Kamis 14 Apr 2016, 12:48 WIB
Tingkatkan Keamanan Maritim Asia Tenggara, AS Kucurkan Rp 26 M Untuk RI
Rita Uli Hutapea - detikNews




Washington, - Pemerintah Amerika Serikat telah memulai implementasi inisiatif Pentagon untuk meningkatkan kemampuan maritim bagi negara-negara Asia Tenggara di dekat Laut China Selatan. Implementasi dilakukan setelah inisiatif yang awalnya diumumkan Juni 2015 itu, telah mendapat persetujuan Kongres AS.

Pejabat-pejabat AS mengatakan seperti dilansir media The Diplomat, AS akan mengucurkan dana total US$ 425 juta selama 5 tahun untuk program Inisiatif Keamanan Maritim Asia Tenggara (MSI), yang akan ditujukan ke negara-negara ASEAN: Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Singapura, Brunei, juga Taiwan.

Untuk tahun pertama ini, jumlah dana yang akan dikucurkan pemerintah AS adalah US$ 49,72 juta. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 41 juta atau hampir 85 persen dari total kucuran dana tahun ini, akan diserahkan kepada Filipina. Sedangkan Indonesia, menurut The Diplomat, Minggu (10/4/2016), akan mendapat nyaris US$ 2 juta (Rp 26,3 miliar), lebih rendah dari Malaysia yang akan menerima hampir US$ 3 juta.

Tujuan program MSI ini adalah meningkatkan kemampuan negara-negara tersebut untuk menghadapi berbagai tantangan maritim, termasuk meningkatnya aksi-aksi China di perairan sengketa Laut China Selatan.

Dikatakan Menteri Pertahanan AS, Ash Carter kepada The Diplomat, Minggu (10/4/2016), MSI merupakan peluang baru bagi AS untuk bekerja sama dengan mitra-mitra regionalnya dan sekutu-sekutu dalam hal keamanan maritim di tengah berbagai tantangan.

"Ini khusus diarahkan untuk keamanan maritim yang memang penting, yang tepat waktu, karena segalanya mulai dari topan-topan hingga ketegangan di Laut China Selatan, Samudera Hindia, di manapun," tutur Carter.

"Ini benar-benar menandakan, yang terutama, tekad AS untuk terus memainkan peran konstruktif, sangat penting di sana," imbuhnya.

Seorang pejabat senior Pentagon lainnya mengatakan kepada The Diplomat, MSI juga dimaksudkan untuk menciptakan "mitra-mitra yang kuat, independen" yang memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai ancaman, termasuk meningkatnya aksi-aksi Beijing di Laut China Selatan.

"Kami menginginkan mitra-mitra yang kuat, independen di wilayah tersebut. Dan cara terbaik untuk membantu mereka menjadi kuat dan independen adalah dengan membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka dalam keamanan maritim," tutur pejabat tersebut.

http://news.detik.com/internasional/...-26-m-untuk-ri
(ita/ita)

http://news.detik.com/internasional/...-26-m-untuk-ri