Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eastjerusalemAvatar border
TS
eastjerusalem
Bully Wanita Muslim Pasca-Bom Brussels, Netizen Rasis Ditahan


LONDON – Islamofobia kembali melanda Eropa pasca-tragedi bom di Brussels, Belgia yang menewaskan 31 orang, Selasa, 22 Maret 2016 lalu.

Seorang netizen, Matthew Doyle, menyebarkan kicauan bernada kebencian dan rasisme di sosial media (sosmed) Twitter, hingga menuai kecaman netizen lainnya. Doyle sendiri belakangan sudah ditahan Kepolisian Croydon, London Selatan, Inggris.

Pada sehari pasca-bom Brussels, Doyle via akun @MatthewDoyle31, berkicau bahwa dia mem-bully seorang wanita muslim dan mempertanyakan pertanggungjawabannya atas bom Brussels.

“Saya berkonfrontasi dengan seorang wanita muslim kemarin di Croydon. Saya minta dia menjelaskan (tragedi bom) Brussels. Dia bilang ‘tak ada hubungannya dengan saya’, jawab si mulut manis,” tulis Doyle di akun Twitter-nya yang kemudian sudah dihapusnya.

Doyle juga menambahkan: “Siapa peduli jika saya menghina seorang kepala handuk (wanita berjilbab). Sial! si kepala handuk di kedai kebab lokal tak bisa bahasa Inggris? Tak punya nomor jaminan sosial dan sedang telefon ke Suriah #help,”.

Tapi caption kicauan Doyle sudah terlanjur meluas, hingga akhirnya aparat Kepolisian Croydon menahan salah satu staf eksekutif Public Relation (PR) di sebuah perusahaan tersebut pada Kamis, 24 Maret 2016 kemarin.

Sementara pada Jumat (25/3/2016) hari ini, Doyle dijatuhi dakwaan dan baru akan dibawa ke Pengadilan Camberwell Green Magistrates pada Sabtu, 26 Maret 2016 besok.

“Doyle didakwa dengan pasal 19 pada regulasi tentang Public Order Act 1986 atas tindakan menerbitkan atau mendistribusikan materi tertulis yang mengancam, melecehkan atau menghina atas niat kebencian ras,” ungkap pihak kepolisian, dikutip Independent, Jumat (25/3/2016).

Terkait penahanannya, staf PR berusia 46 tahun itu, membela diri bahwa kicauannya di akun Twitter-nya itu hanya sekadar lelucon.

“Itu bukan diri saya yang sebenarnya. Saya bukan semacam ekstremis sayap kanan. Saya bukan penyambung lidah rasisme atau radikalisme. Hanya saja, horor yang terjadi di Brussels bisa terjadi kapapun di sini dan Anda sangat naif jika berpikir London tak ada dalam daftar teror,” timpal Doyle.

http://news.okezone.com/read/2016/03...ditahan?page=1

udah kurang baik apa coba warga eropa... dah ngasih tumpang pengungsi... dibom... sekarang ditahan hanya karna berpendapat emoticon-Turut Berduka kasian keluarganya juga kalo dia dipenjara emoticon-Turut Berduka
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
5.9K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan