Ketika India membuat ponsel pintar dengan harga sangat miring, sekitar Rp97.000, satu perusahaan di Swiss, Punkt, justru mengambil langkah sebaliknya, menawarkan telepon genggam biasa seharga Rp4,2 juta.

Dikategorikan biasa karena hanya bisa untuk menelepon dan mengirim SMS.

Tak ada fitur email, kemampuan menjelajah dunia maya, bermain game, menjalankan aneka aplikasi, mendengarkan musik, apalagi menonton video.

"Makin banyak fitur telepon yang kita punya, telepon makin menyita waktu kita. Kadang kita perlu istirahat dari ponsel semacam ini," demikian penjelasan di situs Punkt.



Persoalannya adalah, menurut Punkt, telepon seluler sederhana -kadang bisa disebut dumb phone atau telepon bodoh- terlihat sama sekali tidak menarik dan sangat membosankan.

"Punkt MP 01 yang kami buat sangat bergaya, modern, dan simple, baik di dalam maupun di luar."




Jasper Morrison, salah satu pendiri Punkt, yakin ponsel ini akan diterima pasar dengan alasan ada orang-orang yang tak ingin terjebak oleh kesibukan dunia modern, yang antara lain ditandai dengan aktivitas yang hampir berlangsung selama 24 jam per hari.




Orang-orang inilah yang diperkirakan memerlukan telepon genggam sederhana, yang menjalankan fungsi-fungsi dasar.

Tapi bagi Punkt, sederhana saja tidak cukup dan karenanya harus ditambah dengan keunggulan lain, seperti bahan baku yang mereka klaim sangat berkualitas.



Satu lagi, baterai ponsel buatan Punkt bisa bertahan hingga 30 hari.


Bagaimana Gan , Berminat gak ???

sumur