- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bomber di Solo ucapkan syahadat, bukti agama jadi label teroris
TS
hellnovia.
Bomber di Solo ucapkan syahadat, bukti agama jadi label teroris
Quote:
Merdeka.com - Mendekati hari raya Idul Fitri, bom bunuh diri beruntun terjadi di Arab Saudi dan Indonesia. Di Indonesia, sebelum meledakkan bomnya, pelaku sempat mengucap dua kalimat syahadat.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di Mapolresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah hari Selasa (5/6) pukul 07.40 WIB, kemarin. Peristiwa itu terjadi tepat di depan penjagaan pintu masuk atau ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) oleh seorang pelaku yang naik sepeda motor matik Next warna hijau bernopol AD 6136 HM.
"Pelaku kemudian meneriakan ucapan syahadat menuju ke arah parkiran belakang dekat kantin dan belakang mobil identifikasi Polresta Solo. Kemudian dipanggil dikejar Bripka Bambang dan Bripka Adi Wiharto. Pelaku balik malah justru berbalik arah. Dengan sepeda motor tersebut mendekat Bripka Bambang dengan berkata aku mau cari polisi yang sambil tangan kanan masuk ke saku jaket langsung meledak di depan SPKT Polresta Surakarta," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Alloysius Liliek Dharmanto, Selasa (5/6).
Pelaku bom bunuh diri tewas dan Bripka Bambang Adi Cahyanto anggota Unit Provoost Polresta Solo mengalami luka-luka pada mata kanan dan kiri akibat serpihan bom. Selain itu pada badan bagian kanan Brigadir Bambang mengalami luka bakar dan saat ini masih dalam perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit (RS) Pantiwaluyo Surakarta.
Mantan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid mengatakan, bahwa teroris berkedok agama memang sudah ada. Maka dari itu, ia mendorong pemerintah untuk lebih berkonsentrasi mengedukasi masyarakat akan pemahaman Islam yang memang dirahmati Allah.
"Selain terjadi di Arab, bom di Solo membuktikan teroris labeling agama itu ada. Buktinya orang bunuh diri dan sebelumnya mengucapkan syahadat. Apa kalau tidak agama? Ini peringatan dini pemerintah untuk serius menanamkan tentang pemahaman nilai-nilai agama Islam yang inklusif dan berbasis rahmatan lil alamin," kata Nusron, Selasa (5/7).
Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar ini menambahkan, telah terjadi penyimpangan terhadap agama Islam. Hal tersebut berimbas pada kejadian bom bunuh diri belakangan ini.
"Ini ada pemahaman yang salah tentang agama Islam. Yang dipahami sebagian kecil umat Islam Indonesia hanya luarnya saja. Kalau pemerintah tidak bisa menghandel maka akan merusak citra Islam di Indonesia dan berimbas berbahaya bagi masa depan NKRI," jelas Nusron.
"Modus bom di Solo yang didahului dengan mengucapkan kalimat syahadat, apa motifnya? Pasti menunjukan seakan-akan mati syahid. Ini menandakan ini salah paham. Kita dimusuhi, bahkan negara yang sah ini, apalagi kantor Polisi dimusuhi," tandasnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/bom...l-teroris.html
sekarang lagi ronde berapa tuh
0
29K
Kutip
445
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan