NeverComingHomeAvatar border
TS
NeverComingHome
Kelompok Ilmuwan Inginkan Gubernur DKI Berasal Dari Kalangan Robot
Quote:


JAKARTA, POS RONDA – Para ilmuwan yang tergabung dalam Ikatan Sains Robotik dan Kecerdasan Buatan Indonesia (ISROKEBI) menuntut adanya calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari kalangan robot. Gubernur yang berasal dari kalangan robot dianggap lebih mampu untuk menuruti keinginan dan aspirasi warga ibukota yang sangat beragam.

Pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara ISROKEBI, Dr. Indrani Mayanara, dalam acara konferensi pers di Jakarta pagi ini (29/3). Ia menyampaikan bahwa gubernur robot akan mampu menerima banyak perintah berbeda dalam bentuk program. Dengan demikian, tidak ada warga Jakarta yang tidak akan diabaikan aspirasi dan keinginannya.

“Kami menyadari bahwa masyarakat DKI Jakarta sangat beragam, dan siapapun yang menjadi gubernurnya tidak akan mungkin bisa mengakomodir kemauan penduduknya satu persatu. Ini membuat masyarakat jadi terpecah-belah menjadi kelompok-kelompok yang saling bertentangan baik dari segi politik maupun kepentingan. Sebagai ilmuwan robotik dan kecerdasan buatan, kami sampai pada kesimpulan di mana situasi ideal bagi Jakarta adalah dipimpin oleh seorang gubernur robot,” ujar Indrani.

ISROKEBI, menurutnya, tengah mengembangkan program kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang mampu mengelola aspirasi politik masyarakat dan belajar dari komentar-komentar yang ada di media sosial dan media massa. Hampir mirip dengan program A.I. milik Microsoft yang berbasis di akun media sosial Twitter, namun produk akhir versi ISROKEBI diharapkan lengkap dengan bentuk fisik robot yang sanggup menjalankan tugas sebagai seorang – atau lebih tepatnya, satu unit – gubernur.

Untuk menjamin partisipasi publik, Indrani memastikan A.I. robot ini juga akan terhubung ke sosial media. “Maka, masyarakat bisa dengan leluasa menulis opini dan aspirasi mereka lewat Facebook, Twitter, Path, dan media lainnya, kemudian langsung tersampaikan kepada gubernur robot yang akan sesegera mungkin membuat usulan draft peraturan daerah sesuai dengan permintaan individual dari warga medsos.”

Kemampuan kecerdasan buatan untuk belajar dari medsos juga menjadi fitur utama dari gubernur robot. Ia akan menyerap kalimat-kalimat dalam opini, komentar, status, dan artikel yang dibagikan dalam dunia maya. Sehubungan dengan itu, pembelajaran yang terjadi akan tergantung kepada kualitas dari konten yang diserap. Apabila terlalu banyak status atau komentar yang kasar dan berisi hinaan atau makian, maka gubernur robot juga akan sering berkata kasar, menghina, dan memaki. Sebaliknya jika status yang diserapnya santun, sopan, dan berwawasan, maka gubernur robot bisa menjadi unit yang ramah, berpikiran terbuka, dan bijaksana.

“Politisi hanya akan sebaik para pendukungnya, ini filosofi yang dimasukkan ke dalam A.I. gubernur robot ini. Kami akan bekerja sama dengan klinik psikiatri politik milik Prof. Nugroho untuk mendesain pengembangan psikologis A.I. agar dapat meniru bagaimana politisi Indonesia beraktivitas dan berpikir. Apabila pekerjaan kami ini sukses, maka nantinya ISROKEBI bisa mulai merancang robot yang mampu berfungsi sebagai anggota legislatif,” papar Indrani.

Calon gubernur robot yang belum diberikan nama ini diharapkan mampu mulai berfungsi pada kuartal akhir tahun ini agar mampu bersaing di Pilgub DKI Jakarta tahun depan. Apabila tenggat itu terpenuhi, maka akan ada dua calon gubernur DKI non-manusia yang akan maju ke pertarungan tersebut setelah tahun lalu seekor kucing bernama Kapten Pus dinyatakan sebagai gubernur tandingan DKI Jakarta. (SMG)
0
1.8K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan