Polisi berjaga di wilayah Orange di sekitar kelab malam Pulse, di mana sejumlah orang tewas oleh pria bersenjata dalam penembakan membabi buta di Orlando, Florida, Minggu (12/6).
Peristiwa penembakan terjadi di Orlando Florida Amerika Serikat, Minggu (12/6/2016) dini hari waktu setempat. Penembakan ini menewaskan 50 orang dan disebut-sebut teror terburuk sejak tragedi 11 September atau dikenal dengan peristiwa 9/11.

Sejumlah media menyatakan pelaku penembakan adalah Omar Mateen. Sumber CNN menyebutkan Mateen bergabung dengan kelompok ISIS setelah tragedi 11 September 2001. Meski hingga sekarang belum ada klaim dari ISIS, namun sejumlah simpatisan menyatakan pujiannya atas serangan itu.

Mateen, pria berdarah Afganistan warga negara Amerika Serikat ini, juga pernah disebut-sebut dalam peristiwa bom maraton di Boston. Mateen lahir di New York pada 1986 dan tinggal di Fort Pierce, sekitar 190 kilometer dari Orlando. Ia bekerja sebagai petugas keamanan sejak 2007.

Mateen membawa senapan serbu dan piston dan masuk ke kelab khusus gay Pulse sekitar pukul 02.00. Saksi Christopher Hansen mengatakan mendengar suara tembakan sangat keras. Setelah itu, sejumlah pengunjung kelab berjatuhan dan berceceran darah.

Hampir tiga jam pelaku menembak orang di dalam kelab sebelum polisi melumpuhkannya. "Sepertinya sangat terorganisasi dan persiapannya matang," kata kepala polisi Orlando, John Mina.
Orlando
Presiden Barack Obama mengutuk penyerangan itu. Obama menyebutkan serangan itu dialamatkan kepada seluruh bangsa Amerika. Ia mengungkapkan belasungkawa, terutama kepada kelompok Lesbian, Gay, Biseks, dan Transgender.

Ayah Mateen, Mir Seddique kepada NBC News mengatakan tindakan anaknya tidak berhubungan dengan agama. Mateen marah setelah melihat dua pria berciuman di Miami beberapa bulan lalu. "Kami meminta maaf untuk seluruh kejadian," kata Mir Seddique.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...uruk-sejak-911

---