Muslim Dairy Queen owner installs signs comparing Hindus to monkeys
One sign reportedly compared Hinduism to “monkeyism (sic).”
Mohammad Dar (pictured), 65, posted the messages six months ago at his location in Kemah, Texas
Komunitas Hindu sedang menyerukan kepada muslim pemilik Dairy Queen untuk menurunkan papan iklan di Houston yang isinya membandingkan Hindu dengan monyet.
Menurut mySA.com , Mohammad Dar (65), warga Amerika Serikat asal Pakistan, mengklaim Ia tidak memasang iklan tersebut karena prasangka buruk, tapi berkata kalau Hindu memang rasis.
Dar menjelaskan kepada situs tersebut, ia memutuskan untuk memasang konten-konten dalam bisnisnya setelah ‘meneliti’ Hinduisme – agama terbesar ketiga didunia – selama 14 tahun. Ia melanjutkan, konten-konten di resto franchise-nya dimaksudkan untuk menginformasikan kekeliruan pada agama-agama tertentu, khususnya Hinduisme.
Salah satu konten dilaporkan membandingkan Hinduisme dengan “Monkeyism (sic).”
“Hindu tidak mengikuti batasan atau hukum apapun, mereka menuruti hawa nafsu seperti binatang – itu adalah fondasi dari Hinduisme,” pungkas Dar kepada mySA.com. “Monyet tidak merencanakan apapun, mereka cuma melakukan apa yang ingin mereka lakukan, tetapi manusia mengikuti hukum dan batasan.”
“Tidak ada maksud apapun, ini cuma pembelajaran,” tambahnya. “Saya membuat orang-orang marah, tapi yang sedang saya lakukan adalah mengundang mereka untuk berkomunikasi [...] mereka pikir saya sedang menyerang agama, tetapi tidak.”
Dalam pernyataannya kepada mySA.com, pihak manajemen pusat Dairy Queen menyebut bahwa pemasangan konten tersebut adalah aksi yang sangat disayangkan, dan berkata jika itu tidak mewakili keluarga besar Dairy Queen yang ikonik.
“Kita tidak membenarkan perbuatan ini,” kata sumber resmi perusahaan.
Rajan Zed, ketua dari Komunitas Universal Hindu, menyerukan kepada International Dairy Queen Inc, untuk meminta maaf karena masalah itu.
“Poster-poster yang dipasang di restonya di Texas sangat sangat tidak pantas dan merendahkan agama terbesar ketiga yang mempunyai filosofi tinggi dengan pengikut kurang lebih 1 milyar orang,” Kata Zed dalam lansirannya.
Ia melanjutkan “Perusahaan seharusnya bertanggung jawab dan mengambil tindakan mengenai konten-konten yang dipasang dilokasi sampai berbulan-bulan.”