Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
61 orang meninggal dalam 45 hari di Tuban

Ilustrasi suasana Pabrik Semen Gresik, Tuban, Jawa Timur, Selasa (29/3/2016).
Hanya dalam rentang waktu 45 hari, 61 warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Tuban, Jawa Timur dilaporkan meninggal. Di desa yang berdekatan dengan pabrik semen itu, penduduk yang meninggal dalam kurun waktu kurang dari dua bulan itu sebagian besar karena penyakit paru-paru.

Misteri kematian penduduk di Desa Karanglo ini membuat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun ke lapangan. "Kedatangan kami kesini untuk merespon meninggalnya puluhan orang di Desa Karanglo," kata anggota tim Komnas HAM, Mimin Dwi Hartono, dikutip kabartuban.

Tim dari Komnas HAM disebar ke beberapa tempat untuk mencari data dan fakta di lapangan, termasuk beberapa desa yang masuk ring satu perusahaan semen, yang menjamur di Tuban.

"Tujuan kami memang tidak hanya menguak fenomena di Desa Karanglo, tetapi juga desa lain yang ada di ring satu mengenai dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan semen," katta Hartono melalui Kompas.com.

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur, mengundang Komnas HAM untuk memantapkan hasil investigasi meninggalnya 61 warga Desa Karanglo. Direktur Eksekutif Walhi Jatim, Ony Mahardika mengatakan, Komnas HAM dilibatkan agar dapat mengetahui langsung data dan fakta yang terjadi di lapangan.

Ony mengatakan sebagian besar warga yang meninggal karena penyakit paru-paru sehingga mengindikasikan adanya pencemaran lingkungan. Tidak menutup kemungkinan, kata Ony, warga yang meninggal dunia tersebut lantaran terkena pencemaran industri semen yang banyak menjamur di Kabupaten Tuban.

Penyakit paru-paru, kata Ony, imbasnya tidak bisa dirasakan secara langsung. Rata-rata warga meninggal usianya 40-50 tahun dan PT Semen Indonesia (dulu PT Semen Gresik) telah beroperasi sejak 1994. "Silakan dipersepsikan sendiri," kata Ony.

Kepala Desa Karanglo, Sunandar, dikutip Tribunnews, menyebutkan tingginya angka warga yang meninggal berlangsung sejak pertengahan Februari hingga 1 April 2016. Dari data kematian tersebut, penyebab terbesar adalah karena sakit, yakni sebesar 80 persen, sedangkan 20 persen karena kecelakaan dan usia tua.

"Dari delapan puluh persen karena sakit itu, enam puluh persennya kena penyakit paru-paru dan dua puluh persen kena stroke," ujar Sunandar.

Desa Karanglo memiliki 1.459 keluarga dan total 5.604 penduduk terdiri dari 2.892 laki-laki dan 2.712 perempuan dan mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Rata-rata angka kematian di desa itu berkisar antara 4 sampai 5 orang perbulan.




Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-hari-di-tuban

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
14.7K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan