Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengaku sudah mengetahui perihal suku cadang pesawat F-16 dijual secara ilegal ke Indonesia. Kabar itu, diketahui sejak tahun 2012 lalu.

"Itu cerita lama. Sebenarnya tahun 2012 dan sudah disampaikan kepada TNI AU," kata TB Hasanuddin usai acara diskusi di Tebet, Jakarta, Jumat (4/3).

Menurut dia, saat ini TNI AU akan melakukan investigasi terkait pembelian suku cadang tersebut. Pasalnya pengakuan Scott A Williams masih dalam penyelidikan TNI AU.

Dia mengakui tak mengetahui apakah ada mafia alutsista dalam penjualan suku cadang tersebut. "Ya itu belum tahu, apakah benar. Pengakuan itu harus diperdalam. Dia kan ngaku akan dibawa ke Indonesia, betul enggak? Bisa jadi ke tempat negara lain," kata politisi PDI Perjuangan ini.

DPR kata Hasanuddin juga akan mencari tahu penerima komponen suku cadang tersebut.

Seperti diketahui, Scott A Williams, 51 tahun, pria asal Huntsville, Negara Bagian Utah, Amerika Serikat, didakwa menjual suku cadang pesawat jet tempur F-16 secara ilegal ke Indonesia. Pengadilan Negeri di AS menyatakan Williams didakwa atas dua kali ekspor barang ilegal, kesalahan dokumen, dan mengubah properti AS.

The Salt Lake Tribune melaporkan, Selasa (1/3), Williams adalah mantan pegawai kontrak di Pangkalan Udara Hill. Dia ketika itu bekerja di bawah Program Perdagangan Kementerian Luar Negeri dengan tanggung jawab khusus bagian suku cadang F-16.

Menurut jaksa Federal, dalam surat dakwaan pekan lalu dikatakan Williams telah mengekspor dua suku cadang rakitan F-16. Dua ekspor suku cadang itu termasuk dilarang.

Selain itu dia juga telah menyiapkan sebuah dokumen yang berisi izin rakitan suku cadang F-16 untuk diekspor ke Indonesia.

Dia sudah ditangkap pada 19 Februari lalu dan dihadapkan ke pengadilan yang dipimpin Hakim Dustin Pead.

http://m.merdeka.com/peristiwa/soal-suku-cadang-pesawat-f-16-ilegal-tb-hasanuddin-tahu-sejak-2012.html

ternyata udh tau dari tahun 2012, nunggu penjelasan anak formil yg patroli di BP Raia utk memberikan analisanya