Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dayu.dayuAvatar border
TS
dayu.dayu
The Stupid School A Detective!
Hallo agan-sista sekalian! ane mau kembali cerita nih, agan masih inget kan cerita saat ane menjadi detective sesungguhnya? Yang belum baca, baca dulu ya, tinggal Search aja "Cerita Detective" di form pencarian kaskus, pasti ketemu! karena tulisan ane menjadi satu-satunya yang mengusung genre detective se-kaskus dan cerita true story pertama detective se-kaskus! Hebat oooiiii hahahahaha. Oh iya kenalin nama ane Dayu!, nama panjang Dayu Senja! emoticon-Stick Out Tongue

Penasaran nggak sih gimana diri ane kebentuk hingga ane menjelma layaknya Sherlock Holmes?
Kini ane mau kembali cerita, tak lain hanya sekedar berbagi kisah masa SMA ane yang akan ane susun 3 season; kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Di mana karakter ane semakin dominan saat ane semakin dewasa. Di kisah ini ceritanya masih ada sisi detectivenya tapi lebih dominan bagaimana ane bisa lulus sekolah dari sekolah yang terkenal sulit "Farmasi." bagaimana otak ane bermain dengan tata tertip yang cenderung mengekang siswanya!

*****
- INTRO -



Kata Mbak Memey; Saya itu aneh, sedikit membinggungkan, pribadi yang tidak mudah di lawan, argument yang cenderung delusi, perkataanya cenderung memancing apapun agar dapat keluar, anehnya lagi Mbak Memey suka.

Mbak Memey pernah bertanya soal bagaimana sih, kok, saya bisa jadi seperti ini? Hal detil mudah sekali saya ingat, ilmu-ilmu yang tidak wajar saya pelajarin, percakapan antara saya dan Mbak Memey saat ini di kosan 2, hujan lebat yang membuat hawa Malang semakin dingin-mencekam, dentuman musik dari kamar Trisno beradu dengan gemuruh hujan yang menghantam genting, suara musik yang seakan marah kepada hujan, berusaha untuk menghentikannya! Bau tanah memaksa masuk ke dalam kamar, menusuk hidung, Mbak Memey menggigil, selimut tipis yang tak sanggup melindungi tubuh mungilnya membuat saya sedikit marah, Kakak yang saya cintai di permainkan oleh hawa dingin!. "Sini tak peluk mbak!" Bisik saya kepada Mbak Memey, yang meletakan kepalanya di dada kanan saya, sedangkan tangan kanannya berada di dada sebalah kiri, sungguh romatis! "Udah ayo cerita aja!" Seru Mbak Memey sambil mengigit pelan dada saya, yang malah membuat saya geli.

- Jember, Juni 2010 -
Adik saya yang terakhir lahir. Tanggal 22 Juni 2010, tanggal dan bulannya berbeda 2 hari dengan saya, 20 Juni. Di mana tanggal kelahiran Adik saya adalah hari jadi Jakarta, Semoga kelak Dia bersinar di Ibu Kota, Menjadi Presiden Perempuan ter-kece sedunia yang menduduki gedung putih, dan memaksa-memikat negara lain agar bergabung bersama di bawah Indonesia bak putri yang di perebutkan cintanya oleh pangeran-pangeran dari belahan dunia. "Adiknya lahir Day! Perempuan!" Seru Bapak saya, Subuh saat saya di rumah nenek, di mana hari ini pula saya akan melakukan tes masuk sekolah, sedangkan adik saya di rumah sedang membuat heboh dengan tangisanya, bayangan-banyangan akan sosok makhluk kecil yang lucu bermain di kepala saya, senyuman dari bibir saya ikut mengiringi doa-doa untuk adik saya. Namanya Deby, Deby Senja!

***

Pagi ini saya akan tes masuk sekolah di SMK Farmasi Jember, sedikit tegang, karena memang ini adalah paksaan dari Ibu dan Bapak saya, sedangkan sifat saya suka memberontak, entah apa yang akan terjadi dengan sekolah saya, saat kedatangan Monster dari mitology kuno yang bisa menghangguskan semua tata tertibnya!

***

Saya saat ini menggunakan kemeja lusuh kotak-kotak lengan panjang warna coklat, celana kain hitam, jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiri, rambut yang berdiri model David Beckham yang sedang trend saat itu, banyak anak-anak yang akan beradu ilmu agar bisa masuk ke sekolah, saya duduk di sebelah pintu, menyandar memperhatikan kemanjaan-kemanjaan anak-anak kota yang di antar Bapak atau Ibunya, sedangkan saya dari pagi sudah di lepas di depan pintu gerbang calon sekolah saya, Ada satu wanita yang menyita perhatian saya, badannya langsing, tinggi sekitar 3CM di bawah saya, sedang berbicara dengan Bapaknya, memakai seragam SMP, rok khas anak SMP dengan baju kotak-kotak biru, jam oranye di tangan kananya, rambutnya lurus se-pinggang, bentuk wajahnya oriental, cantik, putih, bibirnya tipis, tatapan mata mudah goyang.
Perhatian saya pindah pada satu sosok yang begitu cantik dan manis, berjilbab, badannya mungil, cara bicaranya keibuan, saat jalan seperti bebek negikuti induknya, di atas bibirnya terdapat tahi lalat yang membuatnya semakin manis.

Kakak Osis memanggil nama kita satu-satu untuk masuk ke ruangan, "Dayu Senja!" Nama saya di panggil, dengan tegang saya mulai berdiri, pelan saya di arahkan masuk ke ruangan, duduk di deretan nomor 3 dari depan, "Dewi Nisa!" nama wanita manis bertahi lalat itu di panggil, lalu masuk melangkah, duduk di sebelah kanan saya di deretan nomor 2 dari depan, anteng.

100 soal MCQ terdiri dari pelajaran yang di ikutkan UN, soalnya sulit, saya tidak belajar sama sekali, atau bahkan lupa pelajaran SMP 3 tahun yang sudah saya pelajari, saya tidak mengerti sebagian besar soalnya, karena saya santai tidak terlalu mengharapkan untuk masuk ke sekolah ini, jadilah saya isi jawaban dengan asal. Waktu yang di berikan 3 jam sedangkan saya cuma butuh waktu 1 jam untuk menjawab dengan jawaban semau saya. Saya letakan kepala saya di meja, menunggu waktu habis, "Heh, ssstttt,,,stttt....!!" suara terdengar dari depan, saya mendongakan kepala saya, memperhatikan tatapan dari seseorang, "Sudah...?" tanyanya. "Sudah..!!" jawab saya, lalu kembali meletakan kepala saya. "Teeeeeeeeet....!!!" Suara yang mengagetkan, sebagai penanda kita semua boleh keluar kelas. Entahlah apa jadinya nanti, dengan soal yang asal saya jawab. Saya melangkah turun dari lantai 2, menuju ke depan. Menunggu Jemputan Bapak saya.

****

05. Dayu Senja . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Nilai: 63
Nama saya terpampang di bagian siswa cadangan, bukan siswa utama yang positif masuk, saya tersenyum kecut, "Ada yang lebih bodoh dari saya ternyata!" batin saya, lalu kembali menuju kembali ke bapak saya yang menunggu di depan Sekolah, dengan rokok kretek di tangannya, Bapak saya tampak keren, duduk dengan menaikan kaki kirinya ke atas lutut kanan. "Nomer 5 Pak, cadangan, hahahaha!" seru saya sambil tertawa, "Yaudah di tunggu aja, kalau ada kandidat utama yang mundur, bisa masuk berarti. Yaudah ayo cari kopi dulu, nanti kembali lagi." Seru Bapak saya menenangkan, saya cuma ngintil ikut di belakang, ikut masuk mobil, memperhatikan jalan yang masih asing bagi saya, sebuah kota yang akan menjadi awal perantauan saya.

"Udah-udah, diingin aku, sini peluk, besok lagi aja!" Seru Mbak Memey, memeluk erat tubuh saya, udara kamar semakin dingin, Mbak Memey mendongak, menatap mata saya, "Mau dengar musik neraka?" tanya saya tersenyum lebar, "Hahahaha, yowes ndang, ben anget!" (hahaha, yaudah cepet, biar hangat!) jawab Mbak Memey, tangan saya menarik selimut, memindahkan seluruhnya di badan Mbak Memey, saya merangkak ke lemari, membukanya--mengeluarkan laptop, membuat track list lagu gahar yang siap menggoncang dinding, melawan suara bising dari kamar Trisno, melumat habis suara gemuruh hujan dan akan bermain menemani imajinasi saya dan Mbak Memey.
Are You Ready Guys? Stay Tune In This Story!




Spoiler for Keterangan:


Spoiler for Index:
Diubah oleh dayu.dayu 24-08-2017 02:15
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
20.9K
120
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan