Setelah resmi dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah curhat panjang lebar di Twitter.

Ia bercerita soal proses pemberian surat yang dilakukan oleh office boy, bingung melakukan apa setelah dipecat, dikeluarkan dari grup Whatsapp kader, hingga ingin menempuh jalur hukum.

Soal pemecatan Fahri sudah dibenarkan oleh Presiden PKS, Sohibul Iman. Bahkan kronologi pemecatan juga telah diunggah di website resmi PKS pada Senin (4/6/2016) pagi.

Namun melalui cuitannya pagi ini, Jumat (8/4/2016), Wakil Ketua DPR RI yang kini lengser itu merasa sangat kecewa. Ia bingung harus bagaimana setelah sekian lama berjuang bersama PKS.

Ia membuat tagar (#) BersamaPKS di sejumlah cuitan. Ia pun mengaku ingin bertahan dan tidak akan membiarkan kezaliman ini terjadi.

"Dengan sepucuk surat, mereka merampas setengah dari hidup saya yang indah bersama dakwah. Apa yang harus saya lakukan? Setelah mereka mengusir saya dari rumah dakwah saya?" cuit Fahri.

Ia sangat kecewa dengan surat pemecatan untuknya yang diantarkan oleh office boy (OB) DPP PKS bernama Abdullah. Itu terjadi pada Minggu (3/4/2016) malam setelah Fahri menjalankan salat jamaah isya.

OB menyerahkan amplop berwarna putih dan ketika ditanya tidak tau apa isinya. Setelah dibuka, ternyata itu adalah surat pemecatan.

Ia pun membandingkan dengan kasus pemecatan Yusuf Suspendi yang didatangi para pengurus ke rumah. Menurutnya, ini adalah soal adab dan etika partai.

"Saya bergumam dalam hati, ya Allah segini saja harga saya setelah lama jalan #BersamaPKS," tulisnya.

Setelah surat pemecatan diberikan, tiba-tiba ia dikeluarkan dari banyak grup Whatsapp kader. Ia curiga bila sejumlah oknum di PKS, meneror struktur di bawahnya agar kader memutus hubungan dengannya.

Dari cuitannya, Fahri mengaku tidak ingin membiarkan begitu saja kasus pemecatan ini. Ia akan melaporkan pemecatannya melalui jalur hukum.

Ia ingin menguji keputusan yang dianggapnya ceroboh dan merusak ukhuwah itu. "Izinkan saya datang kepada negara hukum ini untuk melaporkan sebuah perbuatan melawan hukum," katanya.

Berikut sejumlah cuitan lain yang ditulis Fahri di akun @fahrihamzah pagi ini. "Tidak lebih dari 10-an orang terlibat merekayasa seolah ada masalah pada saya."

"Setelah dipecat lalu dikarang logika. Dibocorkan dan diumbar bak cerita di media massa."

"Semoga ini hanya sesaat seperti mendung dan gelap menjelang hujan, menyuburkan tanah kita. Lalu bersemilah dan menjadi indah pada waktunya, amin."

http://belitung.tribunnews.com/2016/04/08/curhat-fahri-hamzah-mereka-merampas-setengah-dari-hidup-saya?ref=yfp