Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

deniswiseAvatar border
TS
deniswise
Ahok: Jakarta Terbuka bagi Siapa Saja
JAKARTA-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Jakarta terbuka bagi siapa saja. Namun dia meminta pendatang baru untuk kembali ke daerah asalnya (pulang kampung) jika mereka tak memiliki keterampilan.

“Enggak usah operasi yustisi-yustisian-lah, orang mau datang (ke Jakarta) kenapa enggak boleh !. Yang penting kalau dia enggak punya duit, pulang kampung saja. Bagi kami, pendatang tidak masalah, namanya juga Ibu Kota,” ujar Ahok kepada wartawan, Senin (11/7) di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Namun, Ahok mengingatkan agar para pendatang itu tidak tinggal di bangunan liar di pinggir-pinggir sungai. Bagi pendatang yang tinggal di pinggir sungai, tegasnya, akan diusir langsung dari Jakarta dan bangunan yang ditempatinya segera dibongkar.

“Saya hanya mohon, warga jangan kasihan ke mereka atau dalam tanda kutip salah membantu orang di jalanan. Kalau anda bagi di jalanan, bisa mengundang banyak yang datang ke Jakarta jadi pengemis atau gelandangan,” katanya.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya memberikan bantuan kepada warga itu dengan mensubsidi pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal di rumah susun. Warga pun, katanya, akan diberikan pelatihan keterampilan sehingga memiliki keahlian untuk bertahan hidup dengan mandiri.

“Kami maunya subsidi pendidikan, kesehatan semua di rusun, latihan keterampilan semua di rusun. Jadi harus bantunya di rusun,” ucapnya.

Bekal Ketrampilan

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Masrokhan mengimbau agar warga pendatang baru tidak menjadi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) jalanan. Sebab, setiap usai lebaran, Ibukota Jakarta selalu menjadi magnet bagi para pencari kerja meskipun belum memiliki keahlian apapun

“Kami imbau, warga daerah yang datang ke Jakarta tidak menjadi PMKS jalanan. Untuk itu, mereka harus membekali dirinya dengan keterampilan, pendidikan, dan tempat tinggal. Imbauan ini sebagai upaya pencegahan dari kami. Jangan sampai mereka terlanjur ke Jakarta dengan modal nekat lalu menjadi sengsara di Jakarta. Karena kami ingin menjadikan Jakarta Bebas PMKS Jalanan,” katanya.

Dengan bekal keterampilan, pendidikan, dan tempat tinggal yang jelas, katanya, warga daerah tidak akan menjadi PMKS dengan menggelandang atau mengemis di jalan. Warga daerah harus berpikir matang-matang jika ingin mencari peruntungan di Jakarta.

“Kami tidak melarang mereka untuk datang ke Jakarta. Karena Jakarta merupakan Ibukota Negara. Jadi siapapun boleh datang. Asal tidak menjadi PMKS jalanan. Dan jangan lupa lapor RT/RW atau kelurahan setempat,” katanya.

Menurutnya, persaingan hidup di Jakarta sudah ketat. Mereka yang tidak memiliki pendidikan yang mumpuni, tidak punya kemampuan atau keterampilan yang dibutuhkan dan juga tidak memiliki tempat tinggal maka akan sulit bertahan di Jakarta. Ujung-ujungny akan menjadi gelandangan atau mengemis di jalanan.

“Jika sudah kesulitan bertahan di Jakarta kemudian tidak punya ongkos pulang, bisa dipastikan mereka akan menggelandang atau bahkan mengemis. Akhirnya mereka akan menjadi PMKS jalanan di DKI Jakarta,” ucapnya.

Jika sudah menjadi PMKS jalanan, katanya, Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) yang berada di lima wilayah kota pun akan melakukan penjangkauan. Setelah itu, PMKS akan dibawa ke panti sosial untuk diberikan pembinaan agar tidak menjadi PMKS jalanan lagi. “Di panti sosial, mereka akan dibuatkan surat pernyataan untuk tidak kembali menjadi PMKS jalanan,” tegasnya. pin/P-4

sumber

kalo ga punya duit pulang gan
0
1.2K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan