Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antonp90Avatar border
TS
antonp90
Kudu Dihindari, Ini Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Beli Rumah Pertama Kali
Siapa yang gak mau punya rumah sendiri? Mungkin sebagian besar diantara kita mau punya rumah, sebagian lagi maunya apartemen atau ruko sekalian usaha. Bisa jadi kan?! Tapi, kalo ngomongin kebutuhan papan ini, gak sedikit yang melakukan kesalahan-kesalahan saat pertama kali beli rumah. Meski segala-galanya udah dinilai pas, dari lokasi, fasilitas, sampai harga. Tapi begitu duit DP KPR udah dibayar, baru deh sadar kalo kita udah melakukan kesalahan beli rumah pertama. Udah kejadian juga, Kesalahan itu gak bisa diperbaiki. Tapi kalo agan baca thread ini sekarang, mungkin bisa dihindari saat beli rumah nantinya.

Saat kita beli rumah pertama, banyak yang mesti diperhatikan karena nggak punya pengalaman beli rumah. Jadi, apa aja sih kesalahan yang sering terjadi saat beli rumah pertama kali, terutama secara kredit?
Cekidot gan!
emoticon-Ngacir

1. Sekedar merasa "bisa"

Sekedar ngerasa bisa lunasin cicilan rumah, lalu memutuskan ambil KPR rumah. Padahal urusan kredit gak bisa sekedar merasa bisa, pelu perhitungan matang juga. Kalo gak ada perhitungan yang matang, bisa udahan dijalan nanti emoticon-linux2Itung dulu secara cermat biaya total KPR. Dalam KPR, ada sederet biaya yang menambah beban pembelian rumah. Seperti, Notaris, Asuransi, Provisi, Administrasi.

Bukan cuma itu sih, yang lebih parah adalah kalau kita gak meninjau kapasitas keuangan pribadi. Hanya karena rumah dirasa pas dengan keinginan, gak berarti cocok juga dengan kemampuan finansial.

Lihat kebutuhan dulu. Kalau baru mampu beli rumah Rp400 jutaan, ya jangan beli yang Rp500 juta. Bisa-bisa cicilan hanya jalan setahun-dua tahun, lalu macet. Rasio total cicilan yang direkomendasikan adalah maksimal 40 persen dari penghasilan.

Misalnya gaji Rp10 juta, berarti maksimal cicilan tiap bulan Rp4 juta. Kalau udah ada cicilan misalnya kendaraan Rp2 juta, ya kalau bisa nggak maksain ambil lagi cicilan rumah Rp3 juta. Soalnya itu udah melebihi rasio cicilan yang sehat buat keuangan. Oi ya, penghasilan di sini adalah gaji tetap per bulan ya. karena bank nggak akan nghitung bonus, komisi, atau pemasukan apa pun yang sifatnya nggak pasti itu.

2. Terlalu buru-buru

Apapun itu, yang keburu-buru itu biasanya hasilnya kurang baik. Iya apa iya? emoticon-Shutup
Apalagi saat beli rumah pertama. Harus sabar, lihat dulu semua aspek yang mempengaruhi.

Termasuk nyari tau tentang KPR atau lokasi dan harga rumah sekalipun. Apa aja yang mesti diperhatikan dan kenapa. Waktu mau ambil KPR dulu, saya juga gak keburu-buru buat milihnya kok. Nanya2 ke bank yang nyediain pembiayaan KPR, Telpon beberapa bank buat perbandingan, etapi di CIM* Niaga malah cuma isi data di webnya(https://www.cimbniaga.com/in/persona...mortgage.html) dan di telpon pihak banknya buat penjelasan dan nanya-nanya.

Soal pemilihan bank ini emang baiknya nggak buru-buru. Bandingkan KPR bank satu dan lainnya, lihat bunganya dan ketentuan lain, seperti penalti dan denda. Cari yang terbaik.

Tapi kalo ada kenalan yang bisa diajak berkonsultasi, nggak perlu malu minta masukan. Atau ikut seminar properti saat ada pameran. Kalau nggak cukup, punya smartphone kan? Nah, buka deh Internet pakai hape canggih itu. Banyak info seputar kredit rumah di dunia maya yang serba ada itu. bahkan sekarang-sekarang ini kan ada web khusus dagang rumah gitu, kayak rumah dot kom, atau rumah atu dua tiga dot kom juga.


3. Gampang percaya

Yang namanya agen properti, pasti membujuk kita untuk membeli dagangannya. Kita sebagai konsumen kudu cerdas, jangan gampang percaya. Apalagi jika ada iming-iming cicilan ringan, tanpa down payment (DP), dan lain-lain yang menggiurkan.
Gak apa sih percaya, tapi minta juga kepastian soal promosi itu. Kalau perlu, minta pernyataan hitam di atas putih.
Jadi, kalau mereka bohong, bisa kita perkarakan pakai barang bukti itu.

4. Nggak teliti

Teliti itu wajib.
Kontrak perjanjian jual-beli wajib diteliti. Kalau beli rumah second, tentukan siapa yang bayar biaya balik nama, notaris, dan lain-lain. Spesifikasi bangunan juga begitu. Gimana coba kalo bilangnya tembok pakai batu bata ternyata batako kelas KW? Pastikan janji sesuai dengan kenyataan.
Karena emang ini penting banget sih. supaya gak kena tepu tepu pas beli rumah pertamakali nantinya


***

Saat membeli sesuatu, apalagi beli rumah pertama, kita harus perhitungkan untung-ruginya.
Jangan sampe bikin kesalahan yang malah bikin rugi diri kita sendiri.

Karena rumah adalah kebutuhan papan yang perlu kita penuhi.
Karena rumah adalah investasi jangka panjang.
Kalau salah langkah, bukannya untung. Malah bisa buntung.


Itu aja deh yang mau ane share,
semoga kita bisa ngehindari kesalahan-kesalahan ini yaaa.


Ada yang mau nambahin lagi? Share di komeng ya gan!
Makasi Makasi.
emoticon-Toast
0
3.1K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan