sabarihongAvatar border
TS
sabarihong
Uang di Kloset Rumah Nurhadi dan Rupa-rupa KPK Saat Menggeledah TKP


Jakarta - Usai mencokok Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) Edy Nasution, KPK mencium jejak dugaan korupsi di rumah Nurhadi. 10 Penyidik KPK tak tinggal diam dan menggeledah rumah pribadi Sekretaris Mahkamah Agung (MA) itu di kawasan elite Kebayoran Baru.

Penggeledahan rumah Nurhadi dilakukan KPK pada Kamis (21/4) pagi. Di rumah mewah Sekretaris MA itu berada Jalan Hang Lengkir V, No 2-6 RT 07 RW 06, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu, 10 penyidik menggeledah seisi rumah. Kepanikan tidak terhindarkan, bahkan penyidik menemukan sejumlah uang dalam kloset. Meyakini ada kejanggalan, KPK lalu mencegah Nurhadi ke luar negeri selama 6 bulan ke depan.
Dalam catatan detikcom, Senin (2/5/2016), temuan uang di kloset ini mengingatkan kepada berbagai penggeledahan KPK yang menemukan uang di tempat yang tidak wajar. Seperti saat menggeledah rumah dinas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, KPK menemukan gepokan uang di tembok salah satu ruangan kamar. Jumlah uang yang disembunyikan itu mencapai miliaran rupiah. Uang itu lalu ditutup dengan lemari karaoke.

Belakangan, Akil dipenjara seumur hidup atas kejahatan korupsi dengan modus jual beli perkara putusan MK di perkara Pilkada.

Saat menggeledah rumah Kepala DPRD Bangkalan, Fuad Amin pada Desember 2014, KPK juga menemukan uang di tempat tidak wajar. KPK menemukan segepok uang di rumah mantan Bupati Bangkalan 2003-2013 yang diselipkan lukisan dengan jumlah hampir Rp 1 miliar. Atas perbuatannya, Fuad dihukum 13 tahun penjara dan seluruh asetnya yang berjumlah Rp 250 miliar hasil kejahatan pencucian uang dirampas untuk negara. Putusan itu masih diuji di tingkat kasasi.

Bagaimana dengan Nurhadi? Wartawan sudah mencoba untuk mengonfirmasi ke Nurhadi terkait penggeledahan oleh KPK di rumahnya. Namun, Nurhadi tak bisa dikonfirmasi. Wartawan sudah menunggu di kantornya di MA dan di rumahnya di Hang Lekir, Sekretaris MA itu tak kunjung bisa ditemui. Wartawan telah meminta konfirmasi dan menunggu berjam-jam lamanya tetapi pagar rumah tidak sedikit pun dibuka. Saat mengkonfirmasi ke kantornya, Nurhadi juga tidak bisa ditemui wartawan. Media massa hanya bisa mendapatkan jawaban dari juru bicara MA hakim agung Suhadi.

"Uang itu mesti ada pemiliknya kan. Nah, dari mana asal uang itu kan hanya pemilik yang tahu. Jadi kita enggak tahu uang itu dari mana, untuk siapa, dan statusnya bagaimana," kata juru bicara MA Suhadi.

http://news.detik.com/berita/3201182...enggeledah-tkp
0
3.6K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan