Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aris.brainlessAvatar border
TS
aris.brainless
Ketika satu-satunya sahabatku masuk bui
Peristiwa ini terjadi sekitar bulan april yg lalu. Aku yg saat itu sedang merasa kesepian di tinggalkan oleh sahabatku berusaha mencari-cari keberadaan sahabatku, sebut saja derry. Sudah sekitar 3 bulan lebih aku tidak mendapatkan kabar darinya. Terakhir kali aku berjumpa dengannya seminggu sebelum tahun baru, malam itu dia bilang padaku bahwa awal tahun besok dia akan di mutasi dari kantornya ke sumatera. Mendengar hal itu jujur saja aku langsung merasa kehilangan, secara kami berdua bagaikan pemanjat tebing yg mengikatkan tubuh kami berdua untuk jaga jaga dikala salah satu kami terjatuh. Bukannya lebay, kami berdua sudah berteman dari umur 6tahun hingga saat ini usia kami berdua 22tahun. Dan kami berdua berasal dari keluarga yg sederhana, dimana orang tua kami tidak mampu lagi berlama lama menanggung hidup anak anaknya selepas lulus SMA. Maka dari itu kami saling mengandalkan satu sama lain ketika orang tua sudah tidak bisa lagi kami andalkan.

Malam itu dia mentraktir ku semalaman, katanya sebagai perpisahan karena dia akan merantau ke pulau sebrang. Jujur saja aku agaknya tidak rela ditinggal, namun aku berusaha menyembunyikan perasaanku, dgn menyemangatinya untuk membuka lembaran hidup baru di Sumatera. Lagipula aku senang, sahabatku ini akan mendapatkan pengalaman yg banyak disana. Malam pun larut dan kami berdua memutuskan untuk pulang. Dijalan pulang aku terus membayangkan bagaimana ya sahabatku saat dia pulang nanti dari perantauan.

Setelah pertemuan terakhir itu, aku kembali berkawan dengan temen-temanku yg lain dan sesekali aku menghubungi Derry lewat Line namun tak pernah aku mendapatkan balasan. Saat itu aku berpikir mungkin dia sibuk dengan pekerjaannya atau id Line nya sudah tidak aktif. "Ah sudahlah, toh suatu saat pasti bakal bertemu lagi. Apalagi sebentar lagi lebaran." aku mencoba berpikir positif. Namun sebulan setelah pertemuan terakhir aku sempat menghubunginya lagi, kali ini lewat telpon tapi sayangnya nomornya sudah tidak aktif. Dari situ aku mulai merasa ada yg aneh, namun kembali lagi aku mencoba berpikir positif mungkin handphonenya hilang beserta kontakku juga didalamnya.

Tiga bulan aku lewati dengan kawan-kawanku yg lain. Tetapi mereka tidak pernah aku anggap benar-benar teman karena aku sadar aku tidak bisa mengandalkan mereka dikala aku butuh bantuan. Sampai pada akhirnya aku terkena musibah, uangku raib dibawa kabur orang. Dan pada saat yg bersamaan aku juga sedang terlilit hutang. Bingung rasanya mau minta bantuan kemana. Aku sudah chat di group kawan-kawanku untuk meminjam uang dan benar saja perkiraan ku. Dari 17 orang yg membaca tidak ada satu pun yg membalas, bahkan untuk berbasa-basi menanyakan masalahku saja tidak! Kesal rasanya, tapi semua ini sudah aku perkirakan dari awal.

Sampai akhirnya aku ada ide untuk menghubungi satu-satunya sahabat yg aku miliki lewat media sosial facebook. Karena aku berpikir, walaupun dia ganti hp atau nomor tetap saja fb nya tetap sama, kan. "Der, lo masih hidup kah? Nomor lo ganti ya?" tulis ku di wall profile nya. Setelah ku posting, selama seminggu aku selalu mengecek notifikasi fb ku. Namun bukannya balasan dari Derry yg aku dapat, malah sebuah pesan dari seorang wanita yg aku tau bekerja di tempat yg sama dengan Derry "Ini aris temennya Derry ya? Derry lagi dapet musibah, lo hubungi nomer gue buat cerita lebih lanjut. 0898xxxxxxxxx". Membaca pesan itu sontak aku cemas setengah mati. Langsung ku telpon nomor si wanita tsb.
"Halo, ini gue aris. Derry kenapa?" Tanyaku cepat tanpa basa-basi.
"Oh ya Hallo, mmmm... Tapi lo janji ya jgn kasih tau siapapun. Derry sebetulnya gak mau lo tau. Cuma karena lo hubungi dia di fb akhirnya dia berubah pikiran." Sahut dia.
Pertanyaanku yg justru dijawab dengan peringatan membuatku tambah penasaran.
"Ah gila kali lo ya, masa gue gak boleh tau!"
"Iya iya sabar, tapi lo jangan kaget. Si derry sekarang di penjara udah tiga bulan lebih" jawab wanita itu. Seketika aku tak bisa membendung amarahku lagi mendengar kabar tsb.
"Ngaco lu! Lo dapet kabar dari mana? Dia aja skrg di Sumatera, udah gak sekantor sama lo lagi."
"Itu kejadian sebelum tahun baru, pas dia masih sekantor sama gue"
Aku langsung terdiam, mataku pun langsung berlinang menahan kecewa. Aku hanya bisa berkata lirih "jelasin lewat sms aja ya". Aku tutup telepon dan segera sms dia untuk meminta penjelasan.

Selagi aku ber-smsan dengan nya tak henti hentinya aku flashback ketika pertemuan terakhir dengannya. Ternyata malam itu bukan lah perpisahan dia pergi ke sumatera, melainkan ke penjara.
0
1.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan