Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ajgmj.asliAvatar border
TS
ajgmj.asli
Sandi Uno : Masy Indonesia Tak Biasa konsumsi Daging Beku !!!
Harga bahan pokok dan makanan selama bulan Ramadan melonjak naik. Hal ini dinilai karena faktor strukturan dan birokratis.

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Unomengatakan, ada permasalahan pada sistem perdagangan produk pangan pokok dan strategis serta segenap sistem rantai nilai atau rantai pasok yang telah terbangun selama bertahun-tahun.

"Masalah tersebut diperparah dengan sistem produksi pertanian yang tidak efisien serta sistem perdagangan yang tertutup," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/6).

"Birokrasi juga jadi permasalahan serius, seharusnya sistem nilai atau tata kelola perekonomian yang menjadi tanggung jawab pemerintah menjunjung tinggi keterbukaan dan keadilan," kata dia lagi.

Hingga saat ini, harga eceran rata-rata daging sapi di pasar tradisional sampai dengan Sabtu 10 Juni 2016 masih Rp 115.000. Padahal Pemerintah menargetkan harga eceran daging sapi segar Rp 80.000. Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ini adalah mengimpor daging sapi beku.

Sandiaga menyoroti masalah impor daging beku yang dilakukan pemerintah sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi lonjakan harga daging sapi menjelang Idul Fitri.

Menurut dia, patut dipertanyakan kebijakan Pemerintah yang menunjuk 10 perusahaan baru sebagai importir tanpa melibatkan stakeholder lama yaitu Asosiasi Pengimpor Daging Sapi (APSIDI) yang telah mempunyai jaringan distribusi serta rantai pendingin.

"Perlu diingat juga konsumen daging sapi dan kebanyakan masyarakat Indonesia tidak terbiasa mengkonsumsi langsung daging beku, hal ini yang menjadi pertanyaan, apakah daging beku akan laku di pasaran atau tidak," tegas Sandiaga.

Berkaitan dengan hal tersebut, Sandiaga juga menyoroti lemahnya perencanaan oleh Pemprov DKI dan ketidakmampuan membaca perilaku supply dan demand pasar. "Pemprov DKI harusnya lebih cepat tanggap dalam menanggulangi masalah kenaikan harga ini. Jika terus dibiarkan berlarut-larut tentu akan sangat merugikan masyarakat," terang dia.

Sandiaga juga menepis anggapan jika kenaikan harga yang terjadi belakangan ini akibat ulah spekulan. 

"Berdasarkan data APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) faktor kenaikan harga akibat spekulan hanya 5-10 persen," tandasnya.


http://m.merdeka.com/jakarta/sandiag...ging-beku.html

emoticon-Big Grin sabar ya bang uno, kalo mau nyerang jgn pusat, tapi serang ahok dlu, kan Bang uno baru berjuang ke arah DKI 1 belum ke RI 1, Ada tahapannya bang uno ...
0
6.2K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan