Musik sudah menjadi salah satu ajang pencari bakat didunia, biasanya seseorang dapat menemukan bakat seninya melalui orang-orang yang digemarinya. Lalu siapa gitaris favorit agan and sist? Jimi Hendrix? Joe Satriani? atau Yngwie? Mereka telah menjadi sosok inspiratif semua orang. Namun apa sejarah dibalik kesuksesan para gitaris tersebut? Seorang yang sukses tidak hanya dimulai dari usia dini, kan? Orang sukses bisa saja mendapatkan hidayah setelah memerangi banyak rintangan, tidak terkecuali agan and sist.

1. Jimi Hendrix


Jimi Hendrix telah menjadi sosok inspitarif bagi sebagian musisi-musisi besar seperti Joe Satriani. Kamu sudah mengetahui Jimi Hendrix lewat artikel 10 musisi terkenal yang meninggal karena bunuh diri. Masa sulitnya saat-saat dimana ia dikeluarkan di sekolahannya, bekerja serabutan membantu ayahnya, hingga ditangkap polisi karena mengendarai mobil curian. Ia dipenjara namun dibebaskan dengan syarat berbakti pada negara, namun sebuah kecelakaan menimpanya. Dan disinilah ia mulai berkarir.

Setelah sembuh dari patah tulang ia akhirnya terbang ke Inggris, disinilah ia mulai berkenalan dengan dunia musik yang sesungguhnya. Ia mengembangkan kemampuannya hingga menjadi gitaris yang jenius dan agresif.

Ia berhasil merevolusi pemainan gitar elektrik dengan mengkombinasi efek-efek yang ia mainkan. Merubah revolusi nada gitar, bermain pedal, efek feedback dan flanger. Selain itu ia bisa memainkan gitarnya dengan gigi, memainkan gitar dibalik punggungnya hingga di atas kepala. Melodi-melodi yang dibuat oleh Hendrix pun terkadang dicuri oleh musisi lainnya.

Salah satu penghargaan yang ia dapat adalah tittle “Performer of the Year” oleh majalah Rolling Stone. Dan menjadi 100 gitaris terbaik sepanjang masa. Padahal Jimi Hendrix selalu tidak percaya diri dengan suaranya, produsernya selalu menanamkan sifat percaya diri pada Jimi Hendrix, sampai akhirnya ia berani show on di panggung, padahal ia termasuk orang yang sangat pemalu.

2. Joe satriani


Joe Satsh Satriani, telah menjadi seorang gitaris dengan kemampuan luar biasa, sosok inspiratif Joe Satriani adalah bayangan Jimi Hendrix, setelah Jimi ditemukan meninggal, Joe memutuskan menjadi gitaris. Bayangkan saja, pertama kali belajar pada umur 12 tahun, setahun kemudian ia mengajarkan gitar pada murid-muridnya antara lain Larry La Londe, Krik Hammet (gitaris metalicca), dan Steve Vai. Hebatnya lagi, semua muridnya menjadi populer, bukan karena murid lebih mengungguli guru. Tapi guru yang bagus adalah guru yang bisa mengeluarkan potensi-potensi yang ada dalam diri sang murid.

Genre musik sangat dipengaruhi Joe Satriani adalah blues rock, namun ia dapat memainkan gitar dengan ciri khasnya sendiri dengan perpaduan genre instrumental rock, hard rock dan jazz fussion. Kamu bisa belajar dengan memainkan instrumen karya Joe Satriani berjudul Surfing With The Alien yang sempat hits pada tahun 1987-an.

3. Steve vai


Steve Vai lahir adalah salah satu murid Joe Satriani, ia berhasil dinobatkan sebagai gitaris tercepat didunia. Genre musiknya Instrumental rock, heavy metal, progressive metal, hard rock, progressive rock dan experimental rock.

Bila dilihat dari video yang di upload di Youtube dengan judul “I Know You’re Here” ia memainkan gitar 18 senar. Keren ya, selain itu Steve Vai pun menjadi guru gitar. Ia membocorkan tips-tips dibalik kesuksesannya, mau tau apa saja tipsnya? Pertama-tama, Steve Vai meyakinkan murid-muridnya untuk mengetahui apa sebenarnya yang ingin diinginkan muridnya (identifikasi), lalu bayangkan.

Bayangkan kamu menjadi seseorang yang kamu inginkan. Pilih lagu yang kamu anggap bagus, dan bayangkan lagu itu terdengar bagus dan indah difikiranmu. Dan bayangkan kamu memainkan lagu itu secara sempurna. Lalu realisasikanlah.

4. John petrucci


Petrucci adalah seorang gitaris berkebangsaan Amerika. Pertama kali ia bermain gitar pada umur 8 tahun, dan mulai ngeband di umur 12 tahun. Masih muda ya. Pada saat itu ia sangat menggemari gitaris yang lain seperti Yngwie Malmsteen, Iron Maiden, Stevie Ray Vaughn, dan gitaris yang lainnya.

Gaya bermusiknya, sangat mahir dalam wipping dan rhytym. Seperti yang pernah diungkapkan John Petrucci bahwa antara kedua tangan membutuhkan sinkronisasi. Tak heran bila ia menggunakan gitar listriknya untuk alat menulis lagu. Dunia mengakui kepiawaiann John Petrucci, dengan menerima lagu yang dikontribusikannya dalam band Dream Theater.

Kerennya lagi Petruci merilis instruksional video dan rock discipline agar pemain tidak mengalami cedera, selain itu melatih sweep picking, chords, dan lain-lain.

5. Yngwie malmsteen


Siapa yang tidak kenal gitaris terkenal ini, Yngwie Malmsteen. Genre yang dipegangnya adalah Neoclassic Metal, Heavy Metal, Hard Rock dan Instrumental Rock. Walaupun gaya bermainnya mirip Jimi Hendrix, tapi Malmsteen menyatakan bahwa gaya bermainnya tidak mengikuti siapapun, dia menjadi dirinya sendiri.

Masa remajanya, ia terpengaruh oleh musik klasik. Ga nyambung ya? Sampai akhirnya pada umur 18 tahun, ia berkecimpung di dunia gitarist, dan pada umur 18 tahun Mike Varney mendengarkan rekaman lagu-lagu Malmsteen, dan akhirnya Yngwie ke Amerika Serikat untuk merelleased album pertamanya.

Sebuah statement yang keluar dari mulut Yngwie ini mungkin akan memberimu motivasi. Ia mengatakan ” aku melakukan banyak kesalahan dibanding orang-orang, tapi aku bertanggung jawab akan kesalahanku. Aku tidak mengharapkan orang lain untuk mengerti aku, karena aku terlalu complex”. Dari statement tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa seseorang akan selalu melakukan kesalahan demi mencapai tujuan, namun hal itu bukan menjadi masalah besar bila didasari rasa tanggung jawab. Ia memiliki pendirian yang sangat kompleks, yang jarang ditemui oleh orang lain, namun hal inilah yang membuat Yngwie menjadi salah satu gitaris legendaris terkenal. Contoh saja, dari gayanya, ia satu-satunya gitaris yang selalu memakai banyak perhiasan emas. Salah satu ciri khasnya kan begitu.

6. Paul Brandon Gilbert


Seorang gitaris heavy metal berkebangsaan Amerika Serikat ini bergenre Instrumental Rock, Heavy Metal, power pop, speed metal, hard rock, neoclassical metal dan progressive metal. Paul Gilbert telah dinobatkan menjadi Top 10 Gitaris Terpopuler Sepanjang Masa oleh Majalah GuitarOne Amerika Serikat. Walau begitu ternyata ia sempat putus asa karena permainan gitarnya tidak berkembang.

Gaya bermainnya banyak dipengaruhi oleh musisi lain seperti Yngwie Malmsteen, Jimmy Page, Kiss, Randy Rhoads, Judas Priest, Akira Takasaki, Van Halen dan The Ramones. Dengan kegagalan-kegagalannya dimasa lalu menjadikan Paul menjadi salah satu gitaris populer. Ia memberi sedikit campuran distorsi dan efek, jadi memberi kesan sangat natural.

Selama ini Paul juga membuat tutorial untuk berbagi ilmu. Dan ternyata ia memiliki banyak murid diberbagai negara lho. Permainan gitar paul terkenal sangat cepat dan pegangan pick gitarnya berbeda dengan gitaris terkenal lainnya. Hal ini menyebabkan bunyi gitarnya lebih jernih dan bersih.

7. Nuno Bettencourt


Gitaris yang memiliki nama lengkap Nuno Duarte Gil Mendes Bettencour ini berkebangsaan Portugis, genre musiknya heavy metal, funk metal, glam metal, hard rock, dan alternative rock. Sudah tidak asing lagi dengan gitaris yang satu ini kan? Nuno adalah salah satu personil dari band Extreeme. Ia mampu memadukan genre musik funk dengan metal.

Pasti kamu tidak asing dengan lagu yang berjudul More Than Words, itulah salah satu lagu yang diciptakan Nuno, lagu ini menerobos tangga lagu teratas di negara Eropa.

Nuno pun dinobatkan gitaris dengan pemain ryhtym terbaik, dan juga top of the rock, selain itu dia dianggap sebagai pemain Rock Terseksi.

8. Eddie van halen


Eddie van Halen bergenre Hard Rock dan Heavy Metal. Pernah dengar hits singlenya yang berjudul Jump? Di youtube lagu mereka yang di upload tahun 2009, mencapai 12 juta views.

Masa kecilnya juga aneh, ia sempat kursus piano bersama saudaranya Alex, namun ketika menginjak dewasa. Ia lebih berminat menjadi drumer, ketika itu Alex yang memilih untuk bermain gitar malah lebih menyukai drum. Akhirnya Eddie beralih menjadi gitaris.

Ia sangat sangat bagus dalam bermain gitar hard rock, cara bermainnya berbeda dengan gitaris yang lain. Ia selalu memadukan teknik tapping di setiap permainan solonya.

9. Michael schenker


Michael Schenker adalah satu-satunya gitaris terkenal asal Jerman, ia dapat mempopulerkan nama bandnya yang saat itu bersama UFO. Ia sempat berpindah-pindah dari Scorpions ke Ufo, akhirnya ke Scorpions lagi. Namun pada saat itu ia kecanduan alkohol membuatnya sering absen di acara band, akhirnya ia memutuskan bersolo karir dan membentuk sebuah group bernama Michael Schenker Group. Disini namanya mulai melejit dan ditawarkan untuk mengisi acara di Ozzy Osbourne. Akhirnya Michael memutuskan untuk masuk ke band yang bernama Ratt tapi ujung-ujungnya ia kembali ke UFO. Walau begitu, ia telah menjadi salah satu gitaris terkenal didunia.

10. Brian May


Brian May adalah anak dari seorang tukang service dan musisi. Ia mewarisi bakat ayahnya, walau begitu ia sempat mendalami ilmu di bidang Fisika, terkadang di waktu senggang ia membuat gitar bersama ayahnya, dan akhirnya gitar itu menjadi trade-mark Brian May karena selalu ia gunakan untuk mengisi penampilannya.

Ia menjadi gitaris band ternama bernama Queen. Padahal semasa sekolahnya ia sangat tertarik pada science namun setelah ia meluluskan kuliahnya, ia malah pindah menjadi musisi. Sayang banget ya, namun keputusannya tidak sia-sia. Di bidang musik ia telah menjadi gitaris profesional, Pada lagunya berjudul It’s Late, ia menggunakan two-handed taping. Selain jadi gitaris, ia pun mahir membuat lagu. Salah satunya lagu yang berjudul We Will Rock You menjadi hits hingga sekarang.


jangan kabur begitu aja gan
Hargai Usaha TS dengan

ATAU


SUMBER