auskarman
DI NEGERI YANG SUBUR, POHON PISANG BISA HIDUP DI JALAN BERASPAL


Agaknya tak berlebihan jika petikan dari gubahan sebuah lagu berujar bahwa tongkatpun akan tumbuh jika ditancapkan di tanah Nusantara. Bumi Nusantara telah ditakdirkan oleh Sang Pencipta sebagai ranah nan subur tiada banding. Bahkan, kekinian muncul peristiwa aneh melampau dari yang telah digambarkan sang biduan ikhwal lagu di atas. Bagaimana tidak, saking suburnya, tanah beraspalpun mampu membulirkan pepohonan pisang nan eksotis.

Tentunya, siapapun yang menyaksikan pemandangan ini akan terkesan secara dramatis hingga tanpa sadar menggeleng-geleng kepala bag jamaah tarekat yang teradiksi ulangan-ulangan kalimat wirid yang mereka panjatkan. Akan tetapi, betapapun mempesona pemandangan itu, pada hakekatnya ialah rupa sindiran akan kelengahan para bangsawan yang ditasbihkan sebagai pembaurekso atau jurukuncen ikhwal keberlangsungan jalan yang tengah pesakitan.

Di era kebebasan bersuara sebagamana kini, agaknya masyarakat setempat ogah jika mesti teriak-teriak menuntut pengejawantahan dana hasil pembarayan pajak, yang rutin mereka bayarkan tiap tahunnya, guna perbaikan jalan yang setengah mati jeleknya. Mereka lebih memilih berparodi ala Opera Van Java. Bahkan, tak butuh pengerahan masa yang maha banyak guna suksesi misi ini. Salah seorang saksi hidup yang sempat mengikuti prosesi kemunculan si pohon aneh mengungkapkan, bahwa pohon pisang sudah berdiri tegap manakala bangsa manusia masih tumbang di peraduan. Artinya, langkah penghijauan jalan ini dieksekusi dengan metode gerilya mengendap-endap ala palagan ambarawa oleh segelintir warga saja.

Namun begitu, sang pemangku jalan agaknya jadi kebakaran kumis alang kepalang. Secara ajaib, belum sempat sore menjelang, digelarlah proyek pemugaran jalan. Si pohon pisang kencana seketika ditebas tanpa ampun sebelum sempat berbuah. Rupanya gaya protes yang sempat diajarkan oleh tetua bangsa Hindustan, Mahatma Gandhi, cukup efetif tur mematikan. Tak perlu aksi masa untuk menampar pemangku tahta. Cukup melalui aksi ngambek dengan sedikit modifikasi ternyata mampu menunjukkan daya magis operasinya. (Auskarman)
0
4.2K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan