- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
#Disarankan Polisi Tak Resmikan RPTRA karena Berpotensi Ricuh, Ahok Tak Peduli
TS
kodok.nongkrong
#Disarankan Polisi Tak Resmikan RPTRA karena Berpotensi Ricuh, Ahok Tak Peduli
Quote:
Jumat, 24 Juni 2016 | 10:36 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat diminta oleh Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Hariadi untuk tidak meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (23/6/2016) kemarin. Sebab, ada sekelompok massa yang menolak kedatangan Basuki dan berpotensi ricuh.
"Ini kan juga sama usulan dari wali kota, 'lebih baik Bapak (Basuki) enggak usah datang resmiin RPTRA'," kata Basuki menirukan ucapan wali kota padanya, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/6/2016).
"Saya bilang, 'yang tanda tangan prasasti (peresmian RPTRA) siapa? Saya, ya saya datang dong'. Dia bilang mau ada massa, massa dari mana? Ya enggak tahu, ngakunya ormas dari Jakarta Utara segala macam," kata Basuki.
Sebelum meresmikan RPTRA Penjaringan, Basuki sempat menghadiri penyerahan surat keputusan resmi Partai Hanura kepadanya pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Akhirnya ia memutuskan untuk tetap meresmikan RPTRA Penjaringan.
Selain wali kota, polisi juga menyarankannya tak menghadiri peresmian RPTRA Penjaringan tersebut.
"Ya saya tanya polisinya, 'masa kalau ada massa enggak boleh datang, memang negara ini diatur oleh massa?'. Mau cara preman apa negara ini? Ya saya tetap datang, polisi tanggung jawab dong," kata Basuki.
Basuki menganggap penolakan ini sudah sering diterimanya dan hanya gertak sambal saja. Akibat kericuhan tersebut, salah seorang staf Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan DKI Jakarta terluka sobek di pelipisnya. Ia dirawat di RS Atmajaya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/06/24/10364641/disarankan.polisi.tak.resmikan.rptra.karena.berpotensi.ricuh.ahok.tak.peduli
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat diminta oleh Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Hariadi untuk tidak meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (23/6/2016) kemarin. Sebab, ada sekelompok massa yang menolak kedatangan Basuki dan berpotensi ricuh.
"Ini kan juga sama usulan dari wali kota, 'lebih baik Bapak (Basuki) enggak usah datang resmiin RPTRA'," kata Basuki menirukan ucapan wali kota padanya, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/6/2016).
"Saya bilang, 'yang tanda tangan prasasti (peresmian RPTRA) siapa? Saya, ya saya datang dong'. Dia bilang mau ada massa, massa dari mana? Ya enggak tahu, ngakunya ormas dari Jakarta Utara segala macam," kata Basuki.
Sebelum meresmikan RPTRA Penjaringan, Basuki sempat menghadiri penyerahan surat keputusan resmi Partai Hanura kepadanya pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Akhirnya ia memutuskan untuk tetap meresmikan RPTRA Penjaringan.
Selain wali kota, polisi juga menyarankannya tak menghadiri peresmian RPTRA Penjaringan tersebut.
"Ya saya tanya polisinya, 'masa kalau ada massa enggak boleh datang, memang negara ini diatur oleh massa?'. Mau cara preman apa negara ini? Ya saya tetap datang, polisi tanggung jawab dong," kata Basuki.
Basuki menganggap penolakan ini sudah sering diterimanya dan hanya gertak sambal saja. Akibat kericuhan tersebut, salah seorang staf Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan DKI Jakarta terluka sobek di pelipisnya. Ia dirawat di RS Atmajaya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/06/24/10364641/disarankan.polisi.tak.resmikan.rptra.karena.berpotensi.ricuh.ahok.tak.peduli
#Ahok Sebut Aksi Penolakan terhadap Dirinya di Penjaringan sebagai Tindakan Pengecut
Quote:
Jumat, 24 Juni 2016 | 10:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut pelaku kericuhan yang terjadi saat ia meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Penjaringan, Kamis (23/6/2016), adalah kelompok yang sama dengan kelompok yang menolaknya meresmikan RPTRA Rawa Badak Utara beberapa waktu lalu.
"Orang yang sama waktu itu di mana ya di Jakarta Utara, saya lupa. Saya batal (meresmikan RPTRA Rawa Badak Utara) waktu itu, karena tiba-tiba harus antar Pak Jokowi (ke Bandara Halim Perdanakusumah)," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/6/2016).
(Baca juga: Polisi: Massa pada Aksi Anarkistis Saat Ahok Resmikan RPTRA Mengaku FPI)
Ketika itu, Ahok mengalihkan tugasnya untuk meresmikan RPTRA Rawa Badak Utara tersebut kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Sejak itulah, kelompok tersebut menolak kedatangan Ahok.
"Mereka ngomong, 'Pokoknya kalau Ahok mau resmikan apa pun enggak boleh, kecuali wakil (Djarot). Memangnya siapa lo?" kata Ahok.
(Baca juga: Ini Penjelasan Polisi mengenai Demo Anti-Ahok yang Berujung Bentrok)
Ia mengatakan, saat meresmikan RPTRA Penjaringan, ia terus membuka kaca mobilnya. Hanya saja, massa tidak ada yang berani menghampirinya.
"Enggak berani juga mereka datang, saya buka kaca dan tungguin sampai depan. Jadi memang ini tindakan pengecut saja," kata Ahok.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/06/24/10182321/ahok.sebut.aksi.penolakan.terhadap.dirinya.di.penjaringan.sebagai.tindakan.pengecut
Gubenur mental baja coi...
0
4.2K
Kutip
53
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan