salam008Avatar border
TS
salam008
Yang tersisih melawan teknologi
Judul di atas ane kutip dari salah satu media online det**.com yang memberitakan tentang kegiatan hari ini di Jakarta yang dilakukan para sopir mikrolet dan sopir taksi. Mereka melakukan demontrasi karena mereka merasa konsumen dan pendapatan mereka berkurang gara-gara adanya transportasi berbasis online.
Baiklah, mari kita lihat. Emang bener sih, transportasi berbasis online ngejalaninnya gak seribet transportasi reguler macem mikrolet dan taksi. Angkuan reguler harus ngurus perijinan, pakai plat kuning, KIR, dlsb. Tapi, konsumen sekarang itu sudah pada pinter, sudah mengkritisi jasa layanan. Konsumen sekarang pada nuntut kenyamanan dan mengharapkan kepuasan layanan. Ini yang belum bisa diberikan oleh penyedia jasa transportasi reguler. Inilah sebabnya banyak konsumen lari ke transportasi online. Jangan kalian mengeluh saja karena pendapatan kalian menurun. Perbaikilah layanan kalian. Dari epngalaman ane naik angkutan reguler, beberapa pengalaman tidak enak pernah dirasakan. dan mungkin ini sudah menjadi jamak.
1. Naik angkot ngetemnya lama. Kalo ditanya masih berapa lama bang ngetemnya? Jawabnya "kalau gak mau lama gak usah naik gak apa-apa". Busyeeettt.....sombong amat nih sopir, dia sudah jadi juragan nih kayaknya. Sedangkan transportasi online gak kenal ngetem, kita tinggal nunggu aja, kendaraan datang langsung antar ketujuan.
Kadang-kadang mereka juga pilih-pilih penumpang. Penumpang cerewet dikit, gak mau ngangkut.
2. Kadang-kadang mereka menurunkan penumpang di tempat yang tidak diinginkan. Baru setengah perjalanan dah diturunin dengan alesan mau balik. Kadang juga jalurnya tidak sesuai trayek.
3. Ongkosnya gak jelas, kalau ada penumpang yang gak biasa naik angkot kemudian dia ngasih uang lebih, si kernet atau sopir gak ngasih kembalian kalao gak diminta. Kalau BBM naik, nuntut tarif naik. Tapi begitu BBM turun dengan seribu alasan gak mau menurunkan tarif.
4. Dah gitu nopirnya ugal-ugalan bikin jantung deg-degan. Bandingin dah ojek pangkalan sama ojek online. Beda banget cara bawanya. gak cuma ojek, mikrolet dan taksi juga sama.
5. Di angkutan mereka juga rawan ada pemalakan, pencopetan, pelecehan, dlsb. Bahkan beberapa waktu lalu sempat digegerkan banyak kasus pelecehan dengan modus mikrolet.
6. Untuk taksi, kadang gak mau pakai argo. Kalaupun pakai argo, argonya sudah di hack. Kalau gak rutenya diputar-putar dahulu sehingga bayarnya banyak.
Mohon maaf Bapak-bapak para sopir angkot, mikrolet, ojek dan taksi. ayolah jangan takut melawan kemajuan teknologi. Seharusnya bapak-bapak juga bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan usaha bapak. Tingkatkan kenyamanan dan kepuasan konsumen. Tinggalkan cara pandang lama bahwa konsumen membutuhkan kalian. Ubahlah cara pandang bahwa kalianlah yang membutuhkan konsumen.
0
3.7K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan