Tanpa mengurangi segala rasa hormat saya pada Telkom,

Thread ini saya buat untuk request masukkan dari teman teman di Kaskus maupun petinggi Telkom yang kebetulan membaca.

Dan apabila ada pengacara handal yang mau memakai bukti saya untuk menuntut telkom, gw sih oke oke aja, tapi hasilnya harus dibagi,... wkakakak. Just Kidding...

Kronologis :
Berawal dari tawaran menggiurkan dari sales Indihome speedy dan segala janji janji manisnya pada akhir tahun 2015 ( Ga terlalu ingat lagi bulannya ) ane pun memasang Speedy Indihome dirumah ane, untuk keperluaan kerja kantor dirumah, walaupun fungsi Telpon maupun Useetv tidak ane perlukan karena jarang dirumah.
Ane dijanjikan dengan biaya Rp 350.000an / bulan dengan biaya pemasangan sebesar Rp 75.000 di bayar pada tagihan bulan pertama nanti.
Singkat kata, anepun tidak keberatan serta memasangnya,.. dan semua berjalan lancar lancar saja sampai bulan ke 3..

Serangan Pertama
Tagihan pada bulan ketiga tiba tiba naik sebesar 40ribuan, saat ane menyampaikan keluhan dikatakan ane telah merequest fasilitas telpon gratis bla bla bla ( kok gratis harus bayar?), Oke anepun ga keberatan bayar, tapi karena tidak kepake anepun minta di tutup fasiltas tersebut...

Serangan Kedua
Pada bulan keempat, tagihannya bukannya turun karena sudah ane tutup fasiltas gratis telpon, tapi malah melonjak lagi jadi Rp 465.000, Waduh... bokek nih ane ( Karena Speedy ane pasang cuma utk pake ane sendiri dan ditanggung pribadi tanpa subsidi )... Kembalilah ane meyampaikan keluhan ke Telkom ( Kali ini ke Plazanya Langsung ) , alasan kali ini,... Masa promosi telah selesai, harus bayar sewa decoder useetv, dan bla bla bla ....Setelah berbagai perdebatan, ane pun ditawarkan Paket Murah Meriah (Horee), Hanya Rp 295.000 hanya untuk pemakaian speedy saja,..
Oke kali ini ane tidak bodoh lagi,.. ane rekod percakapan dengan staff telkomnya dan memastikan berkali kali bahwa tidak akan ada biaya tipu tipu lagi nantikan???
Staff pun memastikan berkali kali pada saya bahwa itu sudah nett.....nett.. nett... Maka anepun setuju untuk down grade ( sebelumnya rencana cabut saja karena berat )
Namun saat sudah setuju untuk downgrade dan saya minta perinciannya dicetak,.. tiba tiba si Staff Telkom berubah keputusan,.. dan dikatakan untuk mendapatkan fasilitas ini, ane diwajibkan deposit Rp 500.000 yang akan di kembalikan apabila saya sudah berlanggan selama 2 tahun,...Ane sebenarnya agak keberatan, karena ane cuma tugas dan belum tentu ampe 2 tahun, namun setelah hitung menghitung,.. iya ane bayar saja deh deposit ini biar nanti ga ada biaya silumannya lagi... Untuk itu ane minta surat kontrak yang berisi perincian pembayaran, serta kwitansi yang bisa menjadi bukti apabila bermasalah kemudian hari. Iya 500.000 ane anggap sebagai biaya Kontrak sajalah biar ga merasa ditipu lagi.
Surat Kontrak Perincian Biaya ( Menurut Staffnya ) dan Bukti Pembayaran Deposit pun di buat dan ditanda tangani kedua pihak dan oleh saya diminta satu rangkap sebagai bukti...

(Nama dan Tandatangan ane sengaja ane hilangkan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan)




Serangan Ketiga
Berhubung Kontrak tersebut terjadi sekitar tanggal 5, dan ane dijelaskan bahwa biaya bulan berikut ane masih akan diharuskan bayar pake sebelumnya yang 465.000 tersebut selama 15 hari dan bari 15 harinya dihitung yang 295.000, maka anepun mengiyakan saja.. Jadi pada bulan berikutnya saya membayar sekitar 380.000an...

Nah, serangan terakhir dari telkom datang pada hari ini saat ane mau bayar tagihan bulan ini ( ane selalu berusaha bayar tepat waktu ..) Saat cek tagihan via internet Banking, ternyata tagihan saya bulan ini 355.500!!!



Oke ane bayar,.. buat punya bukti,.. tapi jelas ane ga terima dong,... Sudah harus Deposit 500.000 dan punya Bukti Perincian dan Kontrak, ane pun telpon ke 147 untuk keluhan... Dan ane dijelaskan peraturan telkom dari dulu, bahwa 295.000 adalah biaya Internetnya dan Rp60.000 adalah biaya sewa Modem,.. Wah jelas sudah ada Permainan nih pikir ane, wong dikontrak yang ane pegang jelas tertera biaya internet 275.000, dan sewa modemnya 20.000, dari mana datangnya 60.000 tambahan sewa modem...Dan ane masih punya rekod percakapan loh....

Sampai thread ini di posting,.. saya masih belum menerima penjelasan lebih lanjut maupun solusi dari Telkom sendiri,. dan jelasnya prosedurnya pun berbelit belit, mutar mutar... ( Mgkn karena ada Oknum dalam yang berhubungan kali ye... )...
Semoga Positng ini bisa mendapatkan perhatian dan respon dari petinggi Telkom yang mampu mempermudah Rakyat kecil ini... :

Saran bermanfaat dari kaskuser akan sangat dihargai.

Tujuan ane mempositing Thread tidak bermaksud menyalahkan pihak manapun, cuma berharap Telkom bisa memberi perhatian dan lebih menerapkan Transparansi dan kinerjanya sehingga pelanggan tidak merasa seakan akan ditipu.
Dan semoga sharing ini bisa bermanfaat...

Update 12/05/2016

Tanggal 12 kemarin sempatkan ke Plaza Telkom untuk selesaikan masalah ini, Dilayani oleh CS telkom ditempat. Awalnya tetap di dikasih tau bahwa biaya Rp 50rb yang dikenakan adalah biaya sewa modem,.. setelah ane keluarin bukti kontrak, "biaya modem" pun berubah menjadi "biaya abodemen telpon"... Ane jelaskan bahwa paket yang ane downgrade adalah paket tanpa telpon, jadi darimana biaya abodemen telpon tersebut? Dan bukti kontrakpun tidak diterakan biaya tersebut,,, ane pun menanyakan apakah ada pemberitahuan / bukti bahwa ane harus membayar biaya abodemen yang tidak ane pake? atau ane harus mengikuti saran teman untuk laporkan kasus ini saja? Csnya bilang bahwa bukti kontrak tersebut bisa diprint ulang kalo ane mau, dengan ditambahkan "biaya abodemen telpon"nya....dan apabila mau dilaporin, laporkan saja...

Oke, ane masih punya bukti pembayaran deposit.. ane keluarkan dan tanya tujuan telkom menwajibkan saya deposit Rp500.000 ribu kalo harga kontrak tidak mengikat???
Sepertinya Csnya belum dilatih untuk menjawab pertanyaan ini. ane dibantu cek dan kemudian diberitahukan bahwa biaya ane memang sudah "dibantu" oleh Cs sebelumnya dan karena system pembayaran Telkom belum di update (padahal udah dari bulan Maret ) jadi bulan ini ane masih harus membayar "harga normal". ( Oo... Jadi paket Rp 295.000 ternyata memang ada dan tanpa biaya abodemen telpon ...)

Hasil : Ane berhasil mendapatkan lembaran warna biru yang ditanda tangani Cs baru dan diterakan bahwa kelebihan biaya ane bulan ini akan dipotong bulan depan dan biaya speedy ane akan disesuaikan dengan kontrak...

Kesimpulan Sementara :
Sepertinya Telkom masih perlu perbaiki transparansinya kedepan untuk paket-paketnya. Sebagai pelanggan ane tidak keberatan membayar tagihan yang ditagihkan Telkom, tapi ane rasa siapapun tidak ingin merasa ditipu dengan tagihan tagihan yang tidak diberitahukan sebelumnya. Alangkah baik biarkan pelanggan sendiri yang menentukan mampu apa tidak, perlu atau tidak mereka memakai Paket yang ditawarkan Telkom, bukan dengan cara yang ane anggap lebih mirip dengan penipuan.

Harapan ane masalah ini bulan depan sudah selesai, tidak akan ada masalah baru lagi. Ane berterima kasih pada Cs A dan B yang telah membantu ane (biarpun caranya Cs B masih agak licik ) , tapi ane tahu mereka hanya coba menjalankan tugas mereka, dan kerjaan sebagai Front Desk ane tau sebenarnya berat, karena merekalah yang dikorbankan untuk menerima caci maki pelanggan yang tidak puas setiap hari ( bayangkan aja stress ).

Update 5 Juni 2016
Tagihan bulan ini memang mengalami penurunan menjadi Rp 295.000 ( Sudah termasuk pajak, materai dan lain lainnya! )... Tetapi janji refund kelebihan biaya ane masih tidak dipenuhi oleh pihak telkomnya ( Kelicikan Telkom memang belum habis ya???...) Ane rencana biarkan dan tunggu 1-2 bulan untuk ketulusannya, dan biarkan pembaca yang menilai sendiri...

Untuk teman teman :
Terima Kasih sarannya, bagi yang mengalami masalah pastikan selalu meminta telkom mengeprint bukti utk anda sebagai pegangan ( jangan percaya lisan aja, sedangkan punya bukti saja masih mgkn diingkari...). Tanyakan secara jelas biaya paket yang berlaku, dan tanyakan di KASKUS apabila kurang jelas karena info di KASKUS ane rasa sangat membantu ane.