Jika benar Presiden Joko Widodo telah mengintervensi KPK sehingga Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak jadi menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras, sama saja secara perlahan-lahan Jokowi sedang “membunuh” KPK.

Pendapat itu disampaikan pengamat politik Sahirul Alem kepada intelijen (17/06). “Cara bermain politik Jokowi itu sangat halus. Ahok tak jadi tersangka, maka masyarakat tidak percaya ke KPK dan ada suara untuk membubarkan lembaga antirasuah itu. Ini sama saja membunuh KPK secara perlahan-lahan,” tegas Sahirul Alem.

Menurut Alem, desakan untuk membubarkan KPK justru membuat girang para koruptor. “Yang harus disuarakan itu ganti Pimpinan KPK bukan membubarkan KPK,” jelas Alem.

Alem menegaskan, DPR khususnya Komisi III, harus kritis terhadap kinerja Komisioner KPK yang sekarang. “Kalau perlu Komisi III usulkan pergantian Pimpinan KPK,” papar Alem.

Sejalan dengan itu, Alem menyatakan, kasus RS Sumber Waras juga memunculkan ketidakpercayaan terhadap BPK, sebagai lembaga audit negara yang diatur undang undang. “Publik dan para koruptor akan mendorong bahkan menggugat pembubaran BPK. Ini sama saja Jokowi juga sedang perlahan-lahan membubarkan BPK,” pungkas Alem.

FAJAR HARAPAN

ahok kali ini bisa tersenyum lega, karena di belakangnya ada jokowi. nanti liat aja hok 2019, prabowo dah pasti jadi presiden buat gantiin jokowi yang mengundurkan diri. mau berlindung sama siapa lagi anda hok. makanya lebih baik ga usah nyalon jadi gubernur 2017 deh, di jamin 2019 ente aman ga bakal di ungkit kasus ente sama prabowo