Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah termasuk kelompok radikal yang diwaspadai dunia. Kelompok yang bermarkas di Poso ini mendapat pasokan tentara dari negara lain.

Kapolda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan masih ada dua orang warga negara asing asal suku Uighur Provinsi Xinjiang, Tiongkok yang bergabung dengan kelompok Santoso.

"Dari enam warga Uighur yang ikut bersama Santoso, kami pastikan tinggal dua orang yang tersisa," katanya dikutip Antaranews, Rabu (23/3/2016).

Rudy mengatakan polisi telah menelusuri jalur masuk yang dilalui suku Uighur untuk bergabung dengan kelompok Santoso. Menurut dia, warga Uighur bergabung dengan kelompok Santoso dari Xinjiang menuju Bangkok, ke Malaysia lalu ke Riau.

Dari Riau, mereka menuju Puncak di Jawa Barat dan terbang ke Makassar. Perjalanan dari Makassar menuju Palu dan Poso melalui jalur darat.

"Di Puncak, ada orang yang menjemput lalu dibawa ke Makassar lalu ke Sulawesi Tengah. Itu keterangan dari orang yang tertangkap di Parigi Moutong. Ini tidak jauh berbeda dengan orang asing yang masih berada di gunung," kata Rudy.

Rudy mengatakan Santoso memanfaatkan Internet untuk merekrut pasukan dari luar negeri. "Yang mau berjihad, ayo bergabung bersama kami di sini," kata Rudy menirukan pernyataan Santoso yang diunggah di internet.

Santoso pernah muncul melalui media sosial seperti YouTube. Dalam video berjudul Seruan Sang Komandan Abu Wardah , Santoso mengajak muslim bergabung dengannya dan berjihad. Ia juga melontarkan ancaman terhadap pemerintah Indonesia dan kepolisian.

Kelompok Santoso telah dimasukkan sebagai kelompok teroris yang patut diwaspadai dan diburu oleh Amerika Serikat. Kementerian Luar Negeri AS menyebut kini Santoso alias Abu Wardah telah dimasukkan dalam daftar Specially Designated Global Terrorists (SDGT).

Nama Santoso mulai terdengar sejak empat tahun terakhir ini. Kelompok ini diduga melakukan baiat ke Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS, IS, atau Daesh).

Kelompok Santoso dikabarkan bersembunyi di Gunung Biru, Poso. Sejak tahun 2015 hingga 2016, sudah lima operasi yang digelar demi meringkus Santoso dan kawanannya. Ribuan aparat Polri dan TNI turut diturunkan, tapi tak berhasil melumpuhkan kelompok ini.

Pemerintah telah beberapa kali menggelar operasi memburu kelompok Santoso. Pada 2016 ini, polisi dan tentara menggelar operasi Tinombala yang dipimpin Kapolda Sulawesi Tengah.

https://beritagar.id/artikel/berita/bagaimana-warga-uighur-bergabung-dengan-kelompok-santoso

baikk dulu doi di puncak