Keduanya sangat penting, karena kedua jenis orang tersebut dibutuhkan dunia.



Tahukah Anda bahwa “pertanyaan”yang kita tanya jauh lebih penting daripada “jawaban” yang kita peroleh. Begitu pula dalam hidup ini, Anda tidak perlu memilih antara koneksi atau ilmu, kita sering sekali melihat pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu didiskusikan namun beberapa orang akan menghabiskan banyak waktu berusaha menjawab pertanyaan kosong tersebut. Contoh:

Mana yang lebih penting kerja keras atau kerja cerdas?
Mana yang lebih penting kepintaran atau kecantikan/ketampanan?
Mana yang lebih penting tampilan atau isi?
Mana yang lebih bijak orang miskin atau orang kaya?
Mana yang lebih menjanjikan, menjadi karyawan profesional atau berbisnis sendiri?

Tidak ada jawaban yang lebih baik selain kedua-duanya benar. Kerja keras perlu dilakukan secara cerdas begitu pula sebaliknya. Tampilan dan isi adalah 1 paket yang tidak dapat dipisahkan. Kita dapat belajar banyak dari orang miskin dan orang kaya atau lebih baik lagi dari mereka yang miskin menjadi kaya atau dari kaya lalu jatuh miskin. Anda telah membatasi diri Anda sendiri dengan mempertanyakan pertanyaan diatas.

The question is the problem. Pertanyaan itulah yang jadi masalahnya, dalam hidup Anda tidak perlu memilih antara 2 pilihan seperti itu, kemungkinan Anda telah diberkati salah satu dari kedua opsi diatas atau mungkin keduanya atau mungkin dalam hal lainnya. Temukanlah potensi/kekuatan Anda dan fokus disana, sukses akan datang dengan sendirinya. Tidak perlu mempertanyakan hal-hal lain yang tidak ada gunanya, pernahkah Anda melihat orang yang ingin memulai usaha restoran, tetapi mereka malah pergi ke motivator dan bertanya “Saya ingin memulai usaha, bagaimana caranya supaya saya sukses menjalankan usaha tersebut?”, yang perlu orang itu lakukan adalah pergi ke forum diskusi tentang kuliner/restoran dan bertanya “Saya mau beli daging sapi dimana ya supplier yang bisa memberikan saya stok untuk restoran steak saya ini?”.

“Ask the right questions if you’re to find the right answers”



Lalu bagaimana saya bisa sukses jika saya tidak memiliki kemampuan khusus apapun?

Anda merasa sekolah dan kuliah hanya sekedar lulus dan menjalani sistem, bekerja sesuai SOP yang ada dikantor, dan berakhir tanpa memiliki passion terhadap apapun. Anda merasa tidak kreatif karena hanya merasa hebat dalam meraih prestasi akademik (IPK) dan beasiswa, tapi tidak dalam hal inovasi, kreativitas, atau entrepreneurship. Anda merasa pandai dalam mengikuti aturan atau batasan yang ada, tapi tidak tahu cara membuat sistem atau aturan yang baru. Dan semua skill/kemampuan yang Anda miliki tidak dapat berkompetisi dengan mereka yang expert dibidangnya.

Kabar baiknya adalah Anda tidak sendiri, hampir semua orang juga seperti itu, termasuk mereka yang sukses. Yang perlu Anda lakukan adalah melakukan KOMBINASI.

Gunakan SEMUA sumber daya yang Anda miliki termasuk skill, koneksi, modal, uang, pengalaman, pengetahuan, dan apapun yang Anda punya untuk menciptakan (create) sesuatu.

Katakan saja Anda seorang lulusan DKV dengan skill pas-pasan dan memiliki sense of humour (selera humor) yang sesuai dengan selera remaja usia 17-25 tahun. Dengan sendirinya Anda akan berpikir skill Anda yang pas-pasan ini tidak akan dapat bersaing dengan desainer top Indonesia yang telah berkecimpung diindustri desain selama bertahun-tahun apalagi dengan para desainer kelas dunia, dan Anda merasa selera humor ini tidak akan membantu banyak. Tetapi Anda bisa menjadi seorang kartunis (contoh: komik Juki), Anda bisa memulai dengan membuat komik strip lucu dan melakukan publish dengan sendirinya mulai dari akun social media Anda atau di forum/website seperti 9gag dan sejenisnya.
Anda seorang video editor yang punya impian menjadi chef terkenal dengan bayaran mahal. Tetapi tuntutan hidup membuat Anda melupakan cita-cita Anda dan mengejar karir sebagai seorang editor dengan gaji seadanya. Disaat Anda ingin kembali menjadi chef sesuai impian Anda, disitu Anda merasa sudah tidak kompeten karena faktor usia dan sebagainya, Anda berakhir dengan skill yang serba tanggung. Dengan sendirinya skill-skill yang telah Anda miliki ini tidak akan berbuat banyak. Tapi Anda bisa mengkombinasikan skill ini dengan kemampuan mengajar yang baik, lalu membuat video tutorial memasak dan mempromosikannya melalui internet (youtuber). Anda tetap bukan seorang video maker terbaik, atau chef terbaik, tetapi kombinasi dari skill-skill ini membuat Anda unik.