Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Kelompok Abu Sayyaf kembali sandera warga Indonesia

Pihak berwenang Filipina saat bersiap meluncurkan serangan terhadap kelompok Abu Sayyaf di Jolo, Filipina bagian selatan.
Kekusutan mengenai kabar peristiwa penculikan terhadap tujuh awak kapal dari Indonesia di dekat kepulauan Sulu, Filipina bagian selatan, mulai terurai. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dikutip Reuters, membenarkan "insiden penculikan yang melibatkan awak kapal asal Indonesia.'

Dalam keterangan tambahan, Retno mengatakan perompakan terhadap kapal yang menjadi target tersebut dilakukan oleh dua kelompok bersenjata. Selain pihak-pihak yang disandera, enam awak kapal dibebaskan dan tengah menuju tanah air.

"Kami sama sekali tidak bisa membiarkan hal ini. Pemerintah akan mengupayakan semua opsi untuk membebaskan para sandera," ujar Retno.

Laman Inquirer memuat kemungkinan kronologi kejadian. Menurut warta yang termuat di situs berita Filipina itu, para pelaut diculik sekitar 11 siang pada Rabu (22/6). Media itu juga mengungkap keterangan seorang sumber mengenai kesiapan pemerintah Indonesia untuk memberikan tebusan sekitar 13 juta peso, atau dalam mata uang Indonesia berkisar Rp3,7 miliar, per kepala.

Namun demikian, menurut sang sumber, pemerintah Filipina telah melakukan serangkaian pendekatan kepada pemerintah Malaysia dan Indonesia untuk tidak lagi membayar tebusan. Alasannya, tebusan dapat meninggikan posisi tawar para lanun.

"Problem (penculikan ini) ada di pihak Malaysia dan Indonesia. Jika mereka terlibat masalah, uang mereka jadikan solusi perkara. Harapannya, masalah itu bisa terselesaikan dengan uang," ujar sumber termaksud dikutip Inquirer.

Masih dari orang yang sama diperoleh informasi bahwa pemerintah Malaysia baru saja membayar P130 juta untuk membebaskan empat warganya dari jeratan Abu Sayyaf di Jolo. Meski demikian, ia menekankan bahwa Abu Sayyaf takkan memenggal sandera dari Indonesia dan Malaysia karena beragama Islam.

Salah seorang di antara ABK yang "diculik" tersebut bernama Ismail, yang kemarin (23/6) menghubungi istrinya, Dian Megawati. Dari komunikasi ini diketahui Ismail dan enam awak lainnya ditangkap kelompok anggota Abu Sayyaf. Dilansir BBC Indonesia, Dian mengatakan sang suami memintanya untuk menghubungi perusahaan tempatnya bernaung, wartawan, dan pemerintah mengenai penyanderaan tersebut.

Taufik Qurahman, juru bicara PT Rusianto Bersaudara, pemilik kapal TB Charles, membenarkan tujuh ABK mereka yang hilang. "Sudah kami koordinasikan dengan jajaran TNI dan Polri dan aparat-aparat terkait termasuk wali kota Samarinda," kata Taufik kepada BBC Indonesia.

Selain Retno, kebenaran informasi mengenai insiden disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan. "Terakhir saya terima informasi dari BIN dan Kementerian Luar Negeri, BAIS. Kira-kira benar begitu. Memang ada tujuh orang disandera dari 13 yang ada," ujarnya dikutip CNN Indonesia, Kamis (23/6).

Hingga 18 warga Indonesia dan Malaysia diculik dalam tiga serangan yang berlangsung pada awal tahun ini di perairan Filipina. 14 orang Indonesia lantas dibebaskan.

Pihak militer Filipina mengatakan kelompok bersenjata menyerang kapal tunda (tugboat) karena tidak sanggup berjalan cepat.

Pada Senin lalu, Indonesia, Filipina, dan Malaysia sepakat melakukan patroli bersama guna mengantisipasi aksi penculikan dan perompakan oleh kelompok Abu Sayyaf.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...arga-indonesia

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7.1K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan