Metrotvnews.com, Jakarta: Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian ditunjuk jadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dia menggantikan Komjen Saud Usman Nasution yang akan pensiun.


Tito, yang pernah jadi Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, mengaku sudah memetakan program kerja di BNPT. Yang jadi fokus pria kelahiran Palembang 26 Oktober 1964 ini adalah pencegahan aksi radikalisme dan terorisme. 


"Dengan melibatkan instansi lain. Dan saya kira, saya memiliki konsep itu," ungkap bekas Kapolda Papua itu di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2016).


Tito juga bicara soal penegakan hukum terhadap aksi teror yang mesti jadi perhatian khusus semua lembaga terkait. Poso, daerah yang dikenal sebagai basis kelompok teroris pimpinan Santoso, tak lepas dari perhatian Tito.


"Saya mungkin nanti akan lebih banyak turun ke Poso," kata Tito.


Lulusan Akademi Kepolisian 1987 itu optimistis bisa mengemban tugas barunya dengan baik. BNPT, bagi Tito, bukan tempat asing. Dia pernah dua tahun jadi deputi di lembaga antiterorisme itu. Tito mengaku sudah berurusan menangani terorisme sejak 1999.


"Pernah jadi Kadensus, pernah ada di berbagai jabatan Densus juga. Sehingga, jaringan terorisme, saya bukan orang baru. Saya pernah beroperasi di Poso juga selama satu setengah tahun," ujar Tito.


Tito dua kali jadi Kapolda, yakni Papua dan Metro Jaya. Dia juga masuk dalam tim yang menumpas jaringan teroris Noordin M. Top.  


Besok, rencananya Tito dilantik sebagai Kepala BNPT oleh Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan. Sementara, kursi Kapolda Metro Jaya akan diisi Kapolda Jabar Irjen Moechgiyarto.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...angkap-santoso

---

Kumpulan Berita Terkait TERORISME :

- Kelompok Santoso Kian Terjepit di Pegunungan Poso

- Jenazah Fonda Dimakamkan di Sukoharjo

- Hasyim Muzadi: Pancasila Senjata Ampuh Bendung Terorisme