BANDA ACEH - Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah mengajak masyarakat Aceh, agar terus memacu semangat putra-putrinya untuk terus memacu semangat program Magrib Mengaji.
“Pengaruh buruk globalisasi menuntut kita agar memasukkan anak di lembaga pendidikan agama, seperti TPA/TPQ dan sebagainya,” hal itu ditegaskan Gubernur Aceh yang diwakili Ir H Sulaiman AW, Kabag Agama dan Peran Ulama Biro Kesra Setda Aceh dalam sambutannya saat membuka acara Tasyakur TPQ Plus Baiturrahman di AAC Dayan Dawood Darussalam Banda Aceh, Senin (30/5).
Sulaiman AW yang membacakan teks pidato Gubernur Aceh itu juga menekankan, pentingnya pengajian usai magrib sejak beberapa tahun lalu seara resmi diluncurkan Menag RI dan Gubernur Aceh itu, untuk meningkatkan semangat membaca Alquran atau dengan istilah mengaji bakda magrib.
Wakil Direktur TPQ Plus Baiturrahman, Ridhwan MA menyebutkan, TPQ Plus kini diasuh oleh 105 guru dan anak didik yang hampir 1.000 santri, miliki empat jenjang. Syukuran atas kenaikan tingkat digelar akhir tahun ajaran. Tasyakur ialah kenaikan tingkat dari jenjang Taman Kanak-kanak Alquran (TKQ), 5-7 tahun, ke Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), 8-12 tahun, dan dari TPQ ke jenjang Ta’limul Quran lil Awlad (TQA), 13-15 tahun.
Sedangkan wisuda, kenaikan tingkat dari TQA ke jenjang Ta’limul Quran lisy Syabab (TQS) 16-18 tahun. Munaqasyah ialah tamat dari lembaga. Ketua panitia pelaksana, Afnan SPdI sampaikan bahwa jumlah jumlah yang ditasyakur 142 santri, wisuda 31 santri, dan munaqasyah 8 santri.
Pada bagian lain, Ridwan MA mengatakan, mulai Selasa (31/5) hari ini hingga Sabtu (11/6) TPQ Plus diliburkan. Selama libur dibuka pendaftaran murid baru dua hari yaitu Rabu dan Kamis (1-2/6).
Dalam masa pendaftaran murid juga, pendaftaran murid lama khusus yang ‘naik panggung’ di AAC itu. Lalu pengetesan Jumat-Sabtu sore (3-4/5) dan pengumuman (8/6 atau 3 Ramadhan) pagi. Selanjutnya, daftar ulang murid yang lulus Kamis-Jumat (9-10/6) dan mengaji akan dimulai pada Senin (13/6).(fit)

sumber
http://aceh.tribunnews.com/2016/05/3...i-harus-dipacu

semangat seperti ini layak diaplikasikan di Acehnistan sambil tersenyum bahagia di tengah hamparan ganja

btw jika standarsejenis dipakai umta lain di daerah uclim jadi minoritas bagaimana ya?
hanya takebeer yang tahu