Not.FunnyAvatar border
TS
Not.Funny
Heboh! Aksara Jawa Berbunyi Kelamin Pria di Buku SD


Malang(beritajatim.com)- Sebuah cover buku Bahasa Daerah Jawa Sekolah Dasar di Kota Malang menggunakan ejaan aksara jawa berbunyi alat kelamin pria membuat heboh siswa dan guru.

Sejumlha guru di SD Muhamadiyah 9 Jl Raden Tumenggung Suryo Kota Malang menarik seluruh buku itu dari peredaran.

Kepala Sekolah SD Muhamadiyah 9 Kota Malang, Sony Darmawan membenarkan adanya instruksi dari Dinas Pendidikan Kota Malang untuk menarik peredaran buku mata pelajaran bahasa jawa itu. Ia juga mengaku langsung melakukan pemeriksaan dan mencari letak kesalahan buku tersebut sehingga ditarik oleh Dindik Kota Malang.

"Tadi pagi saya ditelpon diminta untuk menarik buku itu, secara lisan memang penyampaianya, tidak dikasih tahu salahnya dimana. Langsng saya sampaikan ke guru-guru dan kita scaning ternyata tidak apa-apa. Baru tahu kalau ternyata di covernya ada tulisan aksara jawa dengan bacaan itu ya dari mas-mas media ini," ujarnya Kamis (18/2/2016).

Usai mendapat instruksi itu, pihak sekolah lantas meminta kepada seluruh siswa yang menerima buku mata pelajaran bahasa jawa untuk dikembalikan ke pihak sekolah. Buku tersebut baru dibagikan kepada siswa saat memasuki semester kedua di awal bulan Februari lalu.

"Ada 550 siswa yang menerima itu, biaya buku itu dari Bosda. Belum ada orantua siswa yang mengetahui tapi akan kami sampaikan agar tidak mengganggu ketenangan siswa maupun orangtu siswa," tukasnya. (luc/ted)

baik

Wali Murid: Gurunya Aja Tidak Tahu Apalagi Wali Murid




Malang (beritajatim.com) - Beberapa wali murid di sekolah dasar yang ada di Kota Malang mengaku tidak mengetahui jika bacaan dari aksara Jawa yang ada di buku bahasa daerah Jawa untuk siswa SD berbunyi alat kelamin pria.

Mereka juga mengaku kaget seharusnya pihak sekolah atau Dinas Pendidikan Kota Malang jauh lebih teliti sebelum membagikan buku kepada siswa.

Ika salah satu warid murid di SD Muhamadiyah 9 Malang, menanggapi hal ini dengan kekecewaan karena tidak seharusnya meski menggunakan aksara jawa bunyi kalimat kelamin pria di buku SD dianggapnya tidak sopan.

"Kok bisa seperti ini, paling enggak percetakannya kan harus tahu. Kita sebagai orang tua memang jarang ngecek buku mungkin kalau ada pekerjaan rumah, waktu saya memberi sampul pada buku itu saya tahu itu aksara jawa tapi tidak saya baca," ujarnya Kamis (18/2/2016).

Ika juga menambahkan seharusnya sebelum buku dibagikan kepada siswa harus lebih dahulu diteliti oleh pihak sekolah. "Soalnya kan sudah menyebar ke anak-anak. Yang membagikan aja tidak tahu apalagi wali murid, kok baru tahu sekarang," katanya.

Tidak hanya Ika, salah satu wali murid SD Muhamadiyah 9 Kota Malang lainya, Dewi mengaku baru mengetahui setelah diberitahu oleh awak media. "Saya belum lihat covernya. Ngecek sih biasanya berhubung bahasa Jawa jadi tidak saya cek saya pikir ya tulisan biasa," tandasnya.(luc/ted)

tuit

Quote:


parah emoticon-Cape d... (S)
0
7.4K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan