Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

atandiAvatar border
TS
atandi
Ekonomi Global Lesu, JK: Tak Masalah Bila Kebutuhan Dasar Masyarakat Stabil
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan saat ini kondisi ekonomi global masih lesu. Di belahan dunia mana pun, kata JK, jauh lebih banyak mendengar berita dukanya. Contohnya, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, bahkan Tiongkok.
“Bahkan bisa jadi lebih parah. Ini karena faktor uang, ekonomi global belum lepas dari resesi," ujar JK saat buka puasa bersama dengan Yayasan Jenggala Center, di Jalan Ciasem, Jakarta, Sabtu (25/6).
Hadir pada acara tersebut Menteri Desa Marwan Djafar, Ketua Dewan Pertimbangan Jenggala Center, Iskandar Mandji, dan Dewan Eksekutif Jenggala Center Ibnu Munzir. Hadir sejumlah anggota DPR antara lain Agun Gunandjar, Airlangga Hartarto, Azis Syamsudin, dan Erwin Aksa.
JK yang juga Ketua Dewan Kehormatan Yayasan Jenggala Center menjelaskan, tak masalah ekonomi dunia masih goyang akibat resesi. Terpenting, Indonesia terus memperkuat diri, dan memunculkan kekuatan dari dalam dirinya sendiri.
"Saat ini kita tidak bisa harapkan bantuan dari Amerika, China, Eropa, atau negara Timur Tengah. Karena mereka sendiri jauh lebih sulit dari kita. Kita harus bersyukur," ujar JK.
Menurut JK, bangsa Indonesia harus fokus bagaimana sekarang ini memunculkan kekuataan internal agar bisa menciptakan keseimbangan dalam pembangunan ekonomi. Ekonomi yang tumbuh harus berkeadilan. Jangan ada ketimpangan sosial yang tinggi.
"Kita hadapi tantangan ke depan, tantangan global yang berat. Tidak masalah, kita hadapi dengan kepala tegak, hal penting adalah kebutuhan ekonomi dasar masyarakat harus stabil," tegasnya.
Menurutnya, faktor sebuah negara itu bisa maju selain memiliki kekayaan SDA, juga memiliki kemampuan dalam mengelola negara. Semua negara kaya, ujarnya, bisa jatuh miskin karena salah kelola.
"Lihat Venezuela, Libya, Irak, dan negara Timur Tengah lainnya, mereka punya cadangan minyak yang lebih besar dari kita, tapi apa? Sekarang mereka jauh lebih miskin," ungkapnya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengingatkan, kekayaan SDA yang dimiliki bisa habis kapan saja. Tapi bila Indonesia memiliki kemampuan internal yang baik dalam mengelola negara, maka semua hal bisa diatasi. (fas/jpnn)


sumber : http://m.jpnn.com//read/2016/06/25/447157/news.php?id=447157&page=2
0
991
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan