kurt.cob41nAvatar border
TS
kurt.cob41n
Arsul Sani: Lulung Harus Lebih Banyak Baca soal Sejarah Reformasi 1998
JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani menyarankan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Panca Marga, Abraham Lunggana alias Lulung untuk lebih banyak membaca sejarah.

Ia menilai, Lulung harus lebih banyak membaca terkait sejarah jatuhnya rezim Orde Baru di bawah kekuasaan Presiden Soeharto.

Hal itu diungkapkan Arsul menanggapi pernyataan Lulung yang menyebutkan ada andil kekuatan komunis di balik kejatuhan Soeharto.

“Sahabat saya Pak Haji Lulung mesti banyak baca lagi lah, artikel, buku, referensi yang terkait dengan peristiwa reformasi Mei 1998,” kata Arsul, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Sebagai pimpinan ormas, ia mengingatkan, agar Lulung dapat memberikan pernyataan yang tidak menyesatkan.

Ia khawatir, pernyataan Lulung dapat menimbulkan persoalan baru.

“Kita saling mengingatkan supaya tidak gampang ber-statement yang punya implikasi bukan membangun persatuan tapi menimbulkan perpecahan,” kata dia.

Dikendalikan komunis

Saat menghadiri Simposium Anti-Partai Komunis Indonesia (PKI) yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016), Lulung menyinggung kejatuhan Presiden Soeharto karena kelompok yang mengatasnamakan komunis.

"Berhentinya Pak Soeharto merupakan kehilangan bangsa Indonesia," ujar Lulung, Rabu.

"Karena berhentinya Pak Soeharto merupakan keinginan kelompok-kelompok masyarakat yang mengatasnamakan bangsa Indonesia, tetapi dikendalikan negara kapitalis dan komunis," kata dia.
http://nasional.kompas.com/read/2016...reformasi.1998

Aktivis 1998: Lulung Ahistoris

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivis reformasi 1998, Taufik Basari, menyayangkan pernyataan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Panca Marga, Abraham Lunggana alias Lulung.

Dalam acara Simposium Anti-Partai Komunis Indonesia (PKI) yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016), Lulung menyebut kejatuhan Presiden Soeharto karena peran kelompok komunis.

"Sangat disayangkan Pak Lulung menuding bahwa gerakan reformasi 1998 dikendalikan negara lain. Pak Lulung ahistoris," kata Taufik melalui pesan singkat, Jumat (3/6/2016).

Sebagai mahasiswa pada zaman itu, Taufik mengaku merasakan keinginan kuat masyarakat akan adanya reformasi. Gerakan reformasi yang menentang Orde Baru, kata dia, ditanggapi dengan memenuhi antusias oleh masyarakat.

Politisi Nasional Demokrat itu mengatakan, Lulung dapat merasakan iklim demokrasi seperti saat ini karena hasil dari gerakan reformasi.

"Semestinya Pak Haji Lulung sadar bahwa beliau bisa bebas berbicara dan bependapat, serta ikut pemilu yang demokratis itu adalah buah dari gerakan reformasi yang berhasil menurunkan rezim Soeharto," kata Taufik.
http://nasional.kompas.com/read/2016...lung.ahistoris

Oooo ternyata amien raiso boneka kapitalis dan komunis sesuai omongan lulung
orang bodoh kalo ngomong ngawur.....dasar otak kebo lempar aja ke laut
0
3.1K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan