REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah jatuh tertimpa tangga, hal itu yang dialami oleh Persija Jakarta terkait kasus suporter dengan Kepolisian. Persija dinyatakan kalah dengan skor 0-3 oleh PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku operator kompetisi. Padahal dalam laga itu Persija hanya tertinggal 0-1 dari Sriwijaya FC dan laga dihentikan pada menit ke-81. Keputusan itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono, sesaat setelah pertemuan dengan Kemeterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PSSI, Kepolisian, dan manajemen Persija Jakarta.

Menurut bekas Sekretaris Jenderal PSSI itu mengatakan dinyatakannya kalah 3-0 Persija dari Laskar Wong Kito merupakan keputusan Komisi Disiplin (Komdis). Selain dinyatakan kalah telak, Persija juga berpotensi mendapatkan hukuman berat, bahkan minimal mereka tidak boleh menjadi tuan rumah selama enam kali laga. Tidak hanya itu, hingga sisa pertandingan ISC A, pendukung Persija dilarang menggunakan atributnya. Namun hukuman finalnya akan diputuskan dalam beberapa ke depan.

"Bisa lebih berat, tapi itu bergantung Komdis yang akan memberi hukuman, tapi hukuman yang disampaikan Menpora akan menjadi refrensi Komdis. Secara tidak langsung apa yang disampaikan pak menteri mengikat karena keputusan itu terbit dari Kemenpora," kata Joko saat ditemui di kantor Kemenpora pada Senin (27/6) siang WIB.

Sebelumya Persija Jakarta sudah dua kali mendapatkan sanksi berupa denda materi, akibat The Jakmania menyalahkan flare. Pertama mereka harus mengeluarkan kocek Rp 16 juta, kedua kalinya sebanyak Rp 30 juta karena pelanggaran yang dibuat The Jakmania. Namun hukuman yang djatuhkan PT GTS kepada Persija tak membuat oknum The Jakmania simpatik dengan skuat Macan Kemayoran