Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aribandimantraAvatar border
TS
aribandimantra
RIVALITAS BISNIS TAKSI EXPRESS DAN BLUE BIRD BERAKHIR DI BALIK JERUJI BESI

Dalam dunia bisnis, ada kredo yang harus selalu dipegang. Yaitu “never lose sight of the competition”, jangan pernah melupakan kompetisi. Perusahaan sebesar dan sedigdaya apapun, sekokoh apapun mendominasi pasar, walau sedang berada di posisi puncak sebagai market leader, harus tetap menyadari bahwa dalam dunia bisnis selalu ada kompetisi. Kompetitor mutlak adanya. Lengah sedikit saja, maka kompetitor siap menyalip.
Kompetisi dalam berbisnis tentu saja harus dijalani dengan cara-cara yang fair, sehat dan bermartabat. Curang dalam bersaing hanya akan mengancurkan reputasi, merusak merek dan meluturkan kepercayaan konsumen. Praktik culas melakukan pembunuhan karakter (character assassination) pada kompetitor, hanya akan menghilangkan respek dan menurunkan wibawa brand yang kita bangun.
Dalam hal ini, menarik mengkuti perkembangan rivalitas bisnis antara taksi Express dan Blue Bird yang bahkan telah menyerempet ke ranah hukum/kriminial. Seperti diketahui, sebulan yang lalu terjadi sebuah perampokan di dalam “taksi putih” menggunakan logo Express yang belakangan diketahui merupakan taksi yang sengaja dipalsukan. Ini terungkap dari pengakuan pelaku kepada polisi dan konferensi pers yang dilakukan pihak Express, bahwa “taksi” palsu dengan bodi bernomor DP-1805 tersebut merupakan taksi curian.
Menjadi pertanyaan, apakah Blue Bird yang sebelumnya menjadi market leader bisnis taksi di Indonesia merasa umurnya di singgasana akan berakhir karena terkejar oleh pesatnya pertumbuhan bisnis Express, sehingga Blue Bird tega “main kasar” untuk menghentikan laju taksi Express? Baiknya kita simak saja berita-berita berikut ini.
DetikCom | Jakarta - Sutrisno (41), otak perampokan penumpang taksi akhirnya dibekuk. Pria dua anak ini mengungkapkan aksinya saat merampok penumpang taksi mulai dari mencari mangsa, sinyal rem hingga sang istri yang kabur.

Trisno tercatat sebagai sopir taksi Blue Bird. Ia ditangkap tim khusus yang dikomandani oleh AKBP Herry Heryawan pada Minggu 7 Desember pagi. Saat itu, Trisno sedang mengantarkan penumpangnya.

Polisi lalu mengeler Trisno ke kosnya. Di sana, polisi mendapatkan barang bukti berupa bajunya yang dipakai saat merampok penumpang. Polisi juga menyita 1 unit Macintosh milik korban RP yang dirampok di SCBD. Sumber : http://news.detik.com/read/2014/12/0...enumpang-taksi
CNNIndonesia | Polda Metro Jaya menemukan fakta baru dalam perampokan berkedok taksi yang terjadi (5/12) di Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan tersangka ST (41) merupakan otak di balik tindak pencurian dengan kekerasan ini. Yang mengagetkan, pada saat menangkap ST di kosnya di Kampung Makassar, Jakarta Timur, polisi malah menemukan seragam perusahaan taksi Blue Bird.
"Tersangka mengaku sebagai sopir Blue Bird, tapi kami masih menelusuri kebenarannya," ujar Rikwanto, Senin (8/12) sore. Rikwanto berujar, lembaganya akan mengecek data Blue Bird untuk memastikan status ST. "Belum jelas apakah dia sopir batangan atau pengganti sopir inti," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto, mengumumkan kepolisian telah berhasil menangkap satu lagi anggota gerombolan yang dipimpin ST, yakni AS (22). Peran AS, yang juga mengaku sebagai sopir Blue Bird, adalah mengancam korban untuk menyerahkan hartanya. AS menjadi salah satu orang yang bersembunyi di dalam bagasi, sebelum melancarkan aksinya.

Heru menerangkan, hingga saat ini pihaknya belum mengindikasikan adanya motif bisnis di belakang kasus ini. Berdasarkan keterangan ST, dia merencanakan niat jahat tersebut semata-mata untuk memenuhi kebutuhan anak dan isterinya.

Rikwanto menuturkan, perkara ini dimulai saat ST mencuri taksi berlogo Express di Gang Dogol, Karet, Kuningan, Jumat (21/11) silam. "Awalnya ST hendak menjual mobil itu, tapi karena tak laku, dia merencanakan hal lain," ucapnya.

Selasa (25/11), ST bersama ES (31) pun memutuskan untuk melakukan uji coba perampokan. ES bersembunyi di bagasi, sementara ST menyetir mobil. Tak sampai 15 menit, ES menggedor kap bagasi karena tak sanggup berada di bagasi yang pengap. Keduanya lalu sepakat untuk melubangi bagasi dan membuat ruang tembus ke kursi penumpang bagian kanan.

Saat ini, kepolisian menyatakan, masih mengejar satu pelaku terakhir, berinisial J. Menurut Heru, J adalah sosok yang bertugas menguras uang korban melalui ATM.

Keempat pelaku tercatat empat kali melakukan pencurian dengan kekerasan dalam taksi. Tiga kejadian berlokasi di Sudirman Central Business Distric (SCBD) dan satu lainnya di kawasan Mega Kuningan. Dari empat perampokan tersebut, gerombolan ini berhasil mencuri uang senilai Rp 20 juta, dua Blackberry, tiga Iphone, satu laptop Macbook dan kalung emas. Sebagian uang itu telah mereka gunakan untuk membeli sejumlah barang.

Bersamaan dengan penangkapan tiga pelaku ini, polisi turut mengamankan satu senjata api mainan yang menyerupai revolver, satu gerinda dan sepaket kunci inggris.
(meg/sip) Sumber : http://www.cnnindonesia.com/nasional...pir-blue-bird/

JAKARTA (Harian Nasional) -Aparat Polda Metro Jaya menangkap otak pelaku perampokan penumpang taksi Sutrisno alias Tris saat mengantar penumpang menggunakan Taksi Blue Bird.

"Tersangka ditangkap saat menarik penumpang di kawasan Sektor 2 Bintaro Tangerang Selatan," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan di Jakarta, Senin (8/12).

Herry mengatakan Tris tercatat sebagai sopir Taksi Blue Bird yang sudah bekerja selama empat tahun. Petugas meringkus Tris saat mengantarkan seorang penumpang dalam keadaan mabuk.

Usai mengamankan Tris, penyidik kepolisian membawa tersangka ke indekosnya, kawasan Kampung Makassar, Cililitan, Jakarta Timur.

Kemudian petugas menyita barang bukti baju yang digunakan tersangka saat merampok penumpang taksi RP dan RW. Petugas juga mengamankan barang bukti komputer jinjing (laptop) "Macintosh" milik korban RP.

Selain Tris, petugas Polda Metro Jaya telah meringkus komplotan perampok penumpang taksi lainnya, yakni ESJ alias Eed dan Agus Supriyanto, sedangkan seorang lainnya masih buron berinisial J.
Editor : Ajeng Ritzki Pitakasari Sumber : http://harnas.co/2014/12/08/otak-per...upir-blue-bird
0
2.7K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan