Sekolah adalah tempat menuntut ilmu, apapun ilmu yang ingin kamu pelajari tak peduli dimana pun sekolah itu berada. Itulah mengapa ada ungkapan lawas yang bilang, semua orang itu guru. Alam raya sekolahku.
Di dunia ini sekolah tidak selalu identik dengan seragam dan kurikulum yang itu-itu saja. Di beberapa tempat di seluruh penjuru dunia, banyak sekolah dibangun dengan metode, tujuan, dan kurikulum yang tidak biasa dan sedikit “nyeleneh” dibandingkan sekolah-sekolah di sekitarnya.
Apa saja sekolah itu? Nih, ahloo bahas 10 sekolah paling tidak biasa yang pernah dibangun
.
Spoiler for Sekolah Sihir:
Quote:
Tentu kamu pernah nonton film Harry Potter dong? Nah, ternyata ada loh versi asli sekolah sihir seperti Horgwart di film itu. Sekolah ini dibangun di Roseville, Chicago namun dua tahun tahun kemudian dipindahkan ke Salem, Massachusetts. Sekolah ini mengajarkan keterampilan dasar sihir pada 40.000 murid yang tersebar di seluruh dunia secara online. Jika ingin bertatap muka, maka kelas akan dilakukan secara privat.
Spoiler for Brooklyn Free School:
Quote:
Sekolah ini mempromosikan bagaimana pendidikan dilakukan dengan prinsip kebebasan. Hanya ada dua kelas yang tersedia; usia 4-11 tahun dan usia 11-18 tahun. Setiap murid bebas memasuki kelas yang ia suka dan mengikuti pelajaran yang ada. Sekolah itu dibangun karena mengkritik kurikulum yang umum diajarkan di sekolah biasa.
Spoiler for The Philadelphia School Of The Future:
Quote:
Siswa yang belajar di sini tidak memakai buku cetak tetapi laptop dan tablet. Mereka memiliki loker digital yang dibuka dengan kartu ID. Ketika pertama kali dibuka pada 2006, murid-muridnya sempat mengalami kesulitan beradaptasi. Namun, setelah itu sistem pendidikannya bisa dibilang sukses besar.
Spoiler for Trabajo Ya:
Quote:
Kalau sekolah yang ini bukan untuk ditiru ya. Trabajo Ya bisa disebut “sekolah” bagi 200 ribu pekerja seks komersial di Spanyol. Negara itu memang melegalkan praktek prostitusi dan inilah yang menjadi celah dibangunnya Trabajo Ya yang mengajarkan bagaimana menjadi pekerja seks komersial yang profesional. Tarif belajar di sekolah ini mencapai US$ 120 per minggunya.
Spoiler for Harvey Milk High School:
Quote:
Sekolah ini dinamai sesuai nama seorang aktivis gay dan politikus, Harvey Milk. Awalnya sekolah ini dibangun khusus untuk kaum lesbian, gay, biseksual dan waria. Tapi kemudian, sekolah itu kini terbuka untuk semua murid tanpa diskriminasi seksual.
Spoiler for Gulu Elementary School:
Quote:
Gulu ada nama pedesaan terpencil di pegunungan Hanyuan, Cina. Satu-satunya jalan menuju ke sana hanyalah melalui Luoma Way yang bermedan curam dan berbahaya. Sekolah itu sudah ada sejak tahun 1980an dengan hanya ada satu pengajar bernama Shen Qijun. Ia mulai mengajar di situ sejak usia 18 tahun. Kini sekolah itu sedikit mengalami perkembangan setelah fasilitas toilet dan lapangan dibangun di sana.
Spoiler for Abo Elementary School:
Quote:
Sekolah ini menjadi sekolah bawah tanah pertama yang dibangun Amerika Serikat saat masa perang dingin dengan Uni Soviet. Mantan Presiden AS, John F Kennedy memang pernah berjanji akan membangun fasilitas publik di bawah tanah karena ancaman perang nuklir yang melanda salah satu kota kaya minyak, New Mexico.
Spoiler for The Boat Schools:
Quote:
Karena seringnya dilanda banjir, Bangladesh kesulitan untuk menyekolahkan anak-anak. Sampai akhirnya organisasi nirlaba bernama Shidhulai Swanirvar Sangstha datang dengan ide membangun rumah, pusat kesehatan, dan sekolah-sekolah di atas perahu. Sampai sekarang sudah beroperasi sekitar 100 sekolah perahu.
Spoiler for Dongzhong Mid-Cave Primary School:
Quote:
Sesuai namanya, sekolah ini memang dibangun di dalam gua yang berada di Provinsi Guizhou, Cina. Dongzhong dalam bahasa Cina berarti gua. Sekolah ini dibangun pada 1984 dengan delapan guru dan 186 siswa. Setelah 23 tahun berdiri akhirnya pemerintah Cina menutup sekolah itu karena tak mau dianggap sebagai negara yang memiliki manusia gua.
Spoiler for Train Platforms School of India:
Quote:
Seorang relawan yang terpanggil bernama Inderjit Khurana memutuskan untuk mengajar dan membangun sekolah bagi anak-anak miskin dan pengemis di stasiun kereta. Karena harus mencari uang, tak mungkin bagi anak-anak itu untuk pergi ke sekolah. Akhirnya wanita lulusan sekolah guru di Orissa, India itu mengajar di emperan stasiun kereta. Khurana memulai pekerjaan itu sejak 1985 dan hingga kini sudah lebih dari 4.000 siswa yang belajar di sana.