Pilgub DKI 2017
Muncul Lagi Bakal Calon Penantang Ahok: Ahmad Taufik dan Mujtahid Hashem
Jakarta - Sejumlah orang muncul untuk menantang Basuki Tjahaja Purnama dalam ajang Pilgub DKI 2017. Setelah Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno sampai Adhyaksa Dault, kini ada dua nama baru: Ahmad Taufik dan Mujtahid Hashem. Siapa mereka?
Pasangan tersebut melakukan deklarasi di sebuah permukiman padat penduduk di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat. Mereka mengklaim siap mengumpulkan dukungan sebanyak 2 juta KTP untuk maju di Pilgub DKI 2017.
"Kami siap dicalonkan warga Jakarta untuk periode berikutnya. Posisi kami, kami ingin didukung oleh warga yang ingin menentukan masa depannya sendiri," ucap Mujtahid di Petamburan, Tanah Abang, Minggu (13/3/2016).
Ahmad Taufik yang akrab dipanggil Ate mengatakan, bahwa tempat yang dipilihnya ini bukan sekadar untuk pencitraan diri. Ate mengaku sebagai warga asli Tanah Abang dan ingin acara deklarasi ini dekat dengan warga.
Foto: Jabbar Ramdhani
Keduanya mengangkat tema "Jakarta Bangkit Melawan". Tema ini dimaksudkan sebagai motivasi mereka bekerja ketika nanti terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur.
"Kebijakan Jakarta selama ini berpihak kepada konglomerat hitam. Maka dari itu kami mengharapkan dukungan warga. Kita harus melawan mastermind yang ada di belakang sistem itu. Insya Allah kita yang paling bersih," ujar Mujtahid.
Keduanya menargetkan pengumpulan dukungan warga sebanyak 2 juta KTP selesai pada bulan Juni. Mereka akan datang ke daerah-daerah seperti di Tanah Abang dan Muara Angke untuk menjemput bola dan melakukan sosialisasi.
"Kami baru memulai tapi kami punya jaringan aktivis dan warga untuk mengumpulkan KTP. Juni kita targetkan. Sekarang kami launching di sini, nanti tiap pekan kita datangi titik-titik untuk sosialisasi. Kita akan kampanye dari kampung ke kampung," jelas Mujtahid.
"Jumlah 2 juta KTP cuma angka, bisa saja lebih. Kami akan mengumpulkan KTP warga. Sesungguhnya kekuatan ada di warga," ujar Ate.
Ate pernah tercatat sebagai jurnalis di Majalah Tempo. Dia juga pernah maju sebagai calon pimpinan KPK. Namun belum berhasil menjadi komisioner.
Sementara Mujtahid adalah seorang aktivitis yang mulai terjun ke dunia politik. Namanya dikenal sebagai direktur eksekutif Voice of Palestine.
sumur :
http://news.detik.com/berita/3163550...ujtahid-hashem