rottencorpseAvatar border
TS
rottencorpse
Rusia menargetkan Rumah Sakit dan Ambulan, lho ISIS gimana?
Rusia mengebom Mobil-mobil Ambulans di Suriah



Di hari yang sama, 3 Oktober bertepatan dengan pesawat AC-130 gunship AS yang membombardir banguan fasilitas medis di Khunduz Afghanistan selama lebih dari 1 jam menewaskan 22 orang dengan 10 pasien dan 12 staf medis meninggal dan sebanyak 37 orang terluka, 3 pasien yang tewas adalah anak-anak, di tempat lain pilot- pilot Putin ini menyerang fasilitas medis dan kendaraan yang tidak ada hubungannya dengan posisi ISIS . Dr Ammar Martini mengajukan satu pertanyaan sederhana untuk dijawab: "Mengapa Rusia membom rumah sakit dan mobil-mobil ambulans kami?"

Sebagai salah satu pendiri dari Orient Humanitarian Relief, sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan perawatan medis dan layanan pendidikan di Suriah bagian utara dan tengah, Martini menceritakan kepada The Daily Beast bagaimana serangan udara Rusia di pedesaan Idlib di hari Sabtu tersebut menghancurkan bagian dari pusat ambulans darurat nya. "Mereka menghancurkan empat atau lima kendaraan kami," katanya. "Serangan-serangan ini secara khusus menargetkan Orient."
Di bawah ini adalah video Oubai Shahbandar, mantan pejabat Pentagon yang beralih pekerjaan menjadi staf Orient, menunjukkan kepada The Daily Beast, kendaraan-kendaraan yang hangus. "Jika orang-orang Rusia ini berpikir ambulans adalah target teroris yang sah," dalam e-mailnya,Shahbandar berkata, "bayangkan apa yang akan mereka lakukan untuk para penduduk Suriah."

Sungguh sebuah minggu kelabu bagi para relawan medis baik di Suriah atau di Afghanistan. Kolonel Brian Tribus, juru bicara militer AS di Afghanistan, mengatakan bahwa setiap fasilitas medis dengan persediaan bahan kimia bubuk merupakan "jaminan kerusakan" menjadi sasaran Taliban dan merupakan ancaman bagi pasukan AS di wilayah tersebut. Doctors Without Borders menyanggah bahwa tidak ada militan baik di dalam atau di sekitar fasilitas, serta menuduh militer Amerika melakukansebuah tindak "kejahatan perang." tuduhan yang masih belum jelas namun yang amat jelas adalah serangan Rumah Sakit di Khunduz ini adalah sebuah pelanggaran berat dari Standar Pasukan AS itu sendiri. Sebuah penyelidikan militer sedang berlangsung, dan Pentagon kini telah menarik klaim awal yang menyatakan bahwa tentara Amerika berada di bawah ancaman.

Di tempat lain,Rusia, juga hampir saja melakukan hal yang sama dengan nyaris menghancurkan Rumah Sakit Doctors Without Borders di kamp pengungsi di Al Yamdiyyah, Latakia. Menurut McClatchy, "bom menghantam pedesaan hanya beberapa ratus kilometer dari perbatasan yang sebenarnya, melukai beberapa warga kota, kata warga setempat. Rumah Sakit Doctors Without Borders untungnya tidak mengalami kerusakan. "Namun, Dr. Jawad Abu Hatab, seorang ahli bedah jantung di rumah sakit tersebut, mengatakan kepada kantor berita bahwa ia percaya Rusia telah menjadikan lokasi RS sebagai target namun meleset.

Sejauh ini, 80 persen dari serangan udara Rusia di Suriah amat jelas mengincar target non-ISIS, terutama di Suriah pusat, utara, dan barat. Di lokasi-lokasi tersebut, selain warga sipil, terdapat sejumlah pejuang pemberontak yang menentang Presiden Bashar al-Assad dari Islam garis keras sampai al Qaeda hingga unit FSA yang didukung AS semuanya menjadi target.

"Mereka menyerang Jisr al-Shughour dan Latakia," kata Martini, "namun begitu juga dengan Yamadea, di mana ada sebuah rumah sakit besar yang telah beroperasi selama sekitar 40 tahun. Terima kasih Tuhan mereka tidak sampai mengenainya! Rudalnya meledak di tempat lain. Mereka juga menyerang pinggiran Hama, menghantam rumah sakit lapangan dan menewaskan banyak orang. "
Satu serangan udara baru-baru ini menghantam ambulans Orient lainnya, kendaraan ini sedang mengangkut para korban dari Ihsem, sebuah desa di wilayah Jabal al-Zawiyah, yang terletak sekitar 30 kilometer sebelah barat daya dari ibukota provinsi Idlib City. Sebuah fasilitas medis di sana dikelola oleh White Helmets, suatu korps relawan sipil yang menentang rezim dan ISIS, dibom pada 3 Oktober. Dua paramedis Orient terluka saat mengangkut korban cedera dari desa. Untungnya, mereka selamat. Namun setelah Rusia membom Jabal al-Zawiyah, helikopter rezim menukik dan menjatuhkan salah satu amunisi mengerikannya, bom barel mereka, menurut Martini. Ini adalah drum-drum metal berukuran besar yang penuh berisi dengan fragmen atau bola logam dan peledak, yang menjadi andalan angkatan udara Assad sebagai alat dengan daya hancur luar biasa pada zona target tertentu.


Serangan yang bertubi-tubi di Jabal al-Zawiyah bagi Martini menggarisbawahi bagaimana koordinasi operasional antara Damaskus dan Moskow, dan sifat sebenarnya dari petualangan Vladimir Putin di Suriah: "pasukan Rusia datang untuk melanjutkan apa yang rezim mulai. Saya pikir rezim memberikan target dan lokasi. Tidak ada ISIS di sini, sungguh tidak ada”.

Martini dulu adalah seorang dokter bedah yang cemerlang di Idlib, provinsi barat laut Suriah, sebelum pemberontakan terhadap Assad di tahun2011 pecah. Saat itulah ia diperintahkan oleh polisi militer Assad untuk mengabaikan sumpah Hipokrates, dan membiarkan setiap pasien yang ada kaitannya dengan pihak oposisi mati di ranjang rumah sakit Bulan Sabit Merah dimana ia kemudian bekerja. Martinipun menolak. Jadi iapun juga ditangkap dan disiksa, dimana ia enggan untuk menyampaikan penyiksaan itu secara detil untuk The Washington Post 18 bulan yang lalu. General manager rumah sakit nya dibunuh oleh rezim.

Orient didirikan pada tahun 2012 oleh Martini dan Ghassan Aboud pengusaha Suriah kaya, yang tinggal di Dubai, beliau yang membiayai proyek ini. Proyek ini bertujuan untuk menyuntikkan sedikit rasa kemanusiaan ditengah-tengah konflik yang menyeramkan ini yang bukan sebatas satu perang saudara namun telah berkembang menjadi beberap perang saudara sekaligus.

Meskipun Orient menjalankan stasiun televisi anti-Assad yang berada di luar teluk, namun kegiatan amalnya di dalam wilayah Suriah dengan tegas tidak berpihak, Martini menegaskan: "Sistem ambulans kami bekerja untuk semua orang, dari rezim sampai para pemberontak juga bagi warga sipil tak berdosa yang tidak berada di pihak manapun. Kita merawat siapa saja yang terluka. "

Zona no-go (larangan pergi) bagi Orient, seperti Martini utarakan kepada The Daily Beast, adalah wilayah yang dikuasai oleh ISIS. "Kami tidak bekerja di dalam daerah ISIS karena mereka adalah penjahat yang sudah menyerang Orient," katanya. "Pada bulan Maret 2014, mereka mengirim sebuah bom mobil ke Atmeh [sebuah kota perbatasan di Aleppo] dan menewaskan 17 orang, lima di antaranya anak-anak. Di Marea, ISIS menyerang orang dengan senjata kimia. Kami merawat orang-orang dengan gejala yang sangat aneh. "

Martini ditempatkan di Turki, sekitar satu kilometer dari perbatasan Suriah. Tapi dia bolak-balik pergi keluar masuk tanah airnya, dengan resiko individu yang besar, untuk memonitor jaringan luas Orient. Hingga saat ini, lembaga kemanusiaan ini menjalankan 10 rumah sakit bedah di Suriah, dari utara hingga ke perbatasan Aleppo. "Ini semua gratis. Kami melakukan lebih dari 500 operasi setiap hari. Setiap rumah sakit memiliki klinik rawat jalan. Sungguh amat berbahaya jika rumah sakit ini ditembaki karena kita memiliki pompa oksigen dan peralatan yang sangat mudah terbakar. Satu ledakan dapat menyebabkan rentetan kerusakan. "

Salah satu rumah sakit Orient di kota Kafranbel, Idlib, berisi 70 tempat tidur. RS ini secara rutin memberikan dialisis ginjal untuk 15 pasien dengan gagal ginjal. Tapi sekarang semua yang berada di bawah ancaman, berkat Putin. "Kita tidak bisa membuka rumah sakit atau menerima pasien karena kami sangat takut Rusia akan menyerang kami lagi. Semua rumah sakit berada dalam ketakutan. Mereka bekerja di basemen, klinik rawat jalan telah kami tutup. Kami menjalankan klinik rawat jalan di malam hari dimana pada waktu itu saja kami dapat bekerja dan mengajari orang-orang untuk menghindar dari pesawat tempur. "
Seperti The Daily Beast sebelumnya melaporkan, jet-jet tempur Rusia menjadikan "bom dungu" sebagai senjata utamanya daripada senjata pandu, sehingga sulit untuk membedakan target yang dituju dan menjamin tingkat pembunuhan lebih tinggi. Sudah terdapat bukti bahwa Su-24 pembom Rusia telah menembakkan bom-bom cluster di barat daya Aleppo. Jenis Bom ini telah dilarang penggunaaanyan berdasarkan konvensi PBB, dimana Rusia tidak menandatangani.

Martini mengatakan jika Rusia ingin menghancurkan kekhalifahan, semestinya mereka membiarkann rumah sakit bekerja. "Semua orang juga tahu kalau bagian timur laut Suriah penuh dengan ISIS," katanya. "Mengapa Rusia tidak menyerang kesana?"

SOURCE
Update

Ruskies Asslicker ma US Buttwipers sama aja kelakuannya...pussy maen aerstrek beraninya...monggo bagi para fansboy ma pompom girls Russia48 dan USA48 ditunggu komennya asal ngga usah alay nyebar video dari youtube,twitter ato FB..maklum ini trit miskiner..kaga kuat streaming...emoticon-Malu (S)
Diubah oleh rottencorpse 16-10-2015 23:35
0
4.9K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan