escendol2000Avatar border
TS
escendol2000
Gadis yang Kucinta Ternyata Seorang ........
Ini adalah trit pertama ane, sekaligus pertamax ane nulis cerita di kaskus.. Mohon jangan dibata ya pemirsa emoticon-Matabelo

Cerita ini berdasarkan KISAH NYATA teman ane. BUKAN ANE LHO TOKOH UTAMANYA, jangan salah sangka..

Oya, kisah ini ane kasih tambahan bumbu biar lebih nendang emoticon-Ngakak (S) Identitas tokoh sudah disamarkan. Jadi dibilang 100% real enggak juga, dibilang fiktif juga enggak.

Oke deh, selamat membaca kawan-kawan..

***
BAGIAN 1 : KENALAN DULU

Namaku Bayu, cowok single berumur 24 tahun. Seumur hidup aku belum pernah pacaran. Pura-pura budeg aja deh kalau dibilang jones. Memang kenyataannya demikian, yang penting aku normal lho. Tentu saja aku pernah jatuh cinta sama cewek, hanya belum pernah sukses jadian. Padahal kata orang-orang aku nggak jelek, banyak yang bilang tampangku lumayan manis. Memang sih tampang nggak menjamin cepet dapat jodoh.

Sudah hampir setahun aku pulang ke Indonesia, sebelumnya aku kuliah di Belanda. Selama di Belanda aku juga belum menemukan cinta sejati, walaupun sudah mengenal perempuan dari segala suku bangsa. Kini aku berharap bakal ketemu jodoh secepatnya di tanah air. Aku sudah lelah menjomblo emoticon-Frown

Harapan bakal ketemu jodoh di tempat kerja tentu sangat tipis, soalnya aku kerja di bidang agroindustri, di perusahaan yang mengelola perkebunan & olahan kelapa sawit. Biarpun di head office ibukota, cewek tetap merupakan kaum minoritas. Jika ada cewek biasanya udah ibu-ibu emoticon-Big Grin

Makanya aku memperbanyak pergaulan dengan teman-teman gereja, teman jaman sekolah dan kuliah. Aku bergabung dengan suatu komunitas di gereja, dan cepat mendapat teman akrab. Tapi masih belum ada cewek yang merebut hatiku, memang aku susah jatuh cinta emoticon-No Hope

Nah di komunitasku ini entah kenapa aku selalu bareng dengan 4 orang cewek. Awalnya karena mereka suka nebeng aku kalau ada acara komunitas atau kondangan (baca : jadi supirnya mereka)

Empat cewek itu adalah Kania, Erin, Mia dan Pradipta. Udah sering aku ditanya teman-teman cowok, di antara mereka adakah yang aku suka? Hmm.. Aku pikir-pikir dulu.

Kania setahun lebih muda dariku, banyak yang bilang aku cocok banget sama Kania, sayangnya dia udah punya pacar. Bagiku haram untuk merebut pacar orang, itu perbuatan yang tidak baik emoticon-Cool

Erin? Dia jauh lebih tua dari aku, cocok jadi kakakku. Mia anaknya tomboy banget, padahal aku lebih suka cewek yang tangguh, tapi bisa jadi feminin juga. Dipta agak nyeleneh..dia suka hal-hal yang berbau mistis dan percaya mitos, aku lebih suka orang yang rasional.

Jadi intinya, 4 cewek tadi tidak ada yang sesuai kriteriaku *banyak maunya, pantesan jomblo terus* Maka kamipun hanya bersahabat.

Mama dan Papa terus menanyakan perihal status jombloku ini. Aku adalah anak sulung di keluarga, pernah mereka berinisiatif untuk menjodohkan aku. Tapi rata-rata cewek yang akan dijodohkan denganku bersikap acuh tak acuh, jadinya aku juga malas PDKT.

Pusing oh pusing.. Tapi aku tetap tak menyerah mencari cinta sejati.

***
BAGIAN 2 : GADIS CANTIK DI DEPAN RUMAHKU

Di lingkungan rumah aku jarang bergaul dengan tetangga. Ketemu mereka pun hampir nggak pernah, semua diam di dalam rumah besar mereka dan mengunci gerbang rapat-rapat *aku juga gitu sih* Jadi aku sama sekali nggak pernah tau apakah ada pemuda dan pemudi sebayaku.

Pagi itu adalah hari Sabtu yang cerah, aku berencana untuk molor seharian, balas dendam setelah sepekan bekerja keras membanting tulang emoticon-Big Grin Jam 8 pagi aku masih guling-guling di kasur, tiba-tiba terdengar Mama mengetok pintu kamarku dan memanggil-manggil.

“Bayu! Cepet bangun!”

Aku membuka pintu sambil menggosok-gosok mata dan memprotes “Ada apa sih Ma? Baru jam 8 nih. Biasanya Bayu boleh tidur sampai siang kalau Sabtu.”

“Mama sama Papa mau pergi ke Bogor, ke rumah Om Eddy. Kamu mau ikut nggak?”

“Ngapain? Males ah.. Bayu mau tidur aja.”

“Eh, kamu jangan tidur. Kamu di rumah sendiri lho. Angga juga ikut ke Om Eddy. Mbak Sumi hari ini nggak datang, anaknya sakit. Jadi kamu harus jaga rumah.”

“Yaelah Ma, tinggal kunci pintu aja beres. Ngapain Bayu harus melek..”

“Ya udah, kalau gitu sekarang Mama, Papa, Angga pergi dulu. Buruan kunci pagarnya, baru kamu boleh ngelanjutin tidur.”

Sambil setengah merem aku ke halaman, menunggu ortu dan adikku berangkat, lalu mengunci pagar. Aku sebenarnya berniat untuk tidur lagi, tapi kok lapar ya.. Aku bergegas ke ruang makan, maksudnya mau sarapan. Di bawah tudung saji ternyata nggak ada makanan.

Lalu aku ke dapur, berharap ada makanan. Eh ternyata nggak ada. Hmm..lebih baik bikin mie instan pakai telur dan sayuran. Aku membuka lemari persediaan bahan makanan. Nggak ada apa-apa coy! Sebungkus mie pun nggak ada. Bagaimana dengan telur dan sayuran? Astaga.. sama sekali nggak ada bahan makanan di kulkas.

Tega sekali Mama..meninggalkanku sendiri di rumah tanpa makanan.

Hmm..lebih baik aku beli bubur ayam di ujung gang, semoga aja abangnya jualan. Tanpa ganti kostum aku bergegas menyambar dompet dan keluar, aku bahkan lupa cuci muka dan gosok gigi. Beginilah kalau sudah darurat kelaparan.

Aku senang, si abang bubur ternyata jualan. Setelah beli 1 porsi bubur dibungkus, aku berjalan pulang. Waktu sampai di depan pagar rumah, ada sesuatu yang menarik perhatianku.

Seorang cewek berdiri di depan pagar rumahku. Cewek berkulit seputih porselen dengan dress bermotif bunga-bunga putih, rambutnya panjang sepinggang. Hmm..siapa dia?

“Maaf mbak, mau cari siapa ya?”

Dia menoleh. Saat melihat wajahnya, mendadak jantungku berdebar-debar. Dia cantik banget! Wajahnya seperti blasteran bule-oriental. Matanya besar, hidungnya mancung. Selama tinggal di Belanda aku bahkan tidak pernah bertemu cewek secantik ini.

“Mas tinggal di rumah ini? dia malah balik bertanya.

“I..iya”

Duh jadi grogi. Mendadak panik, mengingat aku masih acak-acakan begini. Cuma pakai T-shirt lusuh, celana pendek, sandal jepit. Rambutku berantakan, gosok gigi juga belum. Jangan-jangan masih ada belek di mataku dan iler di sudut mulutku emoticon-Big Grin

“Apa betul ini rumahnya Pak RT?”tanya cewek itu.

“Betul, saya anaknya Pak RT. Ada keperluan apa mbak?” aku berusaha untuk tidak grogi.

“Saya mau bikin KK” dia menjawab sambil tersenyum. Aduh senyumannya itu lho..manis banget! emoticon-Wowcantik

“Waduh, papa saya lagi pergi mbak.. Mungkin baru balik nanti malam, tapi nggak tau jam berapa.”

“Oh gitu ya mas.. Ya udah deh, kalau gitu saya besok ke sini lagi.”

Dalam hati aku tergoda untuk minta nomor HP nya, dengan modus untuk memberi kabar kalau Papa ada di rumah. Tapi kuurungkan niatku, aku terlalu malu emoticon-Malu (S)

“Oke mbak. Oya, mbak warga baru ya?”

“Oh, nggak juga sih. Udah lumayan lama. Saya tinggal di gang belakang.”

“Kok baru mau bikin KK? Baru aja nikah ya?” *aku kok jadi kepo*

Cewek itu tertawa. “Saya belum nikah mas.. Pacar aja belum punya..”

Aha! Dia masih jomblo!

“Saya mau dimasukkan ke KK kakek saya yang tinggal di sini.”

“Oh gitu..”

“Ya udah mas, kalau gitu saya balik lagi ke sini besok. Kira-kira Pak RT kalau Minggu ada di rumah jam berapa ya?”

“Hmm.. Jam 10 juga udah ada. Paginya mau ke gereja dulu soalnya.”

“Oke. Makasih ya mas.. Saya pulang dulu.”

Dia berbalik hendak pergi. Tiba-tiba aku memberanikan diri untuk memanggilnya.

“Mbak, tunggu bentar!”

“Ya mas, ada apa?”dia menoleh.

“Ada nomor yang bisa dihubungi nggak? Kalau ada Papa, nanti saya kasih tau.”

“Wah, saya nggak hafal, baru ganti nomor.” dia tersenyum “Nggak papa deh, besok saya kesini aja.”

Begonya aku. Dipikir-pikir dengan logika, mana ada cewek cantik yang mau ngasih no.HP ke orang tak dikenal. Ya sudah lah..

(BERSAMBUNG)
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.8K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan